once upon a time, 12

88 32 32
                                    

minghao :
jaehyun,

minghao :
ketemu yuk

















mingyu :
moshi-moshi
dengan mingyu
di sini

mingyu :
omo apakah
aku terlihat
tampan seperti
jaehyun?? 😤

minghao :
e salkir bre
maap

minghao :
yauda lah
lu aja

minghao :
cafe kucing
mau ngga

mingyu :
lu mau curhat
atau ngedate

minghao :
bajingan

mingyu :
WKWKW YAUDIN
AYO CAFE KUCING













🌫














minghao cerita semuanya.

dari luka di betis, kepala dan sikut. kebakaran rumah jaehyun. menginap di rumah jungkook. menjenguk yugyeom. tembakan june di sebuah ruangan.

dan terakhir, mimpinya kemarin.

minghao juga menunjukkan luka yang didapatnya di belikat atas. diperban.




... iya, ditunjukin.

kebayang gak sih betapa kagetnya mbak-mbak pelayan kafe kucing yang ngeliat minghao tiba-tiba buka baju??

untungnya gak ada anak kecil di sini.




“itu lu ngeperban sendiri ato gimana?” tanya mingyu, “berantakan banget, beneran. gue jadi ngilu ngeliatnya.”

“iya, gua perban sendiri. ya maap sih, ngeperban pake satu tangan mana ada yang rapi.” sahut minghao.

“dibersihin dulu gak lukanya? alkohol? antiseptik? betadine?”

“iya, lah. antiseptik. gua gak berani pake alkohol atau betadine.

“tapi itu darahnya masih keluar. ngerembes ke perban, hao. ganti sana.” mingyu berdiri, bermaksud melihat perbannya lebih dekat.

“iya, nanti aja.” minghao menyuruhnya duduk lagi.





“ ... tapi yang tadi lu ceritain, bener?” tanya mingyu.

minghao mengangguk.




“itu serem banget sumpah, hao. saking seremnya gue sampe gak bisa ngerespon apa-apa.” mingyu membuang napas berat sambil mengusap wajahnya.




“iya, gak apa. gua ga minta respon, kok. cuma pengen cerita aja. gak enak mendem sendiri gini.” sahut minghao sambil ngelus-ngelus kucing yang lewat.


















“baru gue doang yang tau?”

“iya, baru lu. gak berani gua cerita ke yang lain.”


















“heh, itu kenapa kucingnya di-krenyek?”

“hah?”

“hEh minghao!”

















🌫


















akhirnya, malem ini mingyu nginep di rumah minghao.

“lu gak tidur?” tanya sang tamu ketika melihat tuan rumah malah menggelar karpet dan menumpukkan buku-buku di atasnya.





minghao menggeleng, “kalo gua gak tidur, gak mungkin ada kejadian kayak sebelumnya. biar gak ada yang mati lagi.”





“lah. ya enggak, lah, bangsul.” sahut mingyu, “hidup mati itu ada di tangan Tuhan. mau lu tidur atau enggak, yang namanya mati ya mati aja. udah ada jalannya masing-masing, hao. lu kebetulan doang sempet ngeliat di mimpi.”





minghao terdiam. ia bergeming sambil menatap mata mingyu.





“tidur, bre. gak sadar apa itu kantong mata sebesar dosa gue?” mingyu melemparkan selimut ke temannya sambil tertawa.




minghao menghela napas, ikut terkekeh. ia memungut selimut yang mingyu lempar.



“tapi gua beneran gak bisa tidur malem ini, gyu. ada deadline besok pagi.” ujar minghao sambil menunjuk laptopnya, “nanti kalo udah selesai, gua langsung tidur.”





“bener loh ya,”

“iya iya,”





“yaudah gue duluan.” mingyu masuk ke kamar tamu, “jangan ambis-ambis banget, hao. kerjain seselesainya aja. apa itu deadline? jauhin aja.”

minghao tertawa.

ONCE UPON A TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang