hari ini, minghao mengajak seokmin bertemu.
setelah berdebat dengan pikirannya sendiri kemarin malam, lelaki keturunan tiongkok itu berhasil menarik beberapa kesimpulan. ia akan menceritakan mimpi-mimpinya ke teman-teman, semuanya, tapi satu-persatu.
kemarin mingyu, maka hari ini seokmin. besok eunwoo, dan lusa jaehyun.
seokmin tidak bisa kemana-mana. ia tidak diizinkan oleh ibunya. jadi minghao akan berkunjung saja ke rumahnya.
kalau boleh jujur, sekarang minghao sangat takut dan pusing.
otaknya penuh pikiran negatif.
ia takut kalau ini sebenarnya hanyalah mimpi.
dari semua mimpi yang melibatkan teman-temannya, pasti bermulai dengan dirinya yang mengunjungi salah satu rumah mereka.
seperti sekarang.
dan memang benar.
minghao hanya bisa diam dan kembali mengangkat kaki.
berharap segera bangun dari mimpi buruk kesekian kalinya ini.
sedetik setelah memasuki pekarangan halaman rumah lee, yang dilihatnya hanyalah darah yang berceceran kemana-mana.
darah tersebut bermuara pada lelaki yang terduduk di teras belakang.
seokmin telah wafat.
🌫
minghao terbangun karena kepalanya terkena lantai.
ia membereskan tugasnya dengan kepanikan yang luar biasa.
harus pergi, segera pergi.
apa perlu beritahu mingyu?
iya, perlu.
pertama kita akan ke tempat seokmin. lalu eunwoo, dan terakhir jaehyun. kalau terlalu lama, kita berpencar saja. tapi harus ke seokmin dulu.
ya. ide bagus.
cepat, cepat.
Tuhan, pukul berapa ini?
astaga, pukul tiga.
semoga mingyu tidak marah dibangunkan sedini ini.
cepat bereskan.
