Mamah

29 2 0
                                    

Dirga POV.

Bel sekolah sudah berbunyi dari tadi, dan sekarang waktunya aku pulang ke rumah. Sebelum aku pulang, lebih baik menelfon adikku agar tau dimana adik dan orangtua ku sekarang, dan kapan mereka akan pulang.

Nayanyet: Calling...

"Hallo bang..."

"dimana?"

"masih di rumah nenek"

"kapan pulang?"

"nanti malam"

"ada apa telfon?"

"cuma mau kasih kabar ke abang aja"

"ooh, tadi kamu di cariin sama temen centil mu"

"mungkin mau basa basi aja sama abang. Padahal bodoamat sama aku."

"yaya. Cepat pulang! Bilang mamah dan papah, aku sendirian. Jahat sekali kalian meninggalkanku sendiri."

"iya abang bawel. Aku tutup ya, bye."

Nayha menutup telfon nya. Adek kurang ajar, abangnya belum menyetujuinya menutup telfon nya. Malah langsung menutup, awas saja anak kecil itu.

Sekarang sekolah mulai sepi, aku berbegas menuju parkiran sekolah dan setelah sampai, aku langsung masuk kedalam mobilku dan pergi meninggalkan sekolah ini.

Sesampainya di rumah, perutku sudah berbunyi saja. Ini terasa aku seperti seorang anak pungut yang ditinggal keluarga angkat berlibur untuk menjaga rumahnya. Astaga, sangat menyakitkan tidak ada orang yang membantuku di rumah. Sebal sekali.

Aku naik ke atas, ke kamar ku dan merebahkan tubuhku di kasur lebarku. Rasanya sangat nyaman berada di kasur ini. Aku lapar, perutku beberapa kali sudah keroncongan.

Posisi tidurku sekarang sudah enak, tapi perut ini berkata lain. Sudah, aku mengalah dan mengambil makanan yang ada di kulkas dapur ku. Berjalan menuju dapur dengan posisi mengantuk di tambah perut berisi cacing yang sudah demo minta di beri makan.

Aku segera mengambil makanan yang ada di kulkas sisa semalam. Pizza ini masih keliatan enak, mau gimana lagi? Di rumah tidak ada orang. Aku lapar, aku mengutuk mereka yang meninggalkanku sendirian. Sekarang aku memakan makanan ini, dengan cepat agar aku bisa bergegas tidur.

Setelah makan ku selesai. Aku bergegas kembali ke kamar, 'Huuuaa' aku menguap lagi. Rasanya sangat mengantukkan. Ya sudah sampai, ku rebahkan tubuhku di kasur ku yang lumbut ini. Terasa sangat nyaman, dan membawaku pergi ke alam mimpi.

*******

Author POV.

Sinar matahari menyerbak masuk kedalam kamar bernuansa coklat batik itu. Kedua mata laki-laki itu perlahan terbuka, si laki-laki kini melihat alarm jam nya.

"Apa?! Sudah jam 7 pagi? Ashh sial aku terlambat." -Dirga panik dan langsung lompat dari tempat tidur nya.

Dia dengan cepat masuk kedalam kamar mandi, 10 menit kemudia dia keluar dan bergegas menggunakan seragam sekolahnya. Setelah selesai, Dirga turun kebawah untuk sarapan pagi.

Saat ia sudah turun ke lantai dasarnya. "Abang..." -panggil Nayha di meja makan.

"Lho. Udah pulang? -tanya dirga pada adik dan orangtuanya itu

"Iya. Ko abang pake seragam si? Mau kemana?" -lanjut Nayha dengan pertanyaan. Dirga mengeryitkan dahinya, "Ke sekolah lah, mau kemana lagi?" -Jawab dia santai lalu duduk di kursi makannya.

"Kamu lagi rajin ya, Dirga" -kata papah nya sambil cengingikan, mamah nya yang melihat Dirga seperti itu menahan tawanya.

"Kenapa? Emang sebagai pelajar harus pergi sekolah kan?" -Dirga mengeryitkan dahi nya.

Aku, Kau Dan Jarak [2019, Jakarta]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang