Khawatir?

22 3 0
                                    

"Selamat pagi mah" -sapa Rhirin yang baru saja turun dari kamarnya.

"Pagi sayang." -jawab mamahnya sambil mengoleskan selai kacang di roti.

"Kamu tumben jam segini udah bangun, duduk dong kenapa diri aja? Sini." -ucap mamahnya lagi dan menarik bangku untuk Rhirin.

"Mah, siang ini aku harus cari ibunya Caca, aku udah telfon Dewa dan yang lainnya buat bantu aku." -jelas Rhirin sambil mengambil roti yang sudah di siapkan mamahnya, perempuan itu melahap roti itu dengan lapar, lalu menyeruput gelas berisi susu putih di hadapannya.

"Pelan-pelan makannya... Kamu mau berangkat jam berapa?" -tanya mamahnya.

"Abis ini aku berangkat. Biar cepet ketemu bundanya Caca." -jawab si anak.

Tiba-tiba hp Rhirin berdering, dan memunculkan nama Dirga.

Dirga: Is Calling...

"Pagi"

"Ah-Pagi juga."

"Ada apa pagi-pagi telfon?"

"Aku kan emang gini Rhin, Telfon atau Chat kamu pagi sore malam."

"Ohiya, ada yang mau di omongin?

"Hmm. Anu.."

"Anu apa?"

"Ka-kamu marah ya sama aku?"

"Marah?"

"Iya, karena masalah kemarin siang."

"Apa? aku ga paham"

"Kemarin aku panggil kamu sebutan Sayang di Telfon, dan kamu ga chat aku semalam. Aku ga tau kenapa, tapi aku khawatir kalo kamu kenapa-napa di sana... Aku takut kamu marah sama aku juga..."

Rhirin berfikir sejenak, dan dia Tertawa sangat kencang... Sang mamah menatap anak nya bingung, lalu pergi ke dapur.

"Rhin! Seriusss. Kok malah ketawa sih?"

"Aduh-aduh lucu banget... Aku heran sama kamu, kok segitunya mikir aku marah? Haha..."

Terdengar desisan di balik telfon itu.

"Kamu yaaaa ihhh. Jadi kamu marah ga sama aku? Jangan bikin kesel deh."

"Marah ga yaaaaa? Hmmm..."

"Heh jawab yang bener."

"Gak tuh, buat apa aku marah? Apalagi cuma hal sepele gitu."

"Serius???"

"Gak Dirga... Eh udah ya aku mau siap-siap."

"Mau kemana?"

"KEPO."

"Ih kasih tau, biar aku ga khawatir. Dan kenapa kamu ga telfon aku semalam?"

"Haduh, okeoke... Dirga, aku semalam pergi ke Pasar Malam dengan sahabat ku. Aku ketemu sama anak kecil, dia di tinggal ibunya disana. Dan sekarang anak itu di rumah aku. Aku mau pergi cari ibunya sekarang. Trus masalah aku ga angkat telfon kamu, Karena Hp ku ketinggalan di Rumah. Jadi gak tau ada telfon. Sorry."

"Astaga... Aku udah panik aja dan ga bisa tidur gara-gara kamu, syukur deh bukan karena marah sama aku."

"Ga bisa tidur karena aku?"

"Iyaa.."

"Hidih bilang aja takut malem-malem sendirian di kamar."

"Nih perempuan ya ga percayaan amat, yaudah deh. Trus sekarang kamu mau cari ibu anak kecil itu dimana?"

Aku, Kau Dan Jarak [2019, Jakarta]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang