Rhirin mengenakan baju lengan panjang berwarna pink dan jeans putih, dia begitu cantik. Nita yang sadari tadi asik berguraw dengan lelaki di sebelahnya mengacuhkan Rhirin. Wanita ini kemudian memilih untuk menyendiri di taman dekat Pasar Malam.
"Hai kakak..." -sapa seorang anak kecil sekitar berumur 5 tahun, yang membawa boneka Teddy Bear nya dipelukan.
Rhirin menatap anak itu dan tersenyum, "Hai adik manis... Kamu ngapain disini? Sendirian lagi."
Si kecil hanya senyum dan merekatkan pelukan pada bonekanya.
"Kamu sendirian kesini?" -tanya Rhirin.
"Aku sama Bunda, cuma bunda lagi beli es krim buat aku." -anak itu duduk di sebelah Rhirin. "Kakak lagi apa?" -tanya si kecil balik.
"Aku lagi nunggu teman-teman ku, nama kamu siapa? -tanya Rhirin sambil mengusap pucuk kepala si kecil.
"Aku Caca, kakak siapa?" -anak bernama Caca itu menatap Rhirin dengan senyuman tipis.
"Kamu jangan natap aku gitu, emang muka kakak kenapa?" -Caca menggeleng, "Nama ku, Rhirin... Rhirin Prawiyata." -jawabnya manis.
"Oh namanya cantik kaya kakak... Aku juga punya nama panjang loh..." -ucap anak itu terus terang.
"Nama panjang kamu apa?"
"Nama panjang ku, Cantika Aliska. Panggilan Caca itu cantik dan baik kata bunda. Nama panggilan kakak apa?" -tanya si anak penasaran.
"Panggil aja, Kak Rhirin." -jawab Rhirin dengan lembut.
Setelah itu Rhirin dan Caca mengobrolkan banyak hal, si kecil itu menceritakan dirinya pada Rhirin, begitupun sebaliknya. Kakak cantik itu menceritakan masa kecil ia pada Caca.
****
Sudah hampir dua jam mereka berbincang. Rhirin yang sadar waktu sudah menunjukan pukul 9 malam. Bergegas bangkit dan melihat anak kecil di samping nya.
"Caca, bunda kamu ga jemput kamu? Kok lama banget. Ini udah dua jam dia belum datang." -Rhirin menatap mata Caca dengan tatapan peduli.
"Ohiya, bunda lama banget... Aku mau pulang kak..." -rilih Caca pada Rhirin.
"Ayo kita pulang, kamu tau jalan pulang kan?" -tanya Rhirin. Yang dibalas gelengan oleh Caca.
Astaga... Anak ini sungguh malang. Mengapa ibu nya belum kunjung datang, tega sekali meninggalkan dia sendirian di Pasar Malam. -batin Rhirin.
"Rhin..." -panggil seseorang. Lalu kedua orang itu melihat ke arah yang memanggilnya.
"Astaga Rhirin, gw cariin lu kemana-mana ternyata disini." -Nita menggerutu kesal, susah payah mencari sahabatnya di keliling Pasar Malam ini, justru Rhirin asik bermain dengan anak kecil taman.
Zein, Dewa, dan Marchel menghampiri Rhirin dan si anak kecil... "Ini siapa?" -tanya Marchel pada Rhirin dengan menujuk Caca.
"Hai kak, aku Caca." -jawab Caca mencelos pada Marchel, dan juga yang lainnya.
"Hai adik kecil, kamu sendirian aja?" -Zein duduk di hadapan Caca dan memegang tangan nya.
"Badan kamu hangat sekali dek." -lanjut Zein.
"Dek, rumah kamu dimana? Kak Dewa dan kakak-kakak yang lain nya akan mengantar mu." -Dewa bertanya, Caca hanya menunduk.
"Dia ga tau rumah nya." -jawaban Rhirin membuat sahabat-sahabat nya melihat kearahnya.
Zein menarik tangan Rhirin menjauhi yang lain nya.
"Gila lu ya Rhin, ko bisa sama anak kecil segini lamanya? malem-malem lagi. Sampe dia ga tau jalan pulang. Jangan bilang dia sendirian dan ga ada orangtuanya?" -Zein menatap wajah sahabatnya ini intens.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kau Dan Jarak [2019, Jakarta]
Short StoryAku mengenal teman medsosku baru-baru ini. Dan aku memiliki perasaan padanya, dia membuat ku gila saat kami sedang melakukan chating, Canda, tawa, lolucon, dan curhatan sering kami ungkapkan satu sama lain. Perasaan ku padanya, ntah harus di katakan...