Dua delapan

2.5K 58 3
                                    

Matahari telah mulai bersinar kembali,cahaya nya menembus gorden kamar.

Ammar pov

Drt

Indri
Mar,nanti jemput gua dong

Gua sama bini gua

Ayolah mar,kan udah janji

Oke gua udah janji sama Indri mau gamau ya harus nurutin apa mau dia.

Gua menengok ke arah samping gua,terdapat bidadari cantik yang masih tertidur pulas

"Maaf ya Cha,gua duluan"bisik gua langsung mengecup keningnya

Setelah itu gua rapi rapi dan menjemput Indri,ya mantan gua.

Qalesya pov

"Hoam"

"Ammar gaada?apa dia dibawah?"

"Gua rapi rapi dulu deh"

Setelah lama rapi rapi untuk ke sekolah,gua turun ke bawah

"Bi,Ammar mana?"

"Nak Ammar tadi berangkat duluan"

"Kenapa ga bareng Echa?"

"Bi Jum kurang tau,tadi dia buru buru"

"Yaudah deh,Echa sekolah dulu ya bi.Assalamualaikum"

Gua keluar dari rumah.

"Cha"

"Bang Gez, ngapain?"

"Disuruh anterin ini sama mama"ucapnya menyodorkan bekal

"Bilangin mama bang,makasih"

"Iya,mama sama papa juga nitip salam ke lu.Katanya kapan lu mau main lagi?"

"Echa lagi penilaian akhir tahun bang,jadi kemungkinan nya kecil buat main kesana"

"Lu mau sekolah?Ammar mana?"

"Ammar duluan"

"Lagi marahan?"

"Kaga,dia buru buru"

"Ayo naik aja,gua anterin"

"Oke"

Diperjalanan

"Kuliah lu,kapan lulus bang?"

"Minggu depan gua sidang"

"Iyala, mahasiswa abadi lu bang"

"Tampol ni"

"Bang"ucap gua lirih

"Kenapa?"

"Kemaren ada orang yang ngasih Echa surat"

"Terus?"tanya nya

"Suratnya Echa baca"

"Terus?"

My Most Wanted HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang