Tiga tujuh

2.6K 60 6
                                    

Pagi telah tiba,gua langsung turun ke bawah

"Gua udah beli tiket 7 orang"

"Pake duit siapa?"tanya gua

"Pake duit gua la"ucap Bagas

"No rek lu masih lama kan?"

"Iya"

"Gua transfer ni,coba cek"

Bagas mengecek m-banking "udah makasih ya"

"Makasih kembali"

"Sini gua bawa mar kopernya,supir nya udah di depan ayo berangkat"ucap Adit

"Duluan aja,gua mau ngobrol sebentar sama anak gua"

"Kita tunggu"ucap mereka lalu keluar

"Ara mau papa bawain apa?"tanya gua

"Ara mau papa pulang sama mama dengan selamat"ucapnya diiringi air mata

Gua memeluknya yang sedang menangis

"Papa janji sama Ara bawa mama pulang"ucap gua mencium tangan mungilnya

"Hati hati papa"ucapnya lalu mencium pipi gua

Manis banget anak ini

"Bi nitip Ara ya"

"Kan Ara cucu bibi juga nak jadi tanpa di pinta bi Jum jagain"

"Ara jangan nakal oke?"

"Iya papa,dadah papa"ucapnya melambaikan tangan

"Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Gua keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil yang udah disediain oleh temen temen.

Setelah beberapa lama,kami tiba di Bandara.

"Cepet woy 10 menit lagi"ucap Adit

Kami berlari menuju keberangkatan dan langsung masuk ke dalam pesawat.

Setelah beberapa jam lamanya,kami tiba di Bandara Istanbul

"Ini gimana mar kelanjutannya?"tanya Adit dengan muka bodohnya

"Ya naik taxi,kita langsung ke hotel"

"Itu taxi"ucap Sarah menunjuk taxi yang melintasi kami

Kami menaiki taxi

"nereye gidiyorsun?" Tanya sang supir

"Dia ngomong apa?"tanya Isna

"Dia bilang kita mau pergi kemana?"jelas Putri

"Lu tau artinya?"tanya Sarah

"Tau lah"

"Istanbul Royal Hotel"ucap gua

"Tamam efendim"

Supir itu melajukan mobilnya menutu hotel yang udah gua pesan saat turun dari pesawat.

Setiba di hotel

Putri membayar taxi tersebut "teşekkürler efendim"

"Rica ederim"ucap supir itu sambil tersenyum dan melanjutkan perjalanan nya

"Gua check-in dulu ya"ucap Putri membawa bukti nginap di hotel

Setelah lama,putri kembali dan mengasih kartu untuk masuk.

"Cewe cewe,cowo cowo"ucap gua

"Iya iya"

Sarah,Putri dan Isna masuk kamar begitu pula dengan gua.

My Most Wanted HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang