2.Leya

324 20 2
                                        

Kamu yg selama ini aku rindukan,
Berpikir kah kamu? Apa yg membuatku kuat saat rapuh? Hanya dengan membayangkan sekilas senyummu saja.. Hatiku sudah kegirangan, sampai sampai orang bilang aku gila. Benarkah itu?

***
Tok tok tok

"LEYAAAAAAA!!! Kakak banguunnn! ada teman kamu itu didepan nyariin"  seru prisil ibu leya.

Hi aku leya,  Aleya getana. Dua bulan lagi usiaku menginjak 17 tahun. Aku tinggal bersama ibu kandung ku. [Sepertinya ibu leya tak perlu diceritakan lebih detail, ok!] aku punya seorang adik laki laki bernama 'Levin' dia adik laki laki ku satu satunya. Walaupun dia bungsu tapi tetap aku yang dimanjakan oleh momy. Why? Karena levin tidak suka dimanja, ia lebih suka bermain bersama teman temannya.

Tok tok tok

"Leyaaaa!?!  Cepetan kak banguunn, atau mommy suruh orang buat dobrak kamar kamu nih" ancam nya.

"Ya ampun.. jam segini siapa sih yang namu malem malem" rutuk leya kesal.

"Iya iya.. Kakak bangun, momy duluan aja, nanti aku nyusul" jawab leya dengan suara serak khas bangun tidur.

"CEPETAAAANN," Teriak mommy lagi.

"Iya iya" ampun deh. Leya paksakan membuka mata meski perih tapi harus tetap terbuka. Sebenarnya penasaran juga, siapa yang berani mengguncang singa betina tidur.

udah tahu mamanya yang bangunin🙄

"Siapa sih mom? " tanya leya kesal,  tidak ada temannya yang berani mengetuk pintu rumah sebelum mengirim pesan terlebih dahulu kepadaku.

"M-mana momy tahu, tuh liat.. Dia diruang tamu" jawab prisil mencurigakan.

"Momy kenapa? Kok gugup gitu? " tanya leya sambil memicingkan mata.

"Tahu deh, liat aja sono", jawab momy lalu pergi meninggalkan leya di dapur.

Tidak lama leya menyusul ke ruang tamu.

"Eh si geulis, ternyata anjeun kunyuk" kataku, dan yg ditatap malah cengar cengir.

"Hehe, apaan si lo, main aja kayaknya gak boleh" jawab nya memutarkan bola matanya malas.

segera leya duduk disofa bersama nya dan menepuk pelan pundaknya.

"Bukannya gak boleh sayang, cuman ya masa pagi buta gini, coba lo liat sekarang jam berapa? " leya memang sudah mengira pasti bahwa memang fany adalah salah satu spesies paling langka dijagad raya.

"Eh.. Emang kenapa? Sekarang kan udah jam 03.00,berarti udah pagi dong, lo aja kebluk" seru nya tak elak.
[Kebluk adalah satuan kata bahasa Sunda yang arti dalam bahasa indonesia 'Ngebo' atau Susah bangun] 

'Dasar kampret, kalo bukan temen udah gue makan_-'

"Lo itu pinter banget mengelak yah moy" gemas leya mencubit pipinya yang berisi.

"Awww ashh dasar dugong, sakit anjir, Tak berperi kesemutan lo" rintihnya bersamaan tangan leya terlepas dari pipinya. 

"Ya kali, sekarang mau lo apa fanny? " tanya leya gemas hendak mencubit namun langsung di tepis oleh fany.

"Kalo lo gemes sama gue, ya gak usah nyubit juga ley" sempat berpikir dan memainkan jarinya diatas dagu.

"Mmmm.. Gimana kalo kita bobo dulu, terus nanti jam 8 kita siap siap ke mall? " sambung fany berdiri dan pergi kearah tangga kamar leya.

-_-

"Dasar bantet" umpat leya pelan dan segera pergi kekamar.

"Apa? Bantet? Wah gila! Ratu elsa yg aduhai cantiknya lo sebut bantet?, woiii tungu ngapa? "  serunya setengah mengejar leya.

Possesive [Lukas] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang