14.Terbongkar

43 6 2
                                        

Hallo guys mian aku baru update, Tenang aku udah siapin part special kali ini.

Happy reding^∆^

______________________________________

"Siapa kau?"

Leya yang masih berada di ranjang monitor membuka sayup matanya perlahan menyeimbangi cahaya disekelilingnya, ia merasa dirinya sangat lemas kali ini. Entah apa yg ia lihat, tapi ia melihat banyak pria berjas hitam disekililingnya. Ditambah cuaca hujan yg menghiasi malam ini, membuat sisi pobia gelapnya menambah kesan parno.

"Jadi..dia putriku?" tanya seorang pria bertubuh tegap memebelakangi cahaya bertanya pada rekan disampingnya. Dan terlihat rekan nya itu mengiyakan.

'Siapa mereka?kenapa menjenguk tengah malam?' Leya mulai kebingungan sekarang.

Pria yg mendominasi itu tampak mendekat dan berkata dengan lembut.

"Hallo nak, kau merindukan daddy?" sambil membelai surai putrinya.

Leya terkejut atas apa yang ia bicarakan, setahunya daddy nya telah meninggal akibat kecelakaan. Dan mommynya sendiri yang berucap, mana mungkin mommy nya tega berbohong padanya.

Leya segera mendudukan dirinya dengan sigap pria itu membantunya. Alhasil Leya sedikit menjauh. Lampu ruangan Leya terang seketika.

"S-siapa kau?" Leya ketakutan setengah mati. Ia khawatir yg ia temui sekarang adalah arwah atau penunggu rumah sakit yang tidak suka dengannya karena sering berteriak teriak tidak jelas atau karena dia sering berlaku kurang ajar pada adiknya hingga daddynya turun dari alam lain untuk menasihatinya.

"Aku morgan, daddy kandungmu. Mommy mu telah lama memisahkan ku dari kalian berdua " ucap pria bernama morgan, yg dia maksud berdua adalah Leya dan levin.

"Kau bercanda hantu keparat?" leya menepis tangan besar itu. Morgan tampak terkejut anaknya mengatainya keparat tapi ia tidak marah.

"Kau harus percaya, karena bagaimana pun kau mengelak, aku tetap lah aku yaitu daddymu" mrgn.

Leya menghindar, ia turun dari monitor dan mendekati jendela. Hal itu dilihat morgan dan ia tampak kecewa.

"Kenapa kau menghindar nak? " ucap sendu morgan.

"Karena kau orang jahat" ucap leya mengambil sebuah pisau yang tertancap disebuah apel merah dan menodongkannya pada seseorang didepannya.

Morgan terkejut, ia khawatir jika leya menyakiti diri sendiri.

"Jangan nak, jangan lukai dirimu" titah morgan sambil hendak menghampiri.

"Jangan mendekat, atau aku berteriak" leya ancang ancang berteriak tapi dihalangi morgan.

"Tap.."

Salah satu rekannya tadi menepuk pundak morgan dan berkata,

"Hentikan kak, sebaiknya kita pergi dari sini, kekasihnya akan sampai diruangan ini 5 menit lagi" ucap rekannya itu.

Morgan tampak tak rela jika ia harus berpisah kembali dari putrinya, tapi ia bisa apa, ia harus membuat putrinya percaya dulu terhadapnya bahwa ia adalah daddy kandung nya.

"Baiklah" dengan berat hati morgan menatap sayup mata leya yang ketakutan. "Jaga dirimu nak, daddy menyayangimu, adik mu dan ibumu".

Setelah itu mereka semua pergi bersama morgan meninggalkan leya sendirian dengan pisau ditangannya.

Leya terduduk lemas, tenaganya tak kuasa menahan beban tubuh. Air nya berjatuhan deras diiringi suara gemuruh hujan diluar sana.

"Apa mungkin? Tapi..kenapa mommy berbohong hiks" leya menangis masih dengan memegang pisau.

Possesive [Lukas] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang