11.Aku Siapa?

56 13 1
                                    

Seseorang pernah berkata,
Jika engkau bersedih karena seseorang, maka Kau Sangat mencintainya.
Jika engkau bersedih teringat seseorang, Artinya orang itu mencintaimu.

~L~

***

"Eungghh.." Suara lenguhan itu membuyarkan Lukas dari Lamunannya.

"Sayang? Kau sadar?" Tanya lukas antusias memeluk kekasihnya.

"Di..d-dimana aku?" Tanyanya mengerutkan kening. Tangan lukas secara otomatis mengurut pelan kening kekasihnya.

"Kau ada dirumah sakit, 3 Bulan kau terbaring dengan inpus ditanganmu, apa kau ingat aku?" Lukas menatap gadis itu penuh harap. Gadis itu tampak kebingungan.

"3 Bulan?" Tanya nya lemah. Lukas mengangguk.

"K-kau siapa.." Tanya nya. "Dan aku.. A-aku siapa?" sambung gadis itu. Lukas Menunduk menahan air mata yang turun tiba tiba. Gadis itu mengernyit.

"A..a-aku Lukas..tunanganmu!!!" Lukas menengadah setelah mengatakan bahwa ia tunangan dari gadis itu. "Dan kau Leya, kekasih sekaligus calon ibu dari anak anakku!" Sambung lukas.

" ... "

"Kenapa kau diam?" Tanya lukas heran. Setidaknya ia terkejut atau Menyanggah.

"Oh.." Jawab leya. Lukas membeo.

"Why?" Tanya leya bingung.

"Kau percaya?" lukas.

"Sure!!!Kau tunanganku, Kau orang pertama yang aku lihat, artinya kau sangat berharga dalam hidupku sebelumnya" Jawab leya memutar bola mata. Lukas mengangguk.

Cup

"Hey!!!"

Cup cup cupp

"Apa kau tahu aku masih sak_ Emmphhh.."

***

Tampak seseorang masuk kedalam ruangan redup tanpa cahaya. Diruangan tersebut terdapat 12 Orang laki laki dan 2 Orang perempuan yang diikat dengan mulut tersumpal kain lusuh.

'Emmmmm emmmmmp' salah satu gadis itu terus saja bersuara, padahal mulutnya tengah disumpal. 

"Tugas gue sudah selesai. Untuk bukti lo bisa liat berita" Ucap seorang lelaki berkemeja lusuh yang dipenuhi dengan bercak darah. Napasnya tampak tersengal sengal. Dan bekas tembakan pada tangan kanannya masih basah. 

"Gue udah liat beritanya, sumpah kerjaan lo memuaskan. Pantesan aja Silukas kekeuh mertahanin lo" Ucap Teo. Levin berdecih dan Teo terkekeh.

"Mau kemana?" Tanya mark. Levin berbalik menatap teman seangkatan nya.

"Gue harus nengokin kakak gue, selama 1 minggu ini gue terlalu sibuk sama tugas ini..." Levin menjeda perkataanya. "Gue rindu kakak gue yang bawel" Sambungnya lirih.

"Lo gak mau balas dendam dulu bro" Tanya dean, semua orang mengangguk. Kening levin mengernyit.

"Balas dendam?" tanya levin bingung.
"Ayolah..jangan terkecoh dengan senyumannya, Bos kalian sendiri yang menjadi dalang nya, kenapa mereka yang ditangkap?" smirk levin terpampang jelas.

***

Di lorong rumah sakit terlihat seorang gadis berpakaian pasien mengendap ngendip mencari celah jalan keluar.

'kemana ujung lorongnya?'

Dengan tertatih gadis itu terus berjalan dengan kaki pincang. Yang ada dipikirannya ialah

'Aku harus pergi'

Berlari terus berlari sesekali melihat kebelakang, semoga saja tidak ada yang melihatnya pikirnya.

'Itu dia pintunya'

Jaraknya tinggal 2 meter menuju pintu keluar, sedikit lagi tangannya memegang knop pintu..

Greepp

'Eh, '

"Mau kemana leya?" yah, gadis itu adalah leya, leya sadar akan satu hal, Tidak ada Cincin pertunangan dijari manisnya. Dan tentunya laki laki yang bernama lukas itu telah berbohong, ia harus pergi dari dekapan kuat seorang lukas.

"Lepas.." leya terus berontak dari kukungan lukas. Semakin leya memberontak semakin kuat kukungan itu.

"Lepas.. Aku mohon" air matanya jatuh begitu saja menatap sang lawan.

"Kenapa aku harus melepaskan tunanganku yang tengah sakit?kau harus dirawat sayang, kakimu belum pulih, kepalamu mesti diobati oleh staf rumah sakit" ucap lukas sendu. Leya luluh, pandangannya mengabur. Yang ia lihat hanya senyuman aneh itu. 





























































































'Kau tak akan pernah lepas'

***

pertanyaan yang tak pernah terjawab oleh siapapun. 'Aku siapa?'

~L~

Possesive [Lukas] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang