"Kabar levin sama mommy lo gimana?" tanya lisa antusias. Leya tersenyum.
"Mereka baik baik aja" jawab leya beriringan dengan lisa yang berohria.
Leya dan lisa memang cukup dekat. Tapi, tak sedekat Persahabatannya dengan fanny. Dengan orang lain selain fanny rasanya masih canggung untuk sekedar mengobrol apalagi jalan beriringan. Dan rumah mereka berdua memang satu komplek. Jadi, Mereka berteman karena sering bertemu sampai akhirnya mereka satu kelas.
Disebrang sana terdengar suara riuh dengan kedatangan mobil mobil mewah yang sedang parkir.
"Mampir dulu ke mini market yuk, Haus nih gue" ajak lisa. Leya mengangguk mengikuti arah kaki jenjang milik lisa.
"Huaahhh adem juga ac minimarket" ucap lisa sambil terkekeh geli. Leya mananggapi sambil tersenyum.
"Lo mau beli yang mana ley?" tanya Lisa. Leya menoleh pada lemari minuman dingin. Tenggorokannya tiba tiba kering. Yang leya inginkan sekarang hanya air.
"Yang ini aja kayaknya" pilihan leya jatuh lada minuman kaleng soda. Dan pilihan lisa jatuh pada air bening rasa leci.
"Mau sama cemilan nya juga gak ley?" tanya lisa. Leya menggeleng. "Kayak nya cukup deh, lagi pula gue gak laper" ucap leya tersenyum. Lisa ikut tersenyum.
Mereka berdua berjalan kearah kasir. Tapi, leya seperti bimbang mau membeli 2 kaleng soda atau 1 saja. Dan terpaksa leya kembali ketempat semula ia mengambil soda. Ia mengambil 1 kaleng soda lagi. Segera leya menyusul lisa kekasir.
"Huh..panjang juga antriannya tadi" ucap lisa. Leya mengangguk.
Lisa dan leya berjalan keluar pintu mini market. Karena rasa haus yang mengguncah, leya membuka 1 kaleng soda dan meminumnya.
Brukk
"Aduh!!" ringis leya saat tiba tiba tak sengaja leya menabrak seseorang sambil meminum soda. Akibatnya minuman soda yang berwarna merah itu basah mengenai baju kemeja Biru si lawan.
"Maap maap, saya gak sengaja" leya segera mengeluarkan sapu tangan miliknya di tas selempangnya dan mengusap kemeja yang basah.namun, tiba tiba tangannya ditepis keras.
"lo liat jalan gak si?" tanya seseorang didepan leya sambil menunjuk wajah kecilnya. Lisa yang mendengar suara gaduh segera menghampiri temannya, leya.
"Lo gak papa ley?" tanya lisa khawatir. Leya menunduk dan menggeleng.
"Lihat! Kemeja gue kotor gara gara lo tumpahin pake soda!!" teriak laki laki itu.
"Hiks..maap" leya semakin malu dan tertunduk karena bentakan orang asing. Lisa tidak tinggal diam dan membalas bentakan pria asing itu.
"Lo bisa lembut sedikit gak sih sama cewek?" bentak lisa kesal. Pria asing itu tiba tiba membuka maskernya. Lisa yang awalnya tampak berani seketika ciut mengetahui siapa yang ia bentak barusan.
"Lukas.." Lirih Lisa. Leya mendongak menatap heran lisa. Tiba tiba saja lisa seperti kucing yang mendapati anjing besar sedang menatapnya.
"Ajarin temen lo cara minum yang bener, kalo Sekali lagi gue berurusan sama dia, bukan cuma hidup lo yang geng gue ganggu tapi temen kecil lo juga, ngerti lo!!" Ancam laki laki asing yang bernama lukas. Lisa mengangguk patuh dan segera menggenggam tangan kanan leya dan membawanya pergi dari sekitaran mini market.
Teman laki laki asing itu yang bernama Teo menepuk pelan pundaknya.
"Dia kakak kandung levin, kaki tangan lo luk" jawab Teo setengah berbisik. Lukas berjalan keluar mini market diikuti teman temannya.
Semua pengunjung dan Pegawai yang bersembunyi akhirnya keluar karena takut dengan kehadiran ketua geng berandalan yang terkenal sadis.
[Lukas kim woyoung, panggilan lukas. 1 minggu lalu ia menginjak usia 17 tahun. Visual tampan, tinggi, putih, Jago taekwondo. Tidak pernah berhubungan dengan wanita manapun, Terlanjur berkuasa dengan harta serta tahta]
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive [Lukas]
Teen FictionSeorang gadis yang menjunjung tinggi kepercayaan. Namun, Jatuh dengan sebuah Kebohongan. . . Leya, Gadis Manis yang dibesarkan dengan rasa bersalah dari sebuah tragedi. Dan menemukan arti sebuah rasa nyaman yang ia simpan sedari dulu. . . Luka...