Mungkinkah kau masih ada disini?
Bersama ku dan mengawasiku?
Jika memang iya, maka kau tahu aku mengagumi seseorang yg mirip dengan mu namun bukan dirimu.***
Sedang enak enak nya melamun diteras rumah, leya dikejutkan suara seorang perempuan."Leyaaaa!!" lengkingan suara bariton kereta menerpa gendang telinga kecil leya.
"Apaan si fan?" tanya leya heran.
"Di pengajian kita ada yang bening beuhh cakep" katanya sambil mengacungkan jepol. Leya terkekeh dengan tingkah sahabatnya ini.
Leya segera meraba dada kiri, kening dan kedua pipinya.
"Detak Jantung normal, Nggak panas juga" gumam leya namun masih didengar.
"Lo kira gue sakit apa? Pake acara tes detak jantung sama suhu badan segala" gerutu nya sebal.
"Loh memang lo sakit kan?" tanya leya heran.
"Hah? Perasaan gue baik baik aja deh ley, apa wajah gue pucet terus badan gue kurusan?"
"Pucet sih nggak, cuman harus kontrol ke psikiater aja saran gue" ucap leya segera berlari sebelum siempu sadar.
Fanny tampak berpikir..
1..
2..
.
.
"ANJIR!! MAKSUD LO APA HAH?!?" teriak fanny dengan kilatan kesal.'Semoga ngerjain temen sendiri gk dosa ya allah' batin leya.
'Awas kamu ley, gue bakalan ganggu Lo terus pokoknya nanti HaHa' seru fanny dalam hati dengan tawa devil nya.
***
"Fan.. Lo mau berapa hari nginep dibandung?" dia tampak memainkan jarinya di dagu, uh lucunya sahabat leya ini.
"May.. Be.. Dua mingguan lah, kan kita diundur lagi masuk sekolahnya" benar juga, dua minggu kedepan kan libur pencegahan covid-19,
"Ouh, ya udah berarti nanti kita ngaji bareng lagi" kata leya sambil memainkan hp (rebahan).
"Asyiaapppp" katanya meragakan atta halilintar.
"Tidur sonoo udah malem.besok kita ngerjain tugas at home bareng" kantuk leya,segera leya matikan handphone dan menaruhnya. Jujur kantuk leya ini sudah tidak bisa ditahan lagi.
'Good night' gumam Mereka berdua.
****
pagi
"Huammmm dah pagi", segera leya regangkan otot ototnya dan melirik sekilas orang yg tidur disampingnya.
"Fanny cepet bangun, kita sholat Shubuh bareng" kata leya dengan mengguncang guncangkan tangannya.
Yang merasa terganggu terlihat membuka sayup sayup mata nya."Akhirnya lo bangun juga" kata leya dengan cengiran dan pergi ke kamar mandi.
"Hemmm udah pagi lagi, perasaan tadi baru ngucapin 'good night ' deh" seru nya bangkit dari tidur.
"Sekarang kita mau ngapain nih? Udah siang lagi", tanya fanny.
"Tugas kan udah semua, yah kita tinggal makan lagi dan rebahan lagi lalu makan lagi dan rebahan Lagi" ucap leya asal.
"Mending jalan jalan gitu", segera leya toyor jidat sahabatnya dan terdengar ringisan.
"Asssh"
"Makanya jangan ngebucin terus, kita diliburin itu karena virus bukan mau hang out" kata ley sebal.
"Yeeeeee.. Gk usah ngegas juga kali" ucapannya.
"Tau deh, kita beli bahan bahan makanan dulu, mending makan Samyang aja" ucap leya dan dihadiahi cegiran lebar sahabatnya.
"Juuuummm" semangat 45 Fanny.
***
sore
"Kapan sih gurunya dateng, gabut banget gue" erang fanny prustasi.
"Adzan magrib aja belom fan" kesel juga sih kalo harus nunggu gini.
'Allahuakbar allahhuakbar'
"Alhamdulillah! Yuk kita makan"
"Ash kenapa lo toyor gue terus? " tanya fanny kesal.
"Punya temen kok rada rada" gumam leya, yakin tak terdengar siapapun.
"Eh eh Bjir itu dia yang cakep" sewot fanny pada leya sambil menguncang guncang lengannya gayuh.
"Ish apa sih fan, udah ah sholat aja pokus, Jangan jadi bar bar deh" ucap leya tanpa sadar membuat semua orang di mesjid melirik mereka.
"Lo yang sewot, tuh liat" jawab fanny memuringkan kepala temannga agar menoleh pada laki laki jangkung, putih, mulus pokoknya bening.
Seketika retina mereka bertemu, dia tersenyum kepada leya. Leya refleks juga untuk tersenyum juga padanya.
"Katanya Jangan bar bar" seketika lamunan leya buyar karena ledek an sahabatnya yang satu ini.
"Apa sih udah sholat sana", ucap leya dan mereka berpokus untuk sholat Maghrib.mereka sedang ada di pengajian. (Mesjid).
Mungkinkah tuhan menginginkan ku melupakan mu? Atau tuhan sedang menguji cintaku untukmu? Jika memang ya keduanya, maka tuhan pun sudah lebih dulu tahu bahwa aku tak akan tergoda dengan hal itu.
Because you're my mine
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive [Lukas]
Teen FictionSeorang gadis yang menjunjung tinggi kepercayaan. Namun, Jatuh dengan sebuah Kebohongan. . . Leya, Gadis Manis yang dibesarkan dengan rasa bersalah dari sebuah tragedi. Dan menemukan arti sebuah rasa nyaman yang ia simpan sedari dulu. . . Luka...