#Ali02

85 7 1
                                    


Laura dan Jastin berjalan di koridor sekolah menuju kelas. Suasana cukup sepi sehingga Laura dan Jastin tidak perlu berimpit-rimpitan menuju kelas.

"Susi? Lu ngapain diem mulu? Lagi sariawan? " tanya Jastin.

"Nama gua Laura goblok! " kata Laura kesal.

"Iya-iya, gua tau, " kata Jastin.

Laura pun menyentuh wajahnya, mengusapnya, dan mencium-cium bau tangannya.

"Lu goblok banget si jadi orang, sumpah! " kata Laura kesal.

"Hah? " Jastin tercengang heran.

"Gara-gara lu, muka gua bau tau nggak? " kata Laura dengan wajah cemberut.

"Masih bau? " tanya Jastin yang menghentikan langkahnya.

Pesan author: positif thinking okey?

Laura pun ikut berhenti dan saling berhadapan dengan Jastin.

"Ya, iyalah, " kata Laura dan mengerucutkan mulutnya semaju mungkin.

Tiba-tiba Jastin mendorong Laura hingga menempel di dinding. Suasana sepi, tidak ada satu pun murid yang lewat.

' Nih, anak mau ngapain coba? ' batin Laura.

Laura dan Jastin saling terdiam. Mata mereka terpaku satu sama lain.

Deg

Jantung Laura terus berdegub kencang sehingga membuatnya panas dingin.

Jastin memperlihatkan senyum manisnya sehingga membuat Laura terpesona. Jastin mendekatkan wajahnya pada wajah Laura sehingga memberi semu merah di pipi Laura.

' Plisszz, jangan! " batin Laura meronta.

Jastin terus mendekatkan wajahnya, terus mendekat, mendekat, mendekat, dan mendekat. Semakin mendekat, mendekat, mendekat, dan mendekat. Dan ya, mendekat aja terus biar nih cerita gak tamat-tamat. Wkwkwk... becanda.

"Uuwweeekkk! Iya, muka lu bau banget, " mual Jastin dan menjauhkan wajahnya.

' What? Apa-apaan coba? Nih anak sengaja apa gimana? Gua udah mode deg-degan, eh ternyata digantungin? Goblok!. ' Wajah Laura memerah marah. Asap berkeluaran dari hidung hingga telinga Laura.

"Lu kenapa? Kok muka lu merah gitu? Jangan-jangan infeksi lagi! Waduuhh, gawat nih, " kata Jastin khawatir.

"Goblok lu, " kata Laura menonjok kening Jastin dengan telunjuknya.

Laura pun pergi meninggalkan Jastin. Tetapi Jastin justru mengikuti Laura.

Tiba-tiba Ali datang dan berjalan disamping kiri Laura.

"Laura, aku minta maaf ya soal masalah tadi, " kata Ali.

Laura hanya diam tidak memperdulikan.

"Hahaha... kasihan, di kacangin pak Ustadz? " tawa Jastin.

Ali pun tidak memperdulikan Jastin, ia hanya terus mengikuti langkah Laura.

"Waahh, cinta segitiga, " saat melewati keramaian, semua orang justru memperhatikan Laura, Ali, dan Jastin.

"Diem gak lu? " bentak Jastin manas.

"Eh, Jastin. Jangan gitu dong, " tegur Ali.

"Lu juga sama! " bentak Jastin.

"Jastin, kita gak boleh gitu dengan sesama teman. Walaupun mereka mengejek dan tidak senang dengan kita, tapi kita harus tetap hormat sama mereka, " kata Ali menasehati.

"Hormat? " ulang Jastin.

"Iya, " kata Ali.

"Oke, " kata Jastin.

Saat melewati segerombolan orang, Jastin berteriak, " Hormatttt... grakkk.... " Jastin pun memberi hormat.

"Hahaha, " tawa semua orang yang ada di koridor tersebut.

"Lu ngapain si? " tanya Laura.

"Lha, kata pak Ustadz sesama teman harus memberi hormat, " kata Jastin masih dengan posisi hormat.

"Maksud saya bukan gitu, Jastin, " kata Ali.

"Bodo ah, " kata Jastin dan tiba-tiba merangkul pundak Laura.

Paakk... Ali menampar tangan Jastin.

"Aaww! " pekik Jastin sakit.

"Bukan mahrumnya, " kata Ali.

' Kurang ajar nih anak, ' batin Jastin kesal dan buukk... tiba-tiba Jastin menonjok rahang Ali.

Ali pun tersungkur di lantai.

"Alii...! " pekik Laura dan menolong Ali.














Next or stop
Vote+komen+follow
Jangan jadi pembaca buta
Salan dari author bacot
#olehAsellaMN

ku dijodohkan pada 5 priaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang