"Andra, " kata Laura berusaha membangunkan Andra.Saat ini Laura dan Jastin ada di UKS. Andra ditemukan pingsan tak bergerak di parkiran.
"Laura, lu gak marahkan? " tanya Jastin.
Laura hanya diam tak menjawab.
"Lu khawatir banget si ama dia? " omel Jastin dengan bibir mengerucut.
"Eh, Jastin. Ini bukan yang pertama kalinya ya, " omel Laura.
"Iya, gua tau. Gua khilaf deh, " kata Jastin taubat.
"Khilaf khilaf, lu kira sinetron azab? Kalau sampai Andra kenapa-napa, gua gak bakalan maafin elu! " bentak Laura.
Bukan menjawab, Jastin justru mematung sambil menatap Laura. Akh, tidak bukan Laura. Tapi belakang Laura.
"Eh Jastin, lu denger gak si gua ngomong apa? " bentak Laura.
"Laura... " bisik Jastin sambil menunjuk ke belakang.
"Apaan si? " tanya Laura.
"Itu... " lirih Jastin ketakutan.
' Duuhh... nih anak, bikin takut aja, ' batin Laura.
Laura pun perlahan membalikkan badan dengan bulu kuduk yang berdiri tegak.
"Gak ada apa-apa, " kata Laura mencoba mencari-cari apa yang diomongkan Jastin.
"Waa... dia ngapain melompat sii! " pekik Jastin melompat memeluk Laura ketakutan.
"Apa? Siapa yang melompat? Ngomong dong Jastin, " kata Laura mencoba melepas pelukan Jastin.
"Itu, didekat Andra, " kata Jastin sambil menunjuk ke arah Andra yang masih belum sadarkan diri.
"Apa? " tanya Laura.
"Tuh kan tuh kan, dia ngejek gua. Pakai acara jelarin lidah lagi, " kata Jastin takut.
"Lu ngomong apa si? Lu sengaja nakutin gua? " tanya Laura kesal.
"Tuh tuh, dia deketin si Andra! " pekik Jastin.
"Mana? " tanya Laura khawatir.
"Itu, " kata Jastin masih menunjuk ke arah Andra.
"Gak ada, " kata Laura yang belum menemukan apa yang di maksud Jastin.
"Bentar, " kata Jastin.
Pelan-pelan Jastin mengambil sesuatu di meja.
"Lu mau ngapain? " tanya Laura heran.
"Sstt..., " desis Jastin dan mengambil bantal kecil di sofa. Dan kemudian tiba-tiba Jastin memukulkan bantal tersebut di wajah Andra.
Buukk... Buukk... Buukk....
"Rasain lu! " seru Jastin.
"Jastin, lu apa-apaan si? " pekik Laura mencoba menghentikan Jastin.
"Huh... takutkan lu ama gua? " kata Jastin menghentikan pukulannya terhadap wajah Andra.
"Jastin, " kata Laura sambil menunjuk ke arah pundak Jastin.
"Hmm? " ucap Jastin dan melihat ke arah pundaknya.
Terlihat seekor cicak sedang memberi salam hangat kepada Jastin.
"Huuaa...! " pekik Jastin.
"Jastin, lu tenang, " kata Laura mencoba menenangkan.
"Nih cicak kenapa belum mati si? Kan udah gua tabok tadi, " pekik Jastin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ku dijodohkan pada 5 pria
Fiksi RemajaLaura Seorang anak SMA yang sudah di jodohin sama keluarganya Bahkan sama 5 pria sekaligus! (Ah yang bener?) Beneran! Satu keluarga kompak buat jodohin Laura Bayangin aja 5 pria lho ... Tapi sebenarnya Laura sudah menemukan cintanya lebih dulu Namun...