#Andra03

98 10 1
                                    


"Andra, " kata Laura berusaha membangunkan Andra.

Saat ini Laura dan Jastin ada di UKS. Andra ditemukan pingsan tak bergerak di parkiran.

"Laura, lu gak marahkan? " tanya Jastin.

Laura hanya diam tak menjawab.

"Lu khawatir banget si ama dia? " omel Jastin dengan bibir mengerucut.

"Eh, Jastin. Ini bukan yang pertama kalinya ya, " omel Laura.

"Iya, gua tau. Gua khilaf deh, " kata Jastin taubat.

"Khilaf khilaf, lu kira sinetron azab? Kalau sampai Andra kenapa-napa, gua gak bakalan maafin elu! " bentak Laura.

Bukan menjawab, Jastin justru mematung sambil menatap Laura. Akh, tidak bukan Laura. Tapi belakang Laura.

"Eh Jastin, lu denger gak si gua ngomong apa? " bentak Laura.

"Laura... " bisik Jastin sambil menunjuk ke belakang.

"Apaan si? " tanya Laura.

"Itu... " lirih Jastin ketakutan.

' Duuhh... nih anak, bikin takut aja, ' batin Laura.

Laura pun perlahan membalikkan badan dengan bulu kuduk yang berdiri tegak.

"Gak ada apa-apa, " kata Laura mencoba mencari-cari apa yang diomongkan Jastin.

"Waa... dia ngapain melompat sii! " pekik Jastin melompat memeluk Laura ketakutan.

"Apa? Siapa yang melompat? Ngomong dong Jastin, " kata Laura mencoba melepas pelukan Jastin.

"Itu, didekat Andra, " kata Jastin sambil menunjuk ke arah Andra yang masih belum sadarkan diri.

"Apa? " tanya Laura.

"Tuh kan tuh kan, dia ngejek gua. Pakai acara jelarin lidah lagi, " kata Jastin takut.

"Lu ngomong apa si? Lu sengaja nakutin gua? " tanya Laura kesal.

"Tuh tuh, dia deketin si Andra! " pekik Jastin.

"Mana? " tanya Laura khawatir.

"Itu, " kata Jastin masih menunjuk ke arah Andra.

"Gak ada, " kata Laura yang belum menemukan apa yang di maksud Jastin.

"Bentar, " kata Jastin.

Pelan-pelan Jastin mengambil sesuatu di meja.

"Lu mau ngapain? " tanya Laura heran.

"Sstt..., " desis Jastin dan mengambil bantal kecil di sofa. Dan kemudian tiba-tiba Jastin memukulkan bantal tersebut di wajah Andra.

Buukk... Buukk... Buukk....

"Rasain lu! " seru Jastin.

"Jastin, lu apa-apaan si? " pekik Laura mencoba menghentikan Jastin.

"Huh... takutkan lu ama gua? " kata Jastin menghentikan pukulannya terhadap wajah Andra.

"Jastin, " kata Laura sambil menunjuk ke arah pundak Jastin.

"Hmm? " ucap Jastin dan melihat ke arah pundaknya.

Terlihat seekor cicak sedang memberi salam hangat kepada Jastin.

"Huuaa...! " pekik Jastin.

"Jastin, lu tenang, " kata Laura mencoba menenangkan.

"Nih cicak kenapa belum mati si? Kan udah gua tabok tadi, " pekik Jastin.

ku dijodohkan pada 5 priaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang