#P3K

84 8 1
                                    


Tiitt... Tiitt... Tiitt....

Jastin terus mengklakson motornya ketika sampai di depan rumah Laura.

"Jastin, " tegur Laura sambil menepuk pundak Jastin.

Tiitt... Tiitt... Tiitt....

Jastin masih saja mengklakson motornya. Laura pun turun dari motor ketika motor benar-benar berhenti.

Tiitt... Tiitt... Tiitt... Jastin masih terus mengklakson tanpa berhenti.

"Lu ngapain si? " bentak Laura.

"Kangen ama kakak lu yang gualakk, " kata Jastin masih mengklakson.

Braakk... tiba-tiba Kak Beca datang membanting pintu.

"Siang bolong gini, siapa yang ribut si? " teriak Kak Beca.

"Bukan aku kak, tapi Jastin, " kata Laura menunjuk Jastin.

"Hai, kakak ipar, " sapa Jastin dan turun dari motornya.

"Kamu lagi, ngapain kamu ke sini hah? " bentak Kak Beca.

"Iiihh, jangan galak-galak dong kakak ipar, " kata Jastin.

"Kakak ipar siapa? Jangan halu, " kata Kak Beca.

"Jastin, bisa gak sih lu gak usah halu sekali-kali? " kata Laura.

"Yaelah, emang salah apa kalau gua perjuangin elu sekali-kali? " kata Jastin.

"Ya, salah lah. Lu tau kan gua udah dijodohin? " kata Laura.

"Bodo amat, elu tetep gua perjuangin, " kata Jastin.

"Terserah lu deh, " kata Laura.

"Emang lu gak bangga apa, diperjuangin ama cowok ganteng kaya gua? Gua yakin kalau kita nikah bakalan banyak yang jadi fans kita, " kata Jastin.

"Eh, kalau pun kamu artis. Saya gak bakalan restuin kalian, " kata Kak Beca.

"Elu siapanya Laura? Emak bukan, bapak bukan, punya hak apa lu ngerestuin kita? " tanya Jastin.

"Jastin, lu kan udah janji bakal jaga sikap ama kak Beca, " kata Laura.

"Abis, kakak lu galak. Lebih galak dari singa, " kata Jastin.

"Kok pada ngumpul di luar? " tiba-tiba Mama datang.

"Mama mertua? " Secepat kilat Jastin langsung menyalimi Mama.

"Lho, ini siapa? Kok mama baru liat? " tanya Mama.

"Kenalin Ma, saya Jastin calon suaminya Laura, " kenal Jastin.

"Suami? " kaget Mama.

"Lu apa-apaan si! " bentak Laura.

"Lha, emang iya kok, " kata Jastin.

"Jangan percaya Ma, Jastin halunya berat, " kata Laura.

"Gak halu kok, Ma. Asal Mama tau, artis Korea aja si oppa kalah ama kegantengan saya Ma, " kata Jastin.

"Diem! Sekarang kamu pulang! " usir Kak Beca.

"Kok diusir si, Nak? " kata Mama.

"Biarin! Udah pulang sana, " usir Kak Beca.

"Iya-iya, " kata Jastin menaiki motor sambil melihat Laura.

"Laura sayang, kakanda pulang dulu ya? Kalau rindu telfon aja, baayy... emuachh... " kata Jastin dan memberi kiss jarak jauh yang manis.

"Uuwweekk.... " Laura memperlihatkan ekspresi mual.

Jastin pun menjalankan motornya pergi.

' Dasar tuh anak, merusak suasana aja, ' batin Laura.

ku dijodohkan pada 5 priaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang