#Andra02

98 8 1
                                    


Laura berjalan lesu menuju kelas. Saat di depan kelas, terdengar suara berisik yang tak biasa.

' Tumben ribut, ' batin Laura.

Laura pun masuk ke dalam kelas dan terlihat siswa cowok sedang KONSER. Ada yang bergendang, ada yang main gitar, ada yang menyanyi, dan masih banyak lagi.

"Jastin? " heran Laura saat melihat Jastin bernyanyi dengan sapu sebagai gitar.

"Laura? " kata Jastin.

Laura berjalan cepat menuju Jastin dan mengambil gitar alias penyapu yang di pegang Jastin dan kemudian di gunakan untuk menyerangnya.

"Aw aw ... sakit Laura, " pekik Jastin saat belakangnya terkena pukulan Laura.

"Lu ngapain hah? " tanya Laura galak.

"Ya nyanyi lah, " jawab Jastin.

"Nyanyi apaan? " tanya Laura.

"Judi ... Judi ... " nyanyi Jastin.

"Teett ... " sahut teman sekelas.

"Meracuni keimanan, " lanjut Jastin.

"Diem gak! " bentak Laura.

"Oke, gua diem, " kata Jastin.

Laura pun diam dan beranjak pergi menyimpan sapu.

"Kalau ada makanan di meja, mejanya engkau makan, " nyanyi Jastin.

"Hahaha, " tawa sekelas.

Laura yang hendak menyimpan sapu pun balik lagi memarahi Jastin.

"Jastin! " teriak Laura.

"Laura, kamu ngapain teriak-teriak? " tiba-tiba Pak Guru datang.

"Ah pak, maaf pak, " kata Laura menunduk malu dan menatap Jastin sadis.

"Sudah-sudah, sekarang duduk semua. Kita mulai pelajaran hari ini, bagaimana PR kemarin? Ada yang sudah siap tampil? " tanya Pak Guru.

"Saya pak! " Kompak Laura dan Jastin mengangkat tangan.

"Laura aja duluan pak, saya mengalah, " sahut Jastin dan tersenyum puas.

"Ciiee ... " ejek teman sekelas.

' Lebay, ' batin Laura.

Laura pun maju dan membacakan puisinya.

Tak terasa setahun kita berpisah
Berpisah karena cinta dan cita-cita

Kau dan aku di pisahkan
Bukan untuk meninggalkan
Tapi sebaliknya....
Kau dan aku akan disatukan kelak nanti
Tunggulah saatnya tiba
Aku kan setia menantimu disini

Waktu selalu menghalangku untuk bisa bersamamu
Tapi aku akan usahakan hanya untukmu
Biarlah waktu berjalan
Aku kan terus melangkah
Detik demi menit

Itulah diriku
Yang selalu tak merasa ragu
Ragu akan cintamu
Semoga kau dan aku disatukan
Di waktu yang akan datang

By: A–––––

Plok ... Plok ... Plokk ....

Seisi kelas langsung bertepuk tangan setelah mendengar puisi Laura.

"Puisi yang bagus, selanjutnya Jastin, " kata Pak Guru.

Laura pun duduk di kursinya dengan senyuman puas.

"Ini giliran gua, lu semua dengar ya? " kata Jastin.

"Iya-iya, " jawab seisi kelas.

Seperti Tuhan yang selalu memaafkan hambanya
Laura ....

Yups, semuanya langsung melihat ke arah Laura.

' Kok ada nama gua si? ' batin Laura.

Kau adalah pujaanku

"Eaa ... ehm ehm, " seru seisi kelas.

Kecantikanmu tak bisa menandingi segalanya

"Eeaahh ... " seru sekelas.

' Nih anak ngapain si? ' batin Laura.

Senyum manismu selalu membayang

"Eeaahh ... " seru semuanya.

' Gila nih anak, ' batin Laura kesal.

Canda tawa mu menghibur hati

"Ehm ehm. "

Kau sulit ku lupakan Laura

"Yuhuu ... sulit di lupakan. "

Maukah kau memaafkanku?

"Maafkanlah .... "

Hidupku hampa tanpa dirimu

"Ciiee .... "

Aku tau aku salah
Ku kan belajar dari kesalahan

"Eeaahh .... "

Jadi maafkanlah diriku
Ku tulus memohon padamu

"Ehm ehm. "

Laura cantik manis imut manjaku
Maafkanlah daku

By: A–––––––

"

Gimana pak? Puisi saya kerenkan? " tanya Jastin.

"Keren apanya? " kata Pak Guru.

"Yaelah pak, ini sehari semalam lho bikinnya, " kata Jastin.

"Nilai kamu 50, jadi remedial lagi, " kata Pak Guru.

"Hahaha, " tawa seisi kelas.

"Kok gitu si pak ... " keluh Jastin.

"Sudah, duduk sana, " kata Pak Guru.

Dengan pasrah Jastin pun duduk. Namun bukannya duduk di tempatnya, ia justru duduk di samping Laura.

"Laura, maafin gua ya? " bisik Jastin.

"Gak, " jawab Laura jutek.

"Pliisszzz ... " mohon Jastin.

"Tapi lu harus janji, lu ubah sikap lu ama siapapun, " kata Laura.

"Iya-iya, " kata Jastin.

"Termasuk sikap lu ama kak Beca, " kata Laura.

"Oke, janji, " kata Jastin.

Tok ... Tok ... Tokk ....

"Permisi pak, " salam Bu Guru.

"Ya? " tanya Pak Guru.

"Pak, boleh minta tolong gak? Itu, ada yang pingsan di parkiran dan dia bukan murid kita. Mungkin bapak kenal, " kata Bu Guru.

"Andra? " kaget Laura.

' Mati gua! ' batin Jastin sambil menampar jidatnya.
















Biasa ....
Vote + komen + follow
Dan ....
Dapat salam dari author bacot
#olehAsellaMN

ku dijodohkan pada 5 priaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang