Tawuran?

102 8 0
                                    

Laura duduk sendiri di deretan kursi depan kamar nomor 9.

' Jastin, apa lu beneran cinta ama gua? ' batin Laura.

"Laura? " tanya Mama.

"Eh, iya Ma? " kaget Laura.

"Kok sendiri? Gak ngeliat kak Beca? dia kan udah sadar, " kata Mama dan duduk di sebelah Laura.

"Tadi udah, Ma, " kata Laura dan tersenyum manis.

"Laura sayang, mama harap kamu cepat membuat keputusan, yah? " kata Mama.

"Emang harus cepat yah ma? beri waktu lagi dong, Ma, " pinta Laura.

"Ya udah, mama kasi waktu 2 tahun aja yah? " kata Mama.

"Berarti waktu kelulusan nanti baru milih kan, Ma? " tanya Laura.

Mama hanya mengangguk dan tersenyum simpul.

Kringg ... Kringg ... Kringg ...

Tiba-tiba hp Laura berdering. Saat Laura melihat ternyata Desi.

' Desi? tumben banget ' batin Laura.

"Halo? "

"Laura, lu di mana?"

Laura diam sejenak. Terdengar suara Desi seperti sedang ketakutan dan juga terdengar suara berisik bercampur jeritan.

"Des, ada apa?"

"Laura, lu di mana sekarang?"

"Gua di rumah sakit, lu di mana? Kok ribut gitu?"

"Laura, cuma lu yang ada di luar lokasi sekolah. Kita mohon ama lu, tolong telpon polisi buat ke sini."

"Emang kenapa Des? Ada apa?"

"Sekolah kita diserang, sekarang jaringan di sini lagi buruk. Tolongin kita, Ra. Cuma elu yang bisa."

"Tapi, Des."

Tuutt ... Tuutt ... Tuutt ....

Sambungan telfon terputus.

"Ada apa sayang? " tanya Mama khawatir.

Saat ini Laura hanya diam membeku dengan wajah yang pucat dan keringat dingin.

"Ma, aku harus balik ke sekolah, " kata Laura dan kemudian pergi meninggalkan Mama yang sedang kebingungan.

"Halo pak, pak saya ingin melapor atas penyerangan di sekolah saya pak. Nanti saya sharelok, " kata Laura menghubungi polisi dan langsung memutus sambungan.

Laura terus berlari di lorong-lorong rumah sakit hingga tiba di jalanan. Laura mencoba mencari taxi yang kosong dengan perasaan cemas.

Cukup banyak taxi yang lewat namun sudah ada penumpangnya.

' Sekarang bodo amat. Mau ada penumpangnya atau enggak, gua harus tetap pergi, ' batin Laura.

Saat melihat sebuah taxi lewat, secepat kilat Laura langsung menghadang.

Tiiitttt ...

Taxi tersebut mengklakson keras.

"Woy mbak, mau cari mati? " seru supir taxi.

Laura pun berlari dan membuka pintu belakang taxi. Saat masuk ternyata ada seorang penumpang pria di sana.

"Pak, antar saya ke sekolah ini ya, " kata Laura dan menunjukkan lokasi yang dimaksud dari hp nya.

"Eh mbak, saya sudah ada penumpang. Lebih baik mbak turun deh, " bentak supir taxi.

"Pak ini darurat banget, " cemas Laura.

"Pak, antar wanita ini dulu saja, " kata pria di samping Laura.

"Baik pak, " jawab supir nurut.

Secepat kilat Laura menyalimi pria tersebut sambil mencium-ciumnya.

"Makasih pak makasih banget, saya gak akan lupain jasa bapak, " haru Laura.

Taxi pun terus berjalan hingga tiba-tiba berhenti.

"Pak kenapa berhenti? " tanya pria di samping Laura.

"Di depan ada keramaian pak, sepertinya ada tawuran, " kata supir taxi.

"Tawuran? " kaget Laura.

Refleks Laura pun keluar melalui mobil dan langsung berlari menerobos keramaian yang sedang beradu kekuatan.

"Mbakkkk ... mbak belum bayar mbakkk, " seru supir taxi yang tak di perdulikan oleh Laura.

Buukk ... satu batu menghantam bahu Laura keras. Namun Laura tetap terus berlari tanpa memperdulikan sakit.

"Laura, " tiba-tiba seseorang memanggil.

"Siapa? " tanya Laura mencari sumber suara.

Terlihat di balik pohon besar Desi sedang melambaikan tangan.

"Desi? " Laura pun langsung menghampiri Desi dan berusaha menghindari benda-benda tajam yang di gunakan orang-orang sekitar.

"Des, kenapa bisa gini? " tanya Laura.

"Panjang ceritanya, sekarang kita musti ke rumah sakit, " kata Desi.

"Ngapain? gua baru aja dari sana, " kata Laura.

"Jastin tadi kena bacok, sekarang udah dibawa ke rumah sakit, " kata Desi.

"What? Jastin? " kaget Laura.

"Iya, penyebab ini semua itu Jastin, Laura, " kata Desi.

"Kok bisa? " tanya Laura.

"Intinya kita ke rumah sakit dulu, nanti gua jelasin, " kata Desi.

Tak lama saat kepergian Laura dan Desi polisi pun datang. Nyiuu nyiuu nyiuu nyiuu ...

Next or stop?
#olehAsellaMN

ku dijodohkan pada 5 priaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang