2. Kejutan Dari Ibu

835 55 2
                                    

Dua tahun kemudian..
Akhirnya aku duduk di bangku SMP. Dan alhamdulillah aku masuk di sekolah terfavorit yaitu SMP 258 yogyakarta. Setelah selesai semua pendaftaran ayahku mengantarkan ku pulang, tidak sengaja di perjalanan pulng kami bertemu dengan seseorang yang ntah itu siapa. Tiba tiba seseorang itu menanyakan sesuatu hal kepada ayahku, dia adalah seorang laki laki yang sudah cukup berumur sekitar 45 tahun dan dia sedang mencari keberadaan anak nya dimana karena sedaritadi dia tidak menemukan anaknya. Lelaki tersebut ingin memberitahu anak nya bahwa pendaftaran sudah selesai dan akan mengajak anak nya pulang, tapi sayangnya dia tidak menemukannya. ayahku menjawab "tidak tahu dan bahkan saya tidak mengenali muka anak bpak tersebut sambil memegang bahu lelaki itu" setelah ayahku menjawab lelaki tersebut berterimkasih dan dia pun pergi, mungkin lanjut mencari anak nya, semoga saja anaknya cepat di temukan.

Sesampainya dirumah,ibu memberitahu ayah, kelihatannya si ibu sangat senang sekali dan tidak sabar untuk memberitahukan kepada suaminya. "Aku hamil" dan finally ayahku menunjukan wajah yang sangat bahagia dan segera memeluk ibu.. "Uuu gini ya kalo seorang suami istri yang di karunia anak lagi oleh allah" batin ku sambil tersenyum. Aku pun ikut memeluk ibu dan memberi ucapan "selamat atas kehamilan ibuku tersayang iniiiii" dia memberi senyuman manis nya kepada anaknya yaitu akuuuuu. Ibu ku memasuki kamar yang diikuti oleh ayah, dan aku memasuki kamarku untuk beristirahat. Dan memang faktanya hari ini adalah hari yang sangat melelahkan untuku, aku tidak bisa menceritakan nya dengan sebuah kata kata hihi").

Dipagi hari yang cerah..
Ibu sudah menyiapkan sarapan di meja makan, dan tidak lama aku pun keluar dari kamar memakai pakaian seragam sekolah. Dikarenakan hari ini adalah hari pertama aku mpls (masa pengenalan lingkungan sekolah). Setelah aku menghampiri ibu, aku tidak melihat kehadiran ayahku mungkin dia masih dikamar atau sudah pergi? Akupun langsung menanyakan keberadaan ayahku "ayah kemana bu? Ko gaikut sarapan?" Ibu hanya membalas dengan senyumannya, ketika aku sudah selesai sarapan ibuku menjawab "ayah kamu sudah pergi dari tadi subuh,katnya ada urusan mendadak jadi tidak bisa berpamitan ke kamar kmu. Dia juga pergi dengan buru buru". Buru buru? Apakah ibuku tidak mempunyai kecurigaan dengan alasan ayah yang biasanya tidak seperti itu? Apa mungkin ibu masih merasakan senangnya atas kehamilannya? Atau memang ibu tidak sama sekali berpikiran apa yang aku pikirin? "Astagfirullah suuzon mulu deh" batinku sambil mengelus dada. Aku dengan segera mengiyakan karena aku harus langsung berangkat kesekolah, aku tidak mau terlambat dihari pertama aku sekolah. Ibuku mengantarkan aku sampai depan rumah dan aku di antar oleh pamanku ke sekolah. Memang selalu paman yang mengantarkan ku kesekolah saat ayah tidak ada, karena pamanku telah di tinggalkan oleh istrinya sejak aku tk dan ibuku kasihan dengan keaadaannya yang hampir putus harapan,akhirnya ibu menyuruh paman untuk tinggal bersama.

Sesampainya disekolah.. aku langsung melihat daftar nama ku di mading, ada di gugus berapa namaku itu. Dan akhirnya aku menemukan namaku ternyata aku ada di gugus 6, langsung aku mencari dimana tempat gugus tersebut. Dan akhirnya aku menemukannya, awalnya aku duduk sendiri tidak lama kemudian ada seseorang yang memang aku kenal dia adalah citra teman satu MDA dulu dengan ku. Aku memang tidak terlalu akrab dengan nya karena dia tidak pernah masuk sekalinya masuk pas ada UKK dan UN saja, sisanya dia keseringan alfa atau izin. Aku tidak tahu kenapa citra seperti itu, mybe citra ada kesibukan lain diluar sklh.

Kringg.. kringg..

Bel sekolah menunjukan untuk pulang pun berbunyi. Aku segera mengambil tas ku untuk pulang,saat melewati pintu kelas "brughh" aduh sakit ya. Ucap seseorang yang kini dihadapanku, aku tidak tahu dia siapa yang jelas dia yang sudah membuatku terjatuh kelantai. "Maaf kamu siapa? Knp kamu sengaja menyandungku hingga terjatuh seperti ini?" Tanyaku secara baik baik. Dia pun menjawab "lo gaush deh ya mau temenan sama sahabat gue, citra iya citra sahabat gue" sambil memegang pinggangnya layaknya seperti seorang yang so penguasa lautan haha. Aku bangkit lalu langsung pergi meninggalkannya, lagian siapa juga yang mau rebut sahabat nya itu. Akrab aja kaga dari dulu, baru juga hari pertama duduk bareng citra udah dapet musibah aja dari orang yang bener bener nyebelin so kenal gapunya kesopanan dan gaada untungnya jg lagian ngeributin masalah gituan doang. Akupun menunggu jemputan dari pamanku, taklama pamanku datang dan aku segera menaiki motor yang pamanku kendarai.
Sesampainya dirumah aku menemukan ibu yang sedang berbaring tidur di ruang tamu, mungkin dia kecapean karena mengurus pekerjaan rumah setiap hari. Ibuku tidak mau mempunyai ART, kenapa tidak di kerjakan sendiri selagi bisa dan mampu mengerjakannya. Lagian menyuruh orang lain untuk menjadi pembantu atau pelayan itu bukan tipe ibuku, dia tidak pernah mau menyuruh oranglain mengerjakan pekerjaan rumah ataupun yang lain terkecuali ketika ibuku sangat sangat memerlukan bantuan dan ibuku tidak bisa melakukannya sendiri, baru ibu memilih oranglain membantunya. Aku tidak mau mengganggu kenyamanan ibuku ketika sedang beristirahat, dan akhirnyapun aku pergi masuk ke kamar untuk membersihkan badan, dan menjalankan kewajiban kepada allah. Setelah selesai semuanya akupun keluar dari kamar, ternyata ibu masih tetap saja beristirahat bahkan posisi tidurnya pun di sofa tidak berubah sedikitpun. Finally aku memasuki dapur dan di dapur sangat banyak sekali cucian piring yang belum sempat ibu aku bereskan, dengan senang hati aku mengambil sabun yang ada di dekat wastafel, dan segera menyuci piring-piring. Setelah semua selesai aku melihat ibu yang terbangun dan tidak tersadar bahwa sudah terlalu sore ibuku tidur, lalu dia beranjak pergi ke dapur dan bertemu dengan ku. "Kaka ngapain di dapur?" Seketika kaget ibuku memanggil aku dengan sebutan kaka? Whattt aku ga salah denger gitu?? "Kenapa bengong? Ibu kan nanya ke kaka ngapain ada di dapur?,oh abis beresin dapur ternyata" seketika ibuku melihat area dapur memang snagat bersih dan rapih karena aku yang sedari tadi membereskannya lalu aku mengangguk mengiyakan pertanyaan ibuku. Setelah itu aku duduk di ruang tengah dan lagi lagi memikirkan ucapan yang ibu aku berikan kepadaku. "Kaka?" Ko aku kea yang aneh gitu ya di panggil kaya gitu wkwkwk, apa karena aku akan mempunyai adik? Atau memang begitu yaaa. Uuuu seneng banget jadi gasabar nunggu dede bayi itu keluar hehehehe").

Malampun tiba, ibu mengajakku untuk keluar rumah menemani dia yang sepertinya sedang mengidam mybe. Ibu mengajakku kesebuah toko peralatan bayi, aku heran ngapain ibu ngajak ke sini? Bukan nya usia kandungan ibu ku itu masih sangat kecil bahkan baru beberapa hari yang lalu. "Ibu ko kesini? Kirain aku minta anter buat beli makanan,eh taunya ke toko peralatan bayi" ibu menjawab seperti hal yang biasa bagiku yaitu cukup dengan senyumannya. Dah gatau lagi deh aku punya seorang ibu yang tidak terlalu banyak omong kalo di tanya, tapi sekalinya nanya orang uhhh udah kea rel kereta. Hampir 1 jam aku menunggu ibu ku memilih baju baju bayi dan peralatan bayi, akhirnya ibu pergi kekasir dan membeli sesuatu ntah itu apa yang mungkin itu adalah perlengkapan bayi. Sesampainya dirumah, aku kembali bertanya "ngapain ibu beli peralatan bayi skrng? Buknnya kandungan ibu masih sangat kecil?" Lalu ibu menghembuskan nafasnya dan menjawab "ibu lagi kepengen aja beli kaya gini, lagian gaada salahnya bukan kalo beli kaya gini di hari hari jauh, toh emang ibu lagi ngandung seorang bayi yakan kaka?" Aku mengiyakan saja, mungkin ibu ku ngidam perlengkapan bayi"((.

Dua hari kemudian
Hari ini adalah hari terakhir aku mpls,selama aku mpls aku tidak mau bertanya kepada citra, because aku bkn nya takut sama orang yang kemaren buat aku jatuh, tapi aku gamau punya masalah sama orang itu apalagi aku statusnya masih siswa baru blm menjadi siswa seutuhnya di smp258 ini. Hari ini adalah pembagian kelas, aku mendapatkan kelas 7.1 ada beberapa teman yang satu kelas dengan ku saat di gugus. Tapi aku tidak terlalu kenal siapa dia karena selama di gugus anak itu memang sangat pendiam padahal mereka itu cowo, kebiasaan cowo kan kebanyakan ga bisa diem ya selayaknya cowo cowo lain lah pasti kalian tahu. Setelah pembagian kelas bel pulang pun berbunyi, akhirnya aku bisa pulng dan pamanku sudh menjemputku di depan gerbang sekolah. Sesampainya di rumah aku mendapatkan ibu ku yang sedang menonton tv di ruang tengah, mengucapkan salam lalu mencium tangan ibu dan setelah itu masuk kamar dan beristirahat kembali."))

***

Jangan lupa vote yahhh:v
Lagi mood buat bikin cerita kea gini gatau ada angin apa ni yang masuk hahaha.

Next

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang