Bel rumah berbunyi.
"Siapa yang bertamu pagi pagi gini? Perasaan ibu tidak mengundang siapapun untuk datang ke rumah deh."
Ucap ibu sambil berjalan menghampiri pintu, saat membukakan pintu ternyata seseorang yang ada di balik pintu adalah ayah. Dengan muka lelah dan kelihatan sekali mempunyai banyak masalah, ayah pun segera masuk ke dalam. Dan ibu mengikuti ayah ku yang sekarang menuju kamarnya.
"Gimana yah kerjaan nya selesai? Atau masih ada yang belum beres?"
"Alhamdulillah udah selesai semua bu, gaada kendala apapun. Setelah beres semua ayah memilih untuk langsung pulng, dan ingin sekali bertemu kalian"
"Ibu blm tau ayah kemaren nyelesain pekerjaan ke kota mana?"
"Astagfirullah, ayah lupa ngasih tau kalian. Ayah kemaren pergi ke bandung bu, ayah di tugasin di sanah".
"Gpp yah,, ibu maklumin kemaren pasti ayah sangat buru buru dan itu semua demi mengejar waktu yang mungkin singkat buat ayah".
"Iya bu makasih udah mau mengerti".
Obrolan pun berakhir,, dan mereka pun turun untuk sarapan bersama. "Sedari tadi
Kayla ko tidak berbicara sedikitpun? Kenapa sayang". Tanya ibu sambil menghampiri ku, dan segera memberikan satu piring yang berisi nasi dan lauk pauk. "Eh gpp bu aku sedang tidak ingin berbicara" ucapku berbohong. Kenapa aku tidak berbicara karena ayahku memang sangat aneh dari hari pertama dia pergi tanpa alasan, biasanya dia tidak seperti itu. Mengapa hari itu ayah ku jauh berbeda, seperti ada yang sedang di sembunyikan olehnya dari ku dan ibuku. Selesai sarapan aku yang segera mengambil tas lalu menggendong dan berpamitan kepada ibu dan ayah, tangan ku di tahan oleh ayah. "Kaka berangkat sm ayah ya hari ini, soalnya paman sedang tidak enak badan" Aku mengangguk mengiyakan permintaan ayah.Sesampai di sekolah, ayah berminta maaf kepadaku "maafin ayah ya kalo ayah ada salah sama kaka" aku menjawab "kesalahan ayah ada di diri ayah sendiri, bukan di diriku karena memang ayah tidak pernh menyakiti perasaanku, melainkan perasaan ibuku yang ada sesuatu hal yg mungkin ayah tidak mau mengungkapkan nya" seketika ayahku diam dan aku langsung berpamitan dan memasuki gerbang sekolah. Aku menengok ke belakang dan ayahku masih saja menatapku dengan wajah yang sedikit sedih dan bingung.
Sesampainya di kelas aku sudah mendapatkan teman sebangku ku yang sibuk dengan buku novel nya, ku rasa hobi teman ku ini memang sama denganku yaitu suka membaca. Tetapi ada satu hobi yang teman ku tidak sukai yaitu menulis, bahkan aku suka menulis tpi dia tidak sama sekali. Setiap mapel yang menulis banyak penjelasan dia sama sekali tidak menulis sampai selesai, namanya kesya salsabila. Dia yang akan menjadi teman sebangku ku selama smp, semoga saja di kelas 8-9 kita tidak di pisahkan. Karena menurutku kesya adalah tipe cewe yang memang sangat menyenangkan dan aku tidak akan salah mengenali dia dan menjadikan dia teman.
Kring... kring...
Bel istirahatpun berbunyi, kesya yang mengajakku ke kantin dan akhirnya aku mengikuti nya. Sesampai di kantin aku bertemu dengan seseorang yang sewaktu mpls menyandungku hingga terjatuh, dia dengan sengaja menyenggol pundakku. Dan segera kesya mengambil tangan orang tersebut
"Apa apan lo?"
"Gausah ikut campur deh ya, gua gapunya urusan sama lo!
"Tapi lo punya urusan sm temen gue, dan lo juga pasti bakal berurusan dengan gue!
"Oh jadi lo temen nya cewe yang gatau diri ini?
"Maksud lo cewe gatau diri itu kesiapa? Tanya kesya dengan nada yang ga kalah abis oleh ucapan cewe itu.
"Siapa lagi kalo bukan temen lo yang sekarang ada di samping lo, cewe yang berani rebut tmn gue dan mau manfaatin tmn gue waktu mpls.
"Heh lo gaush asal nuduh kayla ya! Lo itu udah masuk ke pemfitnahan. Tau kan fitnah yang lo katain barusan bener bener gamasuk akal, dan lo gapernah kenal sm kayla tapi lo udah ambil sisi buruk dari tmn gue. Ucap kesya yg sudah geram oleh ucapan yang di keluarkan oleh cewe itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home
General Fiction"Sejak aku dan keluargaku meninggalkan kota Jakarta, karena ayah berganti tugas ke Yogyakarta. Tidak tahu kenapa kehidupan ku menjadi berantakan dan orang tua ku selalu berantem setiap saat" "Semua itu mengganggu kekonsenan belajarku di sekolah...