12. Surat Perceraian

258 29 3
                                    

Dreett...

Ponsel ku berbunyi, siapa yang malem malem nelpon. Pas kayla melihat ponselnya ternyata ibu nya yang menelpon, yang di tunggu tunggu akhirnya datang juga.

Kayla:
Halo ibu assalamualaikum...

Ibu:
Waalaikummussalam sayang.. ibu di depan rumah tolong bukakan pintunya kayla.

Kayla:
Serius ibu di depan? Yallah kayla mimpi apa ya tadi denger berita ibu udah pulang:(((.

Ibu:
Kayla ga mimpi ko syng, yaudh bukain ya pintu ibu tutup telponnya.

.
Kayla pun segera menghampiri pintu rumah, dan benar sekali di sanah sudah ada ibu dan tantenya. Tapi kenapa muka ibu sangat sembab sekali, apa yang terjadi? Kenapa ibu tidak pulang bersama ayah?. Sebaiknya aku tanyakan nanti setelah ibu aga membaik, ga tega kalo langsung nanya sekarng, pasti kecapean.

"Assalamualaikum anak ibu" ucap ibuku yang kini langsung memeluk ku sambil menangis, tanteku juga kelihatannya sangat sedih sekali.

"Waalaikummussalam ibu, ibu kenapa ibu ko kaya gini?" Tanya kayla smbil memeluk ibuny.

"Ibu gagal sayang, ayahmu tidak bisa pulang bersama ibu ke sini" ucap ibu ku yang meneteskan air mata sangat banyak.

"Yaudh ibu sekarang masuk, ayo tante masuk pasti kecapean" ajak kayla untuk menyuruh ibu dan tantenya masuk ke dalam.

"Iya sayang" jawab tanteku.

.

Setelah aku mendengarkan cerita ibu ku, aku tidak menyangka akan kejadian hal seperti ini yang akan menimpa keluargaku. Sungguh aneh secara tiba tiba keluargaku berantakan seperti ini, ayahku meminta bercerai kepada ibuku. Ibu yang memohon agar tidak bercerai, permohonan itu tidak di dengar oleh ayah. Akhirnya ibu pun menerima semua permintaan ayahku, ibupun pulang bersama tante yang kini skrng ada di rumah bersamaku.
Aku sangat sangat sedih mendengar kabar ini dari lumayan lama aku menunggu ibuku pulang, dan sekarang hari dimana aku menginginkan ibuku pulang. Tapi ibu membawakan kabar yang sangat sangat buruk bagiku, ayah begitu tega telah menduakan ibuku. Sosok lelaki yang aku sayangi dan aku pikir cuman dia yang tidak pernah menyakiti hati ibuku dan anak anaknya, tapi semua pernyataan itu sudah hilanh di hari ini juga. Aku yang sudah tidak mau percaya akan adanya sosok lelaki yang tidak akan melukai hati perempuan, untukku itu tidak ada. Semua laki laki sama aja gaada bedanya, ayahku saja yang telah aku percayai sekrng menjadi pendusta di dalam keluarga.

.

1 bulan kemudian...

"Itu surat apa bu?"tanyaku kepada ibu.

"Surat dari pengadilan sayang, ibu besok harus mengikutin sidang pertama ibu" jawabnya dengan hati yang sangat sabar.

"Yang sabar ya bu, semoga allah tidak lama memberikan ujian kepada kita".

"Iya sayang aamiin, besok ibu pergi bersama tante, nanti kmu jagain keyla dan nene dulu ya"

"Iya siap laksanakan" ucapku sambil hormat lalu tersenyum di depan ibu dan bersikap senang walau hati tidak seperti hal yang di lakuin skrng.

"Oh iya jadi masuk SMA yang kmu pilih itu ka?" Tanya ibuku.

"Iya insya allah jadi bu, doain ya smeoga masuk" jawab kayla.

"Aamiin ibu doakan semoga di terima ya disanah, pilihan kedua mu dimana syng?" Tanya ibu lagi.

"SMA 2 nya bu, kayla pasrah aja kalo kena zona merah di SMA 1" jawab kayla agak sedikit sedih.

"Terus berdoa ya semoga kmu menjadi siswa di SMA yg kamu harapkan, ibu mau kasih tau kaka. Sebenernya sekolah dimana saja itu sama aja sayang, tergantung kitanya, jadi mau sekolah nya ga terkenal atau ga banyak prestasi nya juga itu ga bakal pastiin kamu ga maju nantinya. Dan sekolah yang favorit pun gabakal menjamin kamu di masa depan nanti kan?" Jelas ibu kepada kyla.

"Iya bu kayla setuju apa kata ibu, jadi kayla gabakal sedih kalau kayla ga keterima di sekolah yang kayla mau" jawab kayla.

"Yaudh istirahat sanah" suruh ibu kepadaku, aku pun langsung pergi dan memasuki kamar.

.

Hari persidangan ibu...

"Sudah lumayan lama ayah tidak berkunjung ke rumah kita, dan ayah tidak sama sekali memperdulikan anak anaknya. Bahkan keyla saja tidak di ingat oleh ayah, benar benar ayah sudah melupakan semuanya. Dimulai dari melupakan ibu dan memilih bersama perempuan lain, semoga ibu di beri ketabahan dan ayah diberi hidayah olehmu yallah.."

"Kayla sayang,ibu berangkat dulu ya sm tante, kamu baik baik di rumah" jelas ibu kepadaku di depan pintu kamar.

Aku yang baru saja bangun tidur, dan segera bangun untuk merapihkan tempat tidur lalu mandi.

"Iya bu" jawab kayla.

.

Hari ini kayla sedang mengyiapkan berkas berkas untuk persiapa ppdb nanti, kayla gamau terlalu menyuruh ibu nya untuk mempersiapkan ini semua. Setidaknya kayla bisa bantu sedikit sedikit yang kayla bisa, tinggal kayla bilang apa aja yang belum terlengkapi nantinya sm ibu. Tiba tiba ponsel ku berbunyi...

08**:
Hallo??

Kayla:
Ini siapa ya?

08**
Ini gue kay dani.

Kayla:
Oh iya, mau apa ya?

08**
Boleh kan gue naro no hp lo?

Kayla:
Iya ga masalah, udh cuman itu aja?

08**
Ngga kay, sebentar gue pengen nanya satu hal sm lo..

Kayla:
Nanya apaan?

08**
Lo mau lanjut ke Sma mana kay?

Kayla:
Gue nyoba dulu ke SMA 1 kalo ga masuk situ gue bakal ke SMA 2.

08**
Oh gitu, kirain gue lo bakalan langsung ke SMA 2..

Kayla:
Gue pengen nyoba dulu, siapa tau masuk.

08**
Iya semangat!! Semoga masuk ya..

Kayla:
Iya makasi, lo mau kemana btw?

08**
Ke hati lo boleh ga?

Kayla:
Ngaco lo, orng gue nanya lo mau masuk kemana!

08**
Santui elah canda doang gue mah haha

Kayla:
Ga lucu!

08**
Gue masuk SMA 2 kay..

Kayla:
Oh gitu, yaudh semangat juga.

08**
Iya makasih kay.. save ya no gue kay..

Kayla:
Iya sippp.

Telpon pun sekarang berakhir setelah aku mematikannya duluan.

Maaf jika hati ini tidak lagi bisa untuk menerimamu masuk kedalam kehidupanku. Aku sudah cukup merasakan apa yang aku perjuangkan dulu kepadamu, tapi semua itu tidak terbalaskan bahkan kamu mengacuhkan ku.



***

Jangan lupa votee!!!!!
Udah gitu aja hehe.
Makazii❤️❤️







Next

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang