Part 10

146 17 14
                                    

.
.
.
.
.
.
.

Hyunjin sampai dirumahnya disambut sang bunda dan kakaknya.

"Kok lama banget dek?. "

"Maaf bun, tadi ketemu temen. Dan ponsel Hyunjin mati nih. "

"Syukurlah, bunda kira ada apa-apa. "

"Tenang bun, anak bunda aman ini. Tapi maaf ya bun, tadi Hyunjin makan malam di luar. "

"Gpp sayang, yang penting kamu pulang dan aman. "

"Maaf ya dek, kakak buat kamu khawatir tadi."

"Gpp kak, tadi kakak pulangnya gimana. "

"Naik bus dua kali, karena dari sana kan gak ada yang satu jalur kerumah bisnya. "

"Okay deh, Hyunjin mandi dulu ya bun, kak?. "

"Okay. "

Berbeda dengan Chaeyeon, saat memasuki rumahnya tak ada yang menyambut dirinya. Rumahnya sangat sepi tak seperti biasanya. Ia melangkah menuju kamarnya dan membersihkan diri.  Setelah selesai ia mengetuk pintu kamar adik perempuannya.

"Ci, buka pintunya. "

Satu dua tiga menit Chaeyeon masih sabar.
Namun setelah lima menit tak ada tanggapan, Chaeyeon bersiap untuk meninggikan suaranya.

"Chaerr... Kakak bilang buka!. "

Belum juga ada tanggapan Chaeyeon berniat mendobrak pintu kamar tersebut, namun tindakannya di hentikan adik laki-lakinya.

"Ce.. "
Chaeyeon menoleh.

"Biar Cici istirahat, Cece juga, kita bisa bicara besok. "

"Mana bisa kakak tidur kalau mikirin kalian yang kaya gini. Chaer kakak minta sekali lagi, keluar atau kakak bener-bener marah dan gak akan peduli sama kamu lagi. Kakak tunggu dikamar kakak, Sa kamu juga. Ceritakan semuanya. "

Setelah berteriak di depan kamar adik perempuannya, Chaeyeon kembali kekamarnya tak menutup pintunya.

"Ce... "
Esa memasuki kamar dan mengampiri sang kakak.

"Maafin Esa kak, Esa pikir Esa sudah dewasa jadi Esa gak mau cerita ke kakak. "

"Kamu kenapa sih Sa, sampai acuhin kakak dan diemin Cicimu?. "

"Esa liat Cici digangguin teman-temannya disekolah. Esa marahin semua temen Cici. Tapi setelah itu Cici marahin Esa dan bentak-bentak Esa. "

"...."

"Lanjutin Sa. "

"Cici marah karena Esa tolongin, katanya kalau Esa ikut campur Cici akan lebih digangguin. Dan benar saja besoknya Cici kembali digangguin temennya. Tapi Esa gak bisa bantuin kak, takut Cici marah ke Esa dan semakin digangguin. "

Setelah denger cerita Esa walaupun belum sepenuhnya selesai, Chaeyeon segera kembali ke depan kamar adik perempuannya. Ia ingin memastikan adiknya itu baik-baik saja.

"Chaerrr....  Dengerin kakak. Tolong keluar ya?  Kakak gak marah sama kamu, maafin kakak Chaer. Ayo keluar ya... "

Chaeyeon menangis didepan pintu kamar adiknya.

"Chaerr, ayo buka pintunya. "

"Ce... "
Lirih Esa menenangkan kakaknya.

Setelah beberapa menit, Chaeryeong akhirnya keluar dengan keadaan tak jauh beda dengan Chaeyeon.

"Ce, Cici mau pindah sekolah. "

"Iya, nanti Cece bilangin ke Mami sama Papi, kamu boleh pindah kemanapun. "

"Esa juga Ce, Esa mau satu sekolah sama Cici. Bukan di sekolah yang sekarang. "

"Iya, maafin Cece gak bisa jagain kalian dengan baik. Maaf. "

Chaeyeon menangis sesegukan.

"Kita yang harusnya minta maaf, kita yang selalu ngerepotin Cece. "

"Gak gak, Cece gak merasa direpotin. Kalian kalau ada apa-apa langsung cerita ke Cece, jangan kaya gini lagi. "

"Iya Ce. "

Ketiganya saling menumpahkan kesedihan dan kasih sayang mereka. Chaeyeon bersyukur malam ini ia memilih pulang dan segera menyelesaikan masalah dengan adiknya. Jika ia menginap di rumah Yeji, malam ini akan terjadi entah kapan nanti.

Kini ketiganya ada dikamar Chaeyeon. Mereka berencana tidur bertiga. Chaeyeon di sebelah kanan dilanjutkan Chaeryeong ditengah dan Eunsang di sebelah kirinya.

Kedua adiknya sudah terlelap. Sedangkan Chaeyeon masih memandang mereka dalam diam.

Kemudian dia mengambil ponselnya untuk mengecek apakah ada kabar dari kedua orang tuanya sebelum ikut memasuki alam mimpi.

Nihil tak ada chat dari kedua orang tuanya. Hingga ia memutuskan untuk kembali menaruh ponselnya sebelum mengingat janjinya.

"Gua chat dah ntar pas sampai rumah. "

Dengan segera Chaeyeon mencari kontak Hyunjin.

Hyunjin

Jin gua udah dirumah
Thanks ya
Sorry baru kasih kabar
Semua sudah kembali aman.

Tak menunggu waktu lama pesannya dibalas oleh Hyunjin

Hyunjin

Syukurlah.
Sans Chae
Okay sekarang loe istirahat deh

Okay Jin
Loe juga

Sipp

Setelah pesan balasan Hyunjin ia baca, tanpa berniat membalasnya. Chaeyeon memilih segera memejamkan matanya.

.
.
.
.
.
.
.
Next

SO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang