.
.
.
.
.
.
.FLASHBACK
(ep 11) Hingga ia akan sampai pada titik terendahnya, seseorang menyelamatkannya. Menarik dirinya dari lubang gelap namun ramai akan suara-suara yang dibencinya. Membawanya pada tempat ternyaman untuknya. Dan tetap tercipta hening yang selalu dicintainya.
Han memejamkan matanya cukup lama. Seseorang disampingnya pun hanya berdiam diri. Hingga getaran ponsel di saku kemejanya membuat Han mengerjapkan matanya. Bersiap untuk ia buka.
Diangatkannya panggilan yang ternyata dari sang ayah.
"Han.... "
"Ayah dimana, biar Han yang nyamperin."
"Ayah aja yang nyamperin, kamu gpp kan nak?."
"Gpp yah, Han kesitu, ayah dimana?."
"Depan toko roti."
"Okay."
Han menyelesaikan panggilanya dan menoleh kesamping. Memperhatikan seseorang yang tadi sempat memperhatikan dirinya yang sedang menelfon.
"Makasih Chae."
Ucapnya lirih.
"Loe tau nama gua?."
Gadis itu tersentak.
"Gua emang lemah tapi gak sebodoh itu lupa nama loe."
"Oh iya, temen-temen loe kan temen gua juga. Tapi gua gak tau nama loe Hehehe."
"Gue Han, dan gua gak ngelarang loe buat sebarin apa yang terjadi barusan."
"Kok gitu?."
"Ya karena gua gak mau berhutang budi, dan sekali lagi gua ucapin terima kasih. Berkat loe, gua gak jadi pingsan."
"Iya, gua gak ada niatan ember juga kali. Dan nolongin loe karena gua tau loe lagi butuh bantuan. Jadi sama-sama, kita seri."
"Okay, gua duluan Chae. Udah ditunggu didepan."
*******
Kejadian siang tadi saat dirinya keluar untuk mencari makan siang mau tak mau selalu terlintas pada benak Chaeyeon. Namun ia tak terlalu ingin tahu pada kehidupan si tupai itu. Oh yaa, baru siang tadi pemuda itu memperkenalkan diri padanya, ia sudah lupa namanya.
Kini ia sedang di ruang tengah bersama Eunsang. Sore tadi kedua orang tuanya mengantarkan Chaeryeong. Dan Chaeyeon pikir sang ayah akan kembali besok siang.
"Ce, kenapa sekolahku gak kaya sekolah Cece dulu ya?. Katanya sekolah itu lebih baik, tapi nyatanya kejadian gak enak dialami Cici."
"Ya semua sekolah ada baik buruknya masing-masing. Kalau udah gini kamu buat tuh sekolah jadi lebih berprestasi. Gak usah disesali apa yang menimpa Cici."
"Iya Ce, Esa mungkin muak masih satu sekolah sama orang yang jahatin Cici, tapi ini gak akan lama kan?."
"Iya Sa, daripada kamu tambah-tambahin tingkat kebencianmu. Lebih baik hitung waktu mundur dimana kita akan bareng lagi sama Cici disini."
"Siap, Esa naik dulu ya Ce. Cece juga dan istirahat."
"Iya Sa, Sleep well."
"Too."
*******Seungmin, Felix dan Hyunjin mendapat pesan dari ibunda Han bahwa Han akan istirahat dirumah selama beberapa hari kedepan. Hal tersebut berarti ketiganya tidak bisa bertemu dengan Han. Mereka tahu, saat orang tua Han mengabari keadaan Han perihal istirahat dirumah, hal itu adalah tak ada pertemuan untuk keempatnya.
Ketiganya tahu bahwa Han mempunyai sedikit kecemasan. Dan untuk saat ini ketiganya hanya dapat berdo'a bahwa Han akan baik-baik saja. Lalu mereka bisa kumpul dengan personil lengkap.
Karena sekarang, hanya Hyunjin yang sering kali ada di rumah Seungmin atau sebaliknya. Kepindahan Felix dan Han yang sekarang benar-benar memberi jarak mereka secara fisik. Membuat hubungan online mereka kian erat.
Hyunjin yang mengunjungi Seungmin adalah alibi untuknya agar bisa puas bermain games online melawan Felix. Jika dia dirumah, akan berbahaya kalau masih kedapatan maniak games oleh bundanya. Seungmin juga ikutan bermain, tapi tak se intensif Felix maupun Hyunjin.
Jika Hyunjin membuat kamar Seungmin sebagai benteng untuknya puas bermain games. Felix tak demikian, sekarang dirumah Papanya ia bebas melakukan apapun. Jika sebelumnya ada omelan sang Mama, sekarang tak ada. Hal tersebut sedikit membuat Felix tak nyaman, ia merindukan orang tuanya utuh.
Tapi Felix tak sekalipun mengungkapkan hal tersebut pada siapapun. Bahkan kepada Changbin sekalipun. Mereka di sekolah memang tak terlihat akrab, namun keduanya adalah satu paket komplit saat digabungkan. Semacam brothership goals pada masanya, masa dimana orang tua mereka belum seperti sekarang.
Changbin sendiri lebih memilih diam akan perpisahan kedua orang tuanya. Ia paham akan apa yang terjadi, tapi ia juga butuh rasa masa bodoh. Ia ikut Papanya yang sibuk, dan tak ada lagi yang diandalkan atau mengandalkannya.
Mama dan Felix memang dapat ia jangkau, tapi akibat sifat masa bodohnya muncul mereka jadi jarang bertemu hingga sekarang Felix kembali tinggal bersamanya, semoga ia lebih care pada adiknya tersebut.Keluarga Lee yang sejak kecil di kenalnya membuat ia sedikit banyak bicara. Mereka adalah contoh nyata Changbin masih mau bersosialisasi. Dengan Chaeyeon ia lebih banyak berdebat, namun dengan Chaeryeong dan Eunsang juga demikian walaupun frekuensinya sedikit lebih kecil.
Changbin yang memiliki aura gelap akan menjadi manusia resek di depan putra dan putri tuan Lee. Karena bagaimanapun, keluarga itulah yang masih tetap disisinya kala sang Papa memilih menyibukkan diri di negara asalnya setelah perpisahan. Lalu Mama dan adiknya telah pindah ke perumahan lain.
Namun sekarang Felix telah tinggal lagi dengannya dan sang Papa sudah memutuskan untuk pensiun dari dunia hiburan. Setidaknya mereka bertiga kini bersama dan semoga hibungan mereka kian erat.
FLASHBACK OFF
.
.
.
.
.
.
.
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
SO
FanfictionSo Bisa Banyak Bisa Jadi So Bisa Baca Bisa Voment (Harusnya) Selamat membaca Hanya cerita tanpa unsur mencela atau menjiplak Hanya cerita yang diketik dalam waktu senggang tanpa paksa Hanya cerita yang dibuat dengan meminjam nama keluarga besar bab...