[5] Demi apa?

7.3K 492 6
                                    

Bella berdiri di samping motor Kailo, ia harus memperbaiki hubungan mereka berdua yaitu dengan cara pulang bersama kakaknya.

Bella tidak ingin diacuhkan lagi oleh Kailo, Bella ingin hubungannya dengan Kailo seperti dulu. Bella juga akan berusaha memikirkan perasaan Kailo, dan bersikap adil kepada ketiga kakaknya.

Saat berjalan menuju parkiran tadi, Bella sudah mengirim pesan kepada Kailo, namun tidak dibalas oleh lelaki itu.

Boro-boro dibalas, dibaca aja engga.

Tapi bodoamat, demi memperbaiki hubungan mereka berdua, Bella akan tetap menunggu Kailo, walaupun ia harus menunggu lama.

'TIN TIN'

Bella terlonjak kaget saat sebuah motor berhenti tepat di depannya. Seseorang yang mengendarai motor itu membuka kaca helm fullfacenya, dan sontak membuat Bella mengerjakan mata.

"Kak Geon?" Gumam Bella saat melihat lelaki yang ada dihadapannya.

"Um, kenapa kak?" Tanya Bella.

"Thanks." Ujar Geon tanpa ekspresi.

Thanks? Terimakasih? Geon mengucapkan itu kepada Bella? Tapi, buat apa?

Bella meletakkan punggung tangannya ke kening Geon. "Gak panas." Gumam Bella saat sudah mengecek suhu tubuh Geon.

"Ngapain?"

"Kak Geon gak sakit, tapi kok tiba-tiba ngucapin terimakasih?" Geon mendengus kesal mendengar jawaban Bella.

"Oh ya, makasih buat apa Kak?" Lanjut Bella.

"Tadi." Jawab Geon, Bella tetap memasang ekspresi bingungnya.

Geon menghela nafas, "susu."

"Hah, susu? Kak Geon mau susu? Beli di supermarket kak." Geon menggeram kesal.

"Thanks, buat susu pisang yang lo kasih." Ujar Geon dengan datar.

"Ih itu, sama-sama."

1

2

3

"LOH KOK KAK GEON TAU?!" Teriak Bella dengan kaget.

"Wait... Kak Geon tadi ngomong 7 kata?! Wih luar biasa!!! Pokoknya Kak Geon harus traktir gue!"

"Buat?"

"Karena pencapaian Kak Geon." Jawab Bella dengan santai. pencapaian? Maksud gadis ini apa?

"Karena Kak Geon ngomong 7 kata! Kan biasanya cuma ngomong 1 atau 2 kata, nah ini 7 kata. Luar biasa kan?" Mata Bella berbinar, Geon mendengus kesal.

Se-irit itu ya dia bicara? Sampai-sampai gadis dihadapannya ini takjub.

Tak berselang lama Geon memberi kode kepada Bella yaitu dengan menolehkan kepalanya Kebelakang. "Kak Geon kenapa? Lehernya capek?" Pertanyaan macam apa yang di lontarkan Bella, jelas-jelas Geon memberi kode untuk Bella menaiki motornya.

"Naik."

"Naik kemana? Naik ke gunung, atau ke atap?" Kesabaran Geon memang diuji.

"Motor."

"Motor Kakak kenapa? Mogok atau ban-nya bocor?"

Geon kembali menghela nafas. "Naik ke ke motor gue."

"Siapa? Gue?" Bella menunjuk dirinya sendiri.

Ya iyalah! Kan yang diajak bicara sedari tadi Bella, kenapa gadis itu malah bertanya.

"Hm." Bella memelototkan matanya.

Demi apa nih gunung es ngajak gue nebeng? Batin Bella.

"Emm, Maaf ya kak. Bukannya gue gak mau, tapi gue lagi nunggu kakak gue nih, kapan-kapan aja ya kak." Ujar Bella selembut mungkin agar Geon tidak tersinggung.

"Hm." Geon menyalakan mesin motornya dan pergi dari sana.

Sudah 1 jam semenjak kepergian Geon, Bella tetap saja menunggu Kailo yang tidak terlihat batang hidungnya. "Kak Ilo kemana sih? Hp gue pake mati segala lagi." Bella mendengus kesal.

Senyum Bella terbit saat melihat Kailo berjalan keluar dari gedung sekolah.

"Kak Ilo, ayo pulang." Ujar Bella saat Kailo sudah berdiri dihadapannya.

"Lo pulang sendiri." Mendengar jawaban Kailo, membuat Bella membulatkan matanya.

"Tapi aku udah 1 jam lebih nunggu Kak Ilo!"
"Gak peduli." Dengan tidak berperasaan, Kailo pergi dari hadapan Bella.

Mata Bella berkaca-kaca, apakah ucapannya tempo lalu sangat menyakiti hati Kailo?

🌈

Geon menatap Bella dari luar pagar sejak 1 jam yang lalu, lelaki itu tidak benar-benar pergi karena ia khawatir kepada gadis itu.

Geon khawatir kepada Bella.

Ia bingung kenapa dirinya mengkhawatirkan gadis itu.

Geon menyalakan mesin motornya dan menghampiri Bella. "Kak Geon?!" Bella segera menghapus air matanya.

"Kak Geon kok masih ada disini? Bukannya daritadi udah pulang ya?"

"Naik!" Bukannya menjawab pertanyaan Bella, lelaki itu malah menyuruh Bella naik ke motornya.

"Gak usah kak, gue naik angkot aja."

"Naik!"

"Gak usah kak, nanti ngerepotin."

"Gue bilang naik, Bel!" Ujar Geon dengan tajam, Bella merinding.

"Iya, gue naik." Bella menaiki motor Geon dan berpegangan pada pundak lelaki itu.

"Udah kak." Ujar Bella. Geon melajukan motornya untuk mengantar gadis itu pulang.

Di perjalanan, tidak ada yang membuka pembicaraan. Kedua remaja itu sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

"Stop! Stop!" Bella menepuk-nepuk pundak Geon sehingga membuat Geon menge-rem mendadak.

"Kenapa sih?!" Tanya Geon kesal. Bella ini bego atau gimana, untung saja mereka berdua tidak jatuh karena Geon menge-rem mendadak.

"Gue turun sini ya kak."

"Belum sampe rumah Lo."

"Gak papa. Makasih ya Kak Geon." Bella turun dari motor Geon dan memberikan senyum manisnya.

"Hm."

"Hati-hati kak." Geon pergi dari hadapan Bella. Gadis itu minta diturunkan di depan gerbang komplek perumahan.

Bella berjalan masuk ke dalam komplek dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya.

Demi apa Geon bisa sebaik ini?




MY LOVELY BAD BOY


Acie Geon, wwkw.

Vote dan komen jangan lupa. Kadang miris liat selisih pembaca sama vote, jauhhhhh banget.

Jadi buat kalian para readers, aku bakal update MLBB saat part ini atau part lainnya vote nya meningkat!!

Kalau misalnya vote tetep jauh dari pembaca, ya aku bakalan slow update.

Jadi kalau kalian mau cepet baca kelanjutan ceritanya, Vote dan komen!!!

Thanks.

14-maret-2020
Cecilliaeva

My Lovely Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang