[6] Sakit

7.8K 449 5
                                    

Bella sampai di rumah, ia melihat Bundanya sedang menyiram tanaman dihalaman. "Assalamualaikum, Bunda." Bella mencium punggung tangan Bianca.

"Waalaikumsalam. Kamu pulang naik apa? Oh ya, kenapa kakak kamu pulang duluan?"

"Anu Bun, aku lagi di perpus makanya nyuruh Kak Ilo pulang dulu. Aku naik angkot kok Bun, Bunda gak usah khawatir ya."

"Yaudah kalau gitu, sana istirahat." Bella mencium pipi Bianca lalu masuk kedalam rumah dengan mengucapkan salam. Bella melihat Kailo sedang duduk di sofa tanpa menjawab salamnya. Ah, Bella ingin menangis sekarang juga.

Gadis itu berjalan cepat untuk menuju kamarnya, tumpah sudah airmatanya saat pintu kamar sudah tertutup. "Gue salah banget ya? Sampai Kak Ilo benci banget sama gue."

Coba kalian jika berada di posisi Bella. Kailo adalah kakak yang selalu ada di samping Bella, namun saat lelaki itu mulai menjauh dari dirinya otomatis akan ada kekosongan.

Apalagi disaat Kailo mengacuhkannya.

Hanya karena ucapan yang menurut Bella sepele, Kailo bisa semarah ini.

🌈

Dibalik helm fullfacenya, Geon tersenyum tipis sepanjang perjalanan pulang. Interaksi antara dirinya dan Bella begitu melekat di pikirannya. Entah kenapa saat dekat Bella, Geon merasa berbeda.

Ada sesuatu yang membuncah di hatinya.

Sesampainya di rumah, Geon memarkirkan motor di garasi. Mata Geon menatap Gevan yang sedang berdiri di depan rumah dengan tangan yang di silangkan.

"Salamnya mana?"

Geon hanya diam.

"Bisu Lo?"

"Assalamualaikum." Geon mengucapkan salam dengan dingin.

"Waalaikumsalam, nah gitu dong. Masuk gih." Geon mendengus mendengar ucapan Gevan, sedangkan Gevan terkekeh.

Langit pun mulai gelap, bulan memancarkan cahaya untuk menerangi bumi. Geon turun dari kamarnya untuk menuju meja makan, disana sudah ada Gevan dan beberapa jenis makanan yang tersaji di atas meja.

Bukannya menuju meja makan, Geon malah melangkah menuju dapur. "Mau kemana Lo?"

"Makan."

"Lo buta? Meja makan disini." Geon mendengus kesal, kenapa ucapan Gevan pedas sekali. Geon duduk di depan Gevan dengan aura dinginnya.

"Gue minta maaf." Geon diam.

"Gue tau gue salah. Gak seharusnya gue ninggalin Lo sendiri disini, gue jahat banget jadi seorang kakak. Gue minta maaf Ge." Geon tetap diam.

"Gue gak tau lagi gimana caranya minta maaf ke Lo. Tapi yang perlu Lo tau, gue sayang sama Lo Ge. Gue balik kesini karena gue kangen sama lo, gue kangen sama adek manja gue." Mata Gevan berkaca-kaca, perkataan itu terucap dari hati tulus Gevan.

Perasaan Geon berkecambuk. Apakah ia harus memaafkan kakaknya?

"Gue ke kamar." Sepertinya Geon akan memikirkan ini semalaman.

Di rumah keluarga Fernandez, semua anggota keluarga sedang duduk di meja makan untuk melaksanakan makan malam. Namun mereka masih menunggu sang princess untuk turun ke bawah, siapa lagi kalau bukan Bella.

My Lovely Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang