[24] Siapa Pelakunya

3.6K 266 15
                                    


Aku double update kan yaaa. Vote dan komen hayukkk. Jangan cuma baca doang, hargai karya orang lain ya🥺

Mau triple update atau cuma sampai sini doang?😛

Follow :

Ig : @purplecil

Second acc wp : 



"Kak—Ilo?"

Kaki Bella lemas seperti jelly. Ia tak tahu harus melakukan apa selanjutnya. Tamu ini sangat tak bisa diprediksi.

"Ayo pulang!" Ujar Kailo dengan datar. Tak ada bentakan, tak ada nada dingin, namun tak ada kelembutan juga disana.

"Aku gak mau pulang." Cicit Bella, ia menunduk memperhatikan sandal yang ia kenakan.

Yuna dan Sisil penasaran, akhirnya mereka berjalan keruang tamu, namun mereka berdua sama terkejutnya. Kailo berdiri didepan pintu sambil menatap Bella.

"Pulang sekarang, ambil koper kamu, atau rumah temen kamu kakak acak-acak!" Bella terlalu takut untuk melawan, dengan terpaksa ia mengiyakan dan kembali ke kamar Yuna untuk mengambil kopernya.

Sisil dan Yuna meneguk ludah masing-masing saat Kailo menatap mereka dengan tajam. "Makasih udah jagain Bella." Yuna dan Sisil mengangguk pelan.

"Makasih udah biarin dia tinggal disini." Mereka berdua kembali mengangguk.

"Makasih karena udah bohong waktu gue tanya kalian disekolah." Yuna dan Sisil gemetar, mereka tak tahu harus membalas apa.

Memang, saat disekolah tadi, Kailo sempat menghampiri Yuna dan Sisil untuk menanyakan apakah mereka tahu keberadaan Bella. Tentu saja, Yuna dan Sisil menjawab tidak tahu.

Bella turun sambil membawa koper hitamnya. Gadis itu berterimakasih kepada Yuna dan Sisil lalu berpamitan. Akhirnya ia mengikuti langkah Kailo menuju mobil.

"Masuk!" Bella kembali menurut. Ia duduk di kursi penumpang depan, sedangkan Kailo sedang memasukkan kopernya kedalam bagasi.

Pintu pengemudi terbuka, Kailo duduk dan menyalakan mesin dan mulai membelah jalanan kota Jakarta. Didalam mobil, tak satupun dari mereka membuka suara. Bahkan suara radio saja tak terdengar, benar-benar hening.

Bella merasa ketakutan dan sibuk memikirkan apa yang akan ia hadapi saat sampai dirumah. Sedangkan Kailo, ia menahan agar tak terlalu menunjukkan rasa rindunya kepada adik tercinta.

Jujur saja, walaupun Bella baru pergi sehari, bagi Kailo itu adalah satu tahun. Dirinya sangat merindukan sang adik. Namun, rasa kesal dan juga amarah mampu menyingkirkan rasa rindunya.

Di sisi lain.

Geon meringis, tubuhnya benar-benar remuk. Bahkan untuk gerak sedikit saja, rasa sakitnya sangat luar biasa. Lebam dimana-mana, darah terus saja keluar dari sudut bibirnya. Geon menjadi korban pengeroyokan.

7 banding 1, membuat Geon mengumpat. Kekuatan 7 orang berbadan besar itu luar biasa. Mereka seperti sangat terlatih dan sudah handal.

Dengan perlahan, ia mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan menghubungi seseorang.

"Apaan?" Jawab seseorang diseberang sana.

"Kesini, gue sharelock, bawa mobil." Geon segera mengirimkan lokasinya, dan perlahan matanya menutup.

Ben mendecih. Enak saja Geon main suruh-suruh, membuatnya kesal saja. Walaupun kesal, Ben tetap menuruti ucapan Geon. Ia segera pergi menghampiri Geon dengan menaiki mobil kesayangannya.

My Lovely Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang