A R U M I #1

909 24 1
                                    

A R U M I
Oleh: liliaplita
#bagian1

Kisah Arumi seorang gadis yang berusia 17 tahun, mati mengenaskan disebuah desa terpencil di pulau jawa  pada tahun 1999

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kisah Arumi seorang gadis yang berusia 17 tahun, mati mengenaskan disebuah desa terpencil di pulau jawa pada tahun 1999

Dia Arumi gadis yang anggun juga cantik, Arumi memiliki tutur kata yang lembut dan sangat lembut. Dia dilahirkan oleh seorang ibu muda fatimah namanya, ibu Arumi sudah meninggal pasca melahirkan Arumi

Dia tidak memiliki ayah hanyalah memiliki seorang ibu namun ibunya sudah meninggal, karena dibunuh
Oleh pemuda desa yang menyukai ibunya cerita dari bibik Arumi yang mengasuhnya sedari kecil

.
.
.
.
Arumi tinggal disebuah gubuk kecil bersama dengan bibik irna dan paman yono beserta Nuri putri dari bibik dan paman Arumi

Nuri seorang gadis yang usianya sama dengan Arumi hanya saja Nuri tidak memiliki sifat yang baik seperti Arumi, perangai Nuri sangat buruk bahkan ia jahat kepada Arumi

Suatu ketika kedua gadis ini sama sama memiliki perasaan suka kepada salah satu pemuda didesa itu, namanya Arya syahputra anak dari seorang juragan kaya didesa itu

Tapi si Arya sangat mencintai Arumi begitupun dengan Arumi mereka saling mencintai, tetapi cinta Nuri bertepuk sebelah tangan dan dia menghalal kan berbagai cara untuk menyingkirkan Arumi

Pada malam minggu Arya dan Arumi berjanjian ingin bertemu dan kencan disebuah pasar malam yang ada didesa sebelah, pesan itu tertuliskan dari sebuah surat yang mereka tulis

Tanpa disengaja Nuri mengetahui rencana mereka, dan Nuri berusaha menggagalkan pertemuan mereka dengan mengerjai Arumi agar tak bertemu dengan Arya

"Arum bisa tolong bantu aku" kata Nuri sambil menghampiri Arumi
"Minta tolong apa Nur" sahutnya dengan lembut sambil menatap Nuri

"Tolong belikan aku sabun mandi diwarung pak sono" katanya sambil menyodorkan uang

Didesa sari wening itu hanya ada satu warung kebetulan warungnya tutup jadi terpaksa harus ke warung pak sono membelinya dan warungnya sangat jauh jaraknya dari rumah mereka, dengan sengaja Nuri menyuruh Arumi agar dia tidak jadi pergi dengan Arya

Arumi pun berlalu meninggalkan rumah dan pergi ke warung pak sono, tidak lama Arumi pergi Arya tiba dirumah mereka

"Assalamualaykum" ucapnya sambil mengetuk pintu
"Waalaykumsalam" sahut Nuri dari dalam penuh senyum bahagia karna dia tau betul kalau Arya sudah datang

Malam itu Nuri memfitnah Arumi pergi dengan lelaki lain ke pasar malam, padahal Arumi ke warung

Terlihat dari wajah Arya saat itu dia kecewa dan marah namun Nuri membujuknya mengajaknya pergi kepasar malam, dengan maksud agar bisa berduaan dengan Arya

Namun Arya menolak, dia lebih memilih pulang
"Tidak Nur, aku pulang saja ya" tolaknya dengan tegas ajakkan Nuri

Nuri merasa kecewa dengan sikap Arya yang menolaknya, tak lama Arya pulang Arumi pun tiba dirumah

"Assalamualaykum Nur, tadi ada Arya datang? Ucapnya Arumi bertanya ke Nuri sambil memberikan sabun yang dibelinya
"Engga ada tuh" jawabnya cetus
"Ohhh" sahut Arumi sambil melihat kanan kiri

"Emang mau kemana"? Tanya Nuri pura pura tidak tahu
"Mau jalan ke desa sebelah" sahut Arumi
"Ohh" sahut Nuri sambil berlalu meninggalkan Arumi

Kedua pasangan itu sama sama kecewa, ulahnya si Nuri padahal mereka hanya di adu domba. Sengaja Nuri memperkeruh hubungan mereka dengan maksud ingin merebut Arya

Malam itu hati mereka sama sama gundah berkecamuk dengan rasa kecewa dan pilu, mengapa? Mengapa? Hati Arya dan Arumi bertanya tanya

Malam yang sepi dengan hembusan angin sejuk yang rasanya menusuk tulang, Arumi duduk diatas kursi kayu tua yang berdandar disebelah jendela kamarnya

Ia tarik kursi itu sehingga letaknya berada didepan jendela kamar nya, dia memandangi bulan yang hampir tak tampak sinarnya karna ditutupi kabut tebal. Bulir air mata jatuh, hatinya kecewa karna Arya

Sedangkan Arya ia juga memendam rasa kecewa pada Arumi, rasa sesal dan marah berlabuh dihatinya

.
.
.
Riuh suasana pagi Arumi seorang gadis yang rajin beda dengan Nuri dia gadis yang sangat malas, semua pekerjaan rumah semua yang ngerjai Arumi itu sebab nya kenapa bibik Irna sayang sekali dengannya.

Sedangkan paman yono ? Ahhh paman tua itu dia memiliki perangai yang sama dengan anaknya, kasar juga ringan tangan beda sekali dengan bibik Irna

"Arumiii" teriak paman yono memanggilnya
"Iiiii iiiiyyaaaa paamman" sahut Arumi dengan gugup dan nunduk,

Arumi sangat takut menatap pamannya ketika berbicara dengannya, bisa bisa dia dihajar oleh pamannya

"Ambilkan aku makan, aku lapar" katanya membentak Arumi

Pamannya selalu begitu dengan Arumi, dia mengganggap Arumi hanya lah pembantu dirumahnya sehingga sesuka hatinya memperlakukan Arumi

Arumi lari tergesa gesa kedapur mengambil makanan dan teh hangat untuk pamannya, dan dia jalan cepat dan penuh hati hati menghantarkan makanan tersebut

Dengan gugup, takut dan gemetar dia menyajikan makanan itu didepan pamannya, karna takut dipukul. Tanpa basa basi setelah memberikan makanan itu Arumi bergegas berlalu tanpa menoleh sedikitpun

Pria tua itu sangat menikmati makanan dan teh hangat itu, sambil mengukang kaki, dasaaarrrr

.
.
.
.
Arumi lari ke kamar dengan hati tak karuan dan penuh rasa takut, ia takut dengan pamannya tak hanya sekali dan dua kali ia mendapatkan pukulan bahkan waktu usianya 9tahun dia mendaptkan pelecehan seksual oleh pamannya. Ingin mengadu, tapi kepada siapa ia mengadu

Terisak suara tangisnya didalam kamar ia menyudut dipojokkan kamar sambil duduk membungkuk, ia rindu dengan ibunya

Tok tok tok
Suara ketokan pintu kamarnya
"Arumi" panggil seorang perempuan dari luar kamarnya

Suara itu adalah suaranya bik Irna
Dengan segera Arumi mengusap air matanya, ia tak ingin membuat bibiknya cemas dan khawatir

Tanpa sahutan dari Arumi, bik irna langsung membuka pintu dan masuk ke kamar, dia melihat Arumi dipojokkan kamarnya dan langsung menghampirinya

"Kamu kenapa" tanya bik irna sambil mendekati Arumi
"Nggak papa bik" sahutnya sambil memeluk bik irna

"Paman yono ya, maafkan paman mu nak maafkan juga bibik karna tidak bisa membela mu" lirih bik irna dengan mata berbinang
"Arum gak papa bik" gumamnya sambil memeluk erat

Bik irna adalah adik dari ibunya Arumi, kedua adik kakak ini memiliki perangai yang sama baik dan lembut. Namun nasib tak baik menimpah fatimah ibunya Arumi

Dan Nuri gadis itu tidak cantik tapi memiliki wajah yang manis dan kulit yang mulus, namun kepribadiannya kurang baik sama seperti bapaknya. Nuri merasa ibunya pilih kasih dan lebih sayang dengan Arumi, itu sebab nya dia menjadi jahat dan licik pada Arumi

Bahkan bukan hanya Nuri yang iri kepada Arumi tapi sebagian gadis didesa itu juga sama, sebab Arumi banyak disukai banyak pemuda didesa mereka

"Aku akan membunuhnu Arumi" teriak histeris seorang gadis desa gendis namanya

Gendis adalah temannya Nuri mereka berdua gadis yang jahat apalagi terhadap Arumi, gendis menyukai Arya ia ingin merebut Arya dari Arumi dan Nuri, Namun dia menggunakan cara licik dengan bekerja sama dengan Nuri

Bersambung🍂🍂🍂

ARUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang