Arumi#17

244 7 0
                                    

A R U M I

Oleh: liliaplita
#bagian17

Esok paginya paman yono sudah bisa beraktifitas kembali, sudah nyambung diajak cerita. Dan seperti biasanya

Bik irna dan paman yono pergi ke kebun karna mereka sudah lama tidak mengurus kebun itu karena paman yono sakit, sedangkan Nuri dia berdiam diri dirumah

"Sudah sembuh pak" tanya istri pak shaleh pada paman yono
Paman yono hanya senyum sembari melihatnya

"Alhamdulillah sudah yuuk" sahut bik irna sambil melangkah ingin ke kebun
.
.
.
Kalau siang aktifitas warga desa sari wening seperti biasanya, ke kebun dan berlalu lalang melintasi jalanan yang didepan rumah Arumi. Tapi ketika memasuki waktu sehabis maghrib mereka suami mendekam didalam rumahnya masing masing

Jika ada yang shalat ke masjid mereka selalu pergi dan pulang bersamaan, entahlah mungkin karna sering mencium bau bunga melati dan melihat sosok wanita dirumah Arumi yang membuat mereka takut.
.
.
Menjelang maghrib
Ada beberapa anak anak kecil yang main main dilapangan bola, letaknya tidak jauh dari rumah Arumi lapangan itu memang biasa digunakan anak anak bermain tiap sorenya

Tapi semenjak kematian Arumi
Suasana desa itu kian berubah
Setiap menjelang maghrib, desa itu berkabut tebal dan suasananya dingin sekali seperti sehabis diguyur hujan

Sore itu saat anak anak yang lainnya pada pulang, tetangga mereka rumah nya tepat bersebelahan dengan pak shaleh tidak pulang sedari maghrib.

Bapak ibunya mencari kemana mana, bahkan mencari sampai ke desa sebelah.

Sehabis shalat isya
Semua warga berkumpul dibalai desa
Pak kades juga ikut serta
Mereka bersama sama mencari anaknya buk mirna yang masih berusia 7tahun

Seluruh penjuru didesa sari wening sudah ditelurusi, tapi tidak ada satu orang pun yang menemui anak itu

"Kemana kamu le" lirih buk mirna sambil menangis
.
.
Paman yono masih melakukan terapy ruqyah untuk pemulihan dirinya dengan dibantu oleh ustadz fahri

Dia masih mau menjawab pertanyaan ketika bik irna mengajaknya berbincang, tapi sulit menjawab orang lain

Saat warga sedang mencari anak buk mirna, ustadz fahri baru menyelesaikan terapy ruqyah dirumah paman yono. Paman yono ikut ustadz fahri untuk mencari anak buk mirna
.
.
.
Tidak ada satu warga pun menemukannya dan mereka kembali berkumpul dibalai desa, tak lama ustadz fahri dan paman yono sampai

"Alhamdulillah sudah baikkan pak" tanya pak joko seraya senyum sumringah
Paman yono hanya membalas senyum dan mengangguk pelan
"Alhamdulillah sudah mendingan pak" sahut ustadz arif

Malam itu
Warga panik dengan hilangnya anak buk mirna, ada yang menduga anaknya diumpeti kolong wewe

"Cari dipasar malam dekat perbatasan desa" kata paman yono sambil menatap lurus kedepan

"Haaa" sahut mereka serempak
Mereka kaget dengan perkataan pak yono, dengan sedikit tidak percaya

Tapi pak shaleh percaya, sebab waktu paman yono hilang ditemukan diperbatasan desa yakni perhutanan bambu

"Mana mungkin disana hutan mana ada pasar malam" sahut salah satu warga

Pak kades mengusulkan kepada warga untuk pencarian yang ditujukan oleh paman yono, dan akan dilakukan esok malam

Tanpa pamit, paman yono langsung berlalu pulang. Dengan ketidak yakinan warga beberapa dari mereka merasa ada keanehan terhadap paman yono

"Dia terlihat aneh semenjak hilang" kata pak sono sambil menggaruk garuk kepalanya
.
.
.

Begitu sampai didepan rumah ketika hendak masuk, sekilas ia melihat sosok wanita disamping rumahnya
Paman yono teriak histeris

Bik irna bergegas lari keluar melihat suaminya, begitupun dengan Nuri
Paman yono melihat wanita dengan wajah yang hancur

Dia memeluk bik irna
Seraya menangis sesegukkan layaknya seperti anak kecil, dan Nuri langsung menutup pintu rumahnya

"Bagaimana jika kita ngadain pengajian lagi pak untuk Arumi dan ibunya" lirih bik irna
"Terserah ibu" sahut paman yono pelan

Bik irna berencana esok malam dia mengadakan pengajian lagi, kirim doa untuk Arumi dan fatimah
Selama ini fatimah belum pernah sama sekali dikirimi doa. Karna dulu paman yono selalu melarang dan marah

"Nduk besok temeni ibu belanja ya" kata bik irna pada Nuri
"Iya buk" sambil beranjak dan pergi kekamarnya
.
.
.
Pagi itu bik irna terlebih dulu
Kerumah bik ayuk dan bik endang, dengan tujuan untuk meminta bantuan memasak. Syukur alhamdulillah mereka mau membantu bik irna lagi

Bik irna dan Nuri langsung bergegas pergi kepasar, sedangkan bik endang dan bik ayu datang kerumah bik irna untuk mengerjakan pekerjaan yang lain

Tak lama gendis datang bersama Arya, gendis berlalu kebelakang dan membantu mereka memasak sedangkan Arya didepan bersama bapaknya juga paman yono memasang tenda

Sambilan menyusuni kursi sekilas mata arya memandangi rumah Arumitertanam rasa rindu dihatinya untuk Arumi. Tapi ketika sekilas ia melihat paman yono
Jantung Arya berdebar kencang dan kian menjadi emosi

Tertanam rasa kebencian dihatinya
Apalagi dia mengetahui Arumi anaknya paman tono

ARUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang