ARUMI #3

466 12 0
                                    

A R U M I

Oleh: liliaplita
#bagian3

Keesokan siangnya
Dengan surat yang bertulisakan pertemuan antara Arya dan Arumi

Mereka berencana ingin bertemu diwarung pak sono, warung yang jahh dari kediaman mereka

Namun lagi dan lagi Nuri mengetahuinya, Nuri pun menbuntuti mereka

Sampai diwarung pak sono, terlihat mereka berdua tersenyum sumringah ada kerinduan yang amat dalam disenyuman mereka, Arumi yang sangat mencintai Arya begitu pula dengan Arya

Arya meraih tangan mulus Arumi, menggenggam erat dan mencium punggung tangannya, sedangkan Arumi ia tersipu malu dengan sikap Arya

Sedangkan Nuri ia cemburu darah nya mendidih dan menggelegar sampai ke ubun ubun. Nuri bersembunyi dibalik pohon rambutan yang ada disebelah warung pak sono

"Aku akan menikahimu Arum" bisik Arya pada Arumi
Arumi yang hanya diam tak menjawab sepatah kata pun namun memberi jawaban isyarat dengan menganggukkan kepala dan tersenyum malu

Nuri wajah nya memerah seperti tomat hatinya berkecamuk dengan amarah pada Arumi
"Awas aja nanti aku habisi kamu" batin Nuri geram

Hari sudah sore, Arumi dan Arya bergegas pulang dan Nuri sudah pulang sejak dari tadi

Arumi dan Arya mereka pulang bareng setelah beberapa rumah jarak dengan rumah Arumi, mereka langsung berjauhan agar paman yono tidak lihat

"Assalamualykum" ucap Arumi sambil membuka pintu

Tapi tak ada sahutan, rumah itu kosong paman dan bik irna belum pulang dari kebun. Dan Nuri tak tau kemana dia

Aghhhhh syukurlah gak ada paman "batin Arumi lega"

Dia langsung membersihkan rumah dan masak makanan untuk makan malam

Malam tiba Arumi duduk diteras rumahnya dengan memandangi bintang bintang dilangit, tiba tiba

Plaaaaaakkkkk
Dorongan dari belakang tubuh Arumi sehingga membuatnya jatuh tersungkur

"Hahahahaha" ketawa geli wanita itu

Siapa lagi kalau bukan Nuri gadis manis tapi jahat, Nuri sengaja mendorong Arumi agar dia terjatuh

"Salahku apa"? Tanya Arumi sambil membersihkan roknya
"Kamu jangan deket deket dengan Arya, aku tak suka" bentak Nuri
"Aku kan pacar nya kenapa harus menjauhinya" tanya Arumi penasaran
"Karna aku suka dengannya" suhut Nuri sambil menolak bahu Arumi

Nuri langsung berlalu masuk kedalam rumah meninggalkan Arumi, sedangkan Arumi dia menangis tak sanggup bila harus berpisah dengan Arya
.
.
.
.
Bik Irna hanya bisa menahan diri dan sabar  melihat Arumi diperlakukan seperti itu oleh anaknya, jika memberanikan diri membela Arumi maka habislah dia ditangan paman Yono

Tanpa sengaja saat itu bik irna mendengar suara mereka yang sedang ribut dan bik irna mengintip dari jendela kamarnya

"Maafkan bibik nduk, gak bisa berbuat apa apa untukmu" lirih bik irna sambil mengusap air matanya
Sedangkan Arumi masih duduk membungkuk didepan rumahnya

"Buuukkkk ngapain disitu" panggil suaminya
"Aaaaanuu pak liat si Arum" sahut bik Irna terbata bata
"Alah anak haram itu jangan diurusi" suhut nya cetus

"Astghfirullah" batin bik Irna
Tak berani menjawab suaminya

Malam semakin larut Arumi masih berdiam diri diteras rumahnya, dengan duduk membungkuk posisi dagu bersandar diatas dengkul

Bruuuuukkkkkk
Nuri melemparkan selimut dan bantak kearah Arumi

"Tidak usah tidur didalam kamu malam ini" bentaknya sambil berlalu meninggalkan Arumi

Deeeerrrrrrr Suara pintu kebanting
Dengan keras Nuri menutup pintu rumahnya dan menguncinya

Arumi hanya bisa mengelus dada, dia tak punya sanak saudara didesa itu dia hanya punya bik Irna. Namun bik irna tak bisa berbuat banyak untuknya

"Ibuuuuu" lirih Arumi sambil mengusap air matanya

Malam itu
Suasana nya sangat dingin
Dan kabut nya yang sangat tebal
Membuat Arumi merasa takut
Namun dia tetap harus memberanikan diri tidur diluar
.
.
.
.
Jam 4 subuh Bik irna bangun lebih awal dari paman yono dan nuri, seperti biasa jam 4subuh bik irna mulai memasak

Subuh itu bik irna berjalan kedepan untuk mengambil sapu lidi yang ada di teras rumah, bik irna kaget melihat seseorang tidur meringkuk diterar nya

Bik irna membangun orang itu, dia tak tau kalau itu adalah Arumi
"bangun,, bangun" kata bik irna sambil menggoyang goyang tubuhnya

Dengan segera Arumi bangun, bangun tidur dengan rasa takut. Takut jika itu Nuri atau pamannya

"Nduuukkkk kamu kok disini" teriak bik irna pelan
"Bibik" Arumi langsung meraih tubuh bik irna dan nangis sambil memeluknya

"Maafkan bibik nduk maaf, bibik tak bisa membahagiakan mu" tangis bik irna
"Sudah bik gak papa" sahut Arumi lembut menenangkan bik irna

Takut ketauan sama paman yono kami langsung bergegas pergi kedapur untuk memasak

Arumi dan bik irna sangat takut dengan paman yono, mereka berdua adalah korban kekerasan dari paman yono jadi ketika melihat pamannya Arumi seperti melihat monster

Arumi hanya bisa diam ketika dicaci, dimarahi bahkan dipukul dengan paman yono, sedangkan bik irna dia juga hanya bisa diam takut untuk membela Arumi

Sedangkan Nuri, dia sangat disayang dengan bapaknya tak pernah sedikitpun paman membentak Nuri beda sekali dengan perlakuannya terhadap Arumi

Tetapi bik irna
Juga mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari Nuri, Nuri sering membentaknya bahkan berani mendorong ibunya kalau dia kesal

Hanya Arumi yang bersikap lembut dan menghargai bik Irna

ARUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang