ARUMI
By: liliaplitaInnalillahi wa innalillahi roji'un.
"Leee...Ibumu sudah tiada" lirih Ustadz Fahri.Pak Joko menangis histeris sembari memeluk tubuh Buk Fatma yang sudah tebujur kaku, begitupun dengan Arya ia berteriak histeris saat mendengar ustadz fahri mengatakan bahwa Ibunya telah meninggal dunia.
Mendengar teriakan dan tangisan Arya, beberapa tetangga terdekat mereka langsung berdatangan melihat apa yang terjadi dirumah Arya, mereka pada kaget mendegar kabar bahwa Buk Fatma telah meninggal dunia.
****
Malam itu, setelah melakukan ruqyah keadaan Buk Fatma mulai membaik. Tak lama kemudian, Buk Fatma kembali kejang dengan mata melotot menatap tajam keatas, bibirnya komat-kamit seperti mengatakan sesuatu. Tapi, tidak ada satupun orang yang mengerti apa yang dikatakan Buk Fatma malam Itu."Ibuku sebenarnya sakit apa?" Tanya Arya "aku merasa ada yang aneh Tad!" Ujarnya.
"Tidak ada sakit yang serius Le.. Ibumu sakit dikarenakan rasa ketakutannya yang sangat dalam, rasa takut menguasai dirinya dan Ibumu tidak melawan rasa takutnya" ujar Ustadz Fahri yang membuat Arya tercengang heran.
"Apakah ada kaitanya dengan gangguan jin Tad?"
"Wallaualam, kemungkinan besar seperti itu. Tapi Ibumu tidak memiliki benteng yang kuat pada dirinya, sebab selama hidup beliau tidak melakukan shalat." Ujar Ustadz Fahri
"Istri saya memang tidak pernah shalat Tad" Tiba-tiba Pak Joko menyauti pembicaraan mereka.
*****
Tidak banyak warga yang mengetahui mengenai kondisi Buk Fatma semasa ia masih hidup, yang mereka tau hanyalah Buk Fatma mengurung diri dirumah saja.
Gendis dan Buk Mirna membersihkan tubuh Buk Fatma dengan mengelap-ngelap menggunakan kain basah, dan para ibu-ibu lainya membantu menggelar karpet atau tikar diruang tamu. Tak lupa pula para suami-suami mereka membantu mengambil tenda yang ada dibalai desadan memasangkannya langsung tepat didepan rumah Pak Joko.
Tangis histeris Arya mulai mereda saat tetangganya mulai berdatangan, melihat Ibunya yang telah lama sakit. Arya sudah bisa mengikhlaskan kepergian Buk Fatma.
"Mas beli gula" kata Gendis "mau buat kopi, gulanya habis" pintanya sambil menyodorkan uang 50ribu.
Arya langsung mengambil uang dari Gendis dan pergi berlalu "pergi dulu, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Karna waktu sudah mendekati subuh pastinya Istri Pak Sono pemilik warung satu-satunya didesa sari wening sudah bangun, bergegas Arya tancap gas motornya.
****
Sepulang dari warung Pak Sono, Arya pulang melintasi jalan satu-satunya yaitu jalanan didepan rumah Arumi, sekilas ia melihat kearah rumah itu dengan kecepatan motornya yang pelan. Arya melihat kearah jendela Arumi yang sedikit terbuka, tidak ada siapapun didalamnya. Arya pun menolehkan kembali pandangannya kedepan. Sekilas ia melihat wanita berkebaya merah sedang menyapu disamping rumah.
Seketika Arya yang sudah berada didepan rumah Bik Irna terpaksa memberhentikan motornya, perlahan ia jalan mengendap menuju samping rumah Arumi. Saat Arya mulai mendekatinya, tiba-tiba wanita itu menghilang dan sapu lidi yang dipegangnya jatuh ketanah.
"Leee.." suara Bik Irna yang mengagetkan Arya.
Subuh itu Bik Irna tengah masak didapur ia mendengar suara motor berhenti didepan rumahnya, bergegas Bik Irna jalan kedepan dan melihat siapa yang ada didepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUMI
HorrorSemua berawal karna kedzhaliman mereka terhadap Arumi, dan kematian Arumi yang mengenaskan. Dia mati dalam keadaan diperkosa dan ditusuk itulah yang membuat ia menjadi jahat ketika sudah meninggal, ia memiliki dendam dengan mereka yang jahat dengann...