ARUMI #9

308 10 0
                                    

A R U M I

Oleh: liliaplita
#bagian9

Malam berkabut tebal
Dingin dan sangat sunyi
Tidak ada satu orang pun berlalu lalang dijalanan

Nuri menutup jendela kamarnya dengan sedikit menatap lurus kerumah Arumi, tiba tiba lampu rumah itu meredup.... lalu mati... dan tiba tiba hidup lagi

Braaaaakkkk
Dengan segera
Langsung ia menutup keras jendela kamarnya, dan lari keatas kasur ia menutup wajahnya dengan selimut.

Dadanya berdegub kencang
Bagaimana tidak
Dia melihat lampu rumah itu
Tiba tiba mati sendiri
Padahal lampu itu sebelumnya baik baiknya, tidak pernah mati

Bau bunga melati
"Batin Nuri membuatnya semakin takut"

Malam itu Nuri mencium bau melati yang begitu semerbak, entah dari mana asal wangi itu. Tapi yang pasti disekeliling rumah mereka tidak ada satupun tanaman bunga melati "batinya"

Bunga Arumi "fikirnya"
Ah gak mungkin bunga itu udah lama mati sejak arumi hilang
Gak masuk akal "Batin Nuri bertanya tanya"

Semasa hidup nya Arumi memiliki kebiasaan suka menanam bunga, rumahnya penuh dengan bunga bunga. Dan dia juga suka bermain alat musik peninggalan ibunya dulu

Ketika sedih atau sedang bosen Arumi selalu memainkan demung alat musik milik ibunya tapi anehnya dia sering dan suka menyanyikan lagu jawa lingser wengi

Mitos orang jawa lagu itu horor, lagu itu dinyanyikan untuk memanggil ruh orang yang telah meninggal, setiap kali Arumi menyanyikan lagu lingser wengi dengan diiringi irama demung bik irna marah. Tapi ya gitu Arumi tidak percaya

Tidak pernah ada kejadian aneh saat dia sering menyanyikan lagu itu
Hanya saja bik irna yang terlalu takut dan cemas

Nuri
Wanita itu masih bersembunyi dibawah selimutnya
Rasa takut akan Arumi sangat menghantui dirinya ditambah lagi adanya wangi bunga mawar
.
.
.
.

Pagi pagi bik irna pergi belanja kewarung bu darmi, disana banyak ibu ibu dan juga ada bu fatma

Saat itu bu lastri membuka topik pembicaraan soal bau bunga melati, ternyata tadi malam bukan hanya Nuri yang mencium wangi bunga itu tetapi beberapa warga kampung juga mencium nya

Anehh ya bu kok bisa ya satu kampung bau bunga melati "sahut bu ira sambil menatap bik irna"
Udah pasti itu arumi dia gentanyangan "kata bu fatma sambil melirik bik irna

Bik irna tak tahan mendengar gosipan tetangga nya ia buru buru memilih sayuran dan langsung berlalu pulang tanpa basa basi

Sampai dirumah
Bik irna kaget
Dia melihat pintu dapur rumah Arumi terbuka lebar, dan banyak sampah daun mangga dipekarangan dapur Arumi

Bik irna bergegas pulang kerumah meletakan belanjaannya dan langsung berlalu kerumah Arumi untuk mengunci kembali rumahnya

Oalah nduk nduk benarkah arwahmu gentayangan "tanya bik irna melas
Sambil menutup pintu"
Dan berlalu pulang kerumah nya

ARUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang