Yuki dengan terburu-buru menyiapkan sarapan seadanya untuk Omar. Tanpa membangunkan Omar, Yuki pergi bekerja. Hari ini dia harus mengikuti training product Choco Love. Yuki hanya meninggalkan catatan kecil di atas meja makan, dia juga sempat mencium sekilas pipi Omar.
Berkali-kali Yuki melihat jam di layar ponselnya, dia telat sepuluh menit saat sampai di ruang training. Keringat Yuki turun meluncur di wajahnya, anak-anak rambut Yuki terlihat lepek. Untung Yuki mengikat cepol rambutnya, sehingga ujung rambutnya yang seperti buntut kuda tidak tambah merusak penampilan Yuki.
"Baru hari pertama sudah berani telat."
Margaret, trainer Yuki hari ini berdiri di depan pintu ruang training. Di tangan Margaret terdapat pointer, dia menepuk-nepukan pointer tersebut di telapak tangannya. Mata Margaret memandang sinis penampilan Yuki dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Maaf Bu," gumam Yuki sembari menunduk dalam.
"Saya maafkan dengan satu syarat. Kamu malam ini harus buat surat introspeksi diri dengan tulisan tangan. Serahkan kepada saya besok!" perintah Margaret yang hanya bisa diangguki oleh Yuki.
Kaki Yuki melangkah masuk ke dalam ruang training, di dalam sana ada beberapa orang yang sepertinya sama-sama karyawan baru seperti Yuki. Semuanya perempuan dan cantik-cantik, bahkan seragam yang mereka kenakan bisa lebih modis. Berbeda dengan Yuki, dia mengenakan seragam yang sama dengan mereka, tetapi terlihat tidak hidup karena Yuki berdandan seadanya.
"Cepat duduk!" perintah Margaret membuat Yuki langsung buru-buru mengambil duduk di salah sebelah perempuan dengan lipstick merah menyala.
Kini mata Yuki fokus ke depan, dia memperhatikan Margaret yang memulai training hari ini. Agar tidak lupa, Yuki mengeluarkan buku kecil dan pulpen dari tasnya. Dia mencatat hal-hal penting yang dijelaskan Margaret. Mengenai budaya perusahaan, bahkan pemimpin perusahan.
Saat Margaret menjelaskan bahwa Choco Love termasuk ke dalam Barack Group membuat Yuki berhenti mencatat. Dia berpikir bahwa nama group tempatnya bekerja sama dengan nama belakang suaminya.
"Inilah alasan kenapa kantor Choco Love berada di tower Barack Group," jelas Margaret. "Kita merupakan salah satu perusahaan paling bonafit bagi Barack Group," lanjut Margaret.
Jari Margaret bergerak menekan pointer, layar presentation berganti ke layar berikutnya. Mata Margaret melotot lebar, dia hampir saja berteriak jika tidak melihat wajah Margaret yang tersenyum cerah ada di depan sana.
Pada layar presentation tersebut muncul foto Omar Barack, suami Yuki yang sudah tinggal dan tidur bersamanya selama seminggu ini. Yuki merasa kepalanya sedikit berat, hawa di sekitar Yuki menjadi sangat panas. Dia bahkan mengipasi wajahnya dengan tangannya sendiri.
"Dia pemimpin dan pemilik Barack Group. Kalian tidak perlu tahu terlalu banyak tentang Omar Barack, tapi akan ada saatnya kalian secara tidak sengaja bertemu beliau di tower ini," lanjut Margaret.
Perut Yuki terasa mules, sekarang dia mengerti bahwa apa yang dilihatnya kemarin memang Omar. Mengenai Omar yang selama ini selalu berkata bahwa dia bisa menghidupi Yuki, terjawab sudah. Padahal, Yuki beranggapan bahwa Omar berkata seperti itu hanya untuk menjaga ego-nya sebagai laki-laki dan suami.
Gara-gara foto Omar, Yuki menjadi tidak begitu fokus dengan training hari ini. Dia bahkan tidak bisa mengingat top management yang berada di Choco Love. Sepertinya Yuki benar-benar mendapat shock berat dengan kenyataan yang baru ini.
Saat jam makan siang pun Yuki hanya bisa terdiam saja, dia memang berjalan bersama teman training lainnya menuju cafetaria yang luasnya luar biasa. Yuki juga memesan makanan dan menyantap makanannya, tapi pikirannya seolah-olah terkunci di satu waktu. Saat di mana Yuki melihat foto Omar tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Second Life (Selesai)
RomanceOmar Barack tidak bisa bersentuhan dengan wanita sama sekali karena trauma yang dia derita. Hingga dia bertemu dengan Yuki Page dari aplikasi dating, satu-satunya wanita yang dapat menyentuhnya dan tidak membuatnya hampir mati karena sesak napas. **...
Wattpad Original
Ada 3 bab gratis lagi