Yuki menatap sosok Josh dengan tidak suka. Yuki akan menandai hari ini sebagai hari kesialannya karena bertemu dengan Josh di saat seperti ini. Sejak awal Yuki tahu bahwa calon customer barunya ini merupakan anak perusahaan Josh. Tapi, dia tidak menyangka bahwa akan bertemu dengan Josh.
"Kau jadi sales cokelat Yuki?" tanya Josh meremehkan.
Yuki memutar bola matanya kesal. "Memangnya apa yang salah dengan menjadi sales cokelat?" tanya Yuki balik menantang Josh.
Pria menyebalkan itu justru tertawa senang dengan reaksi Yuki. Dia bangkan bertepuk tangan pelan dengan perubahan Yuki. "Kau sudah berani ya sekarang. Aku tidak tahu kau begitu pemberani," komentar Josh membuat Yuki mendengus sebal.
Yuki berusaha untuk menahan kekesalannya, dia akan berusaha untuk mencoba melobi Josh. "Aku ingin menawarkan kerjasama..."
"Boleh! Asal kau tidur denganku!" Josh memotong ucapan Yuki. Dia berkata dengan lantang, membuat Yuki melotot kaget.
Sejak dulu Josh sangat ingin meniduri Yuki, sayangnya Yuki punya banyak cara untuk kabur dan menghindar. Bukannya Yuki buta akan keinginan Josh tersebut, tapi dia dulu hanya mencoba bersabar dengan Josh.
"In your dream!" tolak Yuki berani.
Saat Yuki beranjak dari duduknya, Josh juga ikut beranjak, dia menahan tangan Yuki yang akan pergi meninggalkan ruang kerjanya. "Kau tidak butuh uang untuk mengambil kembali rumahmu?" tanya Josh dengan nada yang sangat-sangat menjijikan. Dia seolah-olah yakin Yuki akan dengan mudah menyerahkan diri.
"Kau gila? Aku ini masih waras, aku tidak butuh customer gila sepertimu," bantah Yuki.
Josh tersenyum licik, dia tidak percaya pegawai rendahan seperti Yuki mampu menghinanya seperti ini. "Oh ya? Kau pikir kau tidak bisa kehilangan pekerjaanmu besok? Aku bisa membuatmu merasakan hal itu," ancam Josh yang justru membuat Yuki semakin muak.
Yuki menyentakkan tangan Josh hingga pegangannya di tangan Yuki terlepas. Senyum sinis Yuki berikan, dia begitu muak dengan kepercayaan diri Josh. "Silahkan! Tapi jika kau melakukannya, maka kau memang banci!" maki Yuki yang kemudian langsung keluar dari ruang Josh tersebut.
Sepeninggal Yuki, Josh mengumpat dan memaki pada angin lalu. Dia merasa kesal karena ditolak oleh Yuki. Padahal Josh sudah berhasil merayu adik tiri Yuki–Celine.
∞∞∞
Yuki memijat pelipisnya dengan pelan, dia merasa pusing karena tidak ada satu pun calon customer yang sudah berhasil Yuki dapatkan. Semua berakhir dengan mengenaskan, alis Yuki harus melayani mereka semua. Pantas saja Norah harus menyerah pada kondisi ini dan melemparkan dirinya ke dalam dunia gelap ini.
"Hei! Kau kenapa?" Abigail datang, dia duduk di hadapan Yuki yang sedang pusing dengan keadaan.
"Tidak papa. Kau dari mana?" tanya Yuki saat melihat barang bawaan Abigail yang banyak. Berupa tas belanja dengan logo barang-barang branded dan mahal.
Abigail tersenyum dengan pongah, dia merasa dirinya patut berbangga dengan apa yang didapatkannya. "Oh ini habis dapat bonus dari customer baru," sahut Abigail.
Yuki melototkan matanya, tadi pagi Yuki baru membuka group chat dan Abigail menyombong bahwa dia semalam berhasil menaklukan satu calon customer. "Again?" tanya Yuki setengah berbisik.
Tawa genit Abigail mulai terdengar, dia mengibaskan rambut pirangnya dengan bangga. "Jelas! Yang ini nanti malam bakalan aku service sebaik mungkin," sahut Abigail membuat Yuki hampir tersedak air liurnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Second Life (Selesai)
Roman d'amourOmar Barack tidak bisa bersentuhan dengan wanita sama sekali karena trauma yang dia derita. Hingga dia bertemu dengan Yuki Page dari aplikasi dating, satu-satunya wanita yang dapat menyentuhnya dan tidak membuatnya hampir mati karena sesak napas. **...
Wattpad Original
Ini bab cerita gratis terakhir