Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
#Inilah saatnya
.
.
Aku menghela nafasku , entah ini perasaan lega atau sebaliknya akupun tak mengerti dengan apa yang aku rasakan kini. Begitu runyam dalam pikiranku , satu sisi aku begitu senang karena Ibuku masih menerima kedatanganku tetapi dilain sisi Aku merasa kebimbangan dalam hatiku.
Mengapa begitu , sejujurnya aku masih belum bisa membuka hatiku karena trauma yang sangatlah dalam terhadap hal yang seperti ini. Masa lalu terus menggangguku karena kesalahan yang memang itu benar kesalahanku juga , aku merasa takut menghadapi ini dan aku juga takut apa semuanya akan berjalan lancar dan baik-baik saja setelah mengetahui bagaimana diriku.
Bahkan setelah sekian lamanya aku bahkan masih tidak bisa melupakan kejadian yang membuat trauma besar untuk mengenal seorang pria lagi. Dan bahkan untuk melihat itupun aku merasa itu akan terulang lagi , aku berusaha menguatkan diriku untuk menyingkirkan semua rasa traumaku.
Pak Seungwoo menggenggam tanganku setelah kami berdua berada dimobil dan akan pulang dari rumah Ibuku , "kamu gak perlu takut , aku akan berusaha buat kamu yakin kalau aku gak main-main sama kamu"Pak Seungwoo terus-menerus meyakinkan diriku dengan kata-katanya.
Aku menatap kearah Pak Seungwoo , entah kenapa aku merasa kekhawatiranku menghilang sejenak setelah Pak Seungwoo melayangkan senyumnya padaku lalu melepas genggamannya dengan pelan untuk beralih pada ganggang setirnya. "Kita jalan sekarang ya"ucapnya lembut.
Mobilpun jalan dan aku berusaha mengontrol pikiranku akan tetapi , "besok aku akan jemput kamu ketemu Mama sama Ayahku"ucapnya pada rencananya untuk mengenalkanku pada kedua orangtuanya , rasa khawatirku muncul lagi setelah pak Seungwoo mengatakan hal itu.
"T-tapi pak...."
"Saya mohon Jia , saya sangat serius sama kamu jadi jangan halangi saya untuk memperkenalkan kamu dengan orangtua saya"ucapnya padaku yang terlihat ragu.
"Bukannya terlalu cepat ya pak"
"Cepat itu lebih baik Jia , ini saatnya waktu yang tepat bagi aku"sahutnya , " sebenarnya aku juga pernah merasakan bagaimana trauma untuk memulai suatu hubungan , bahkan dia menghianatiku disaat aku begitu percaya padanya. Tapi yasudahlah karena sekarang aku berharap pilihan aku ini adalah yang terbaik"lanjutnya
Aku merasa kalau apa yang dikatakan oleh pak Seungwoo bukanlah karangan belaka tetapi sungguhan dan itu membuatku merasa bersalah akan traumaku sendiri.
.
.
.
Keesokan paginya aku bangun dari tidurku dan langsung pergi untuk membersihkan wajahku lalu mandi. Selesai itu aku langsung pergi kedapur untuk membuat sarapan untukku dan Yeoreum. Iya , tadi malam Yeoreum ada dirumahku setelah aku tiba dirumah lalu ia menginap ditempatku.