More Happiness Less Hurt

194 8 0
                                    

Di kelas yang baru inilah aku berada sekarang. Bersyukur, karena kehilangan seseorang ternyata selalu membawaku pada pertemuan yang lebih baik.

Di mulai dari teman-teman yang saling menyayangi dan menjaga satu sama lain. Juga tentang kekasih bucinku. Sudah kukatakan sebelumnya bahwa aku memang ingin hidupku penuh petualangan dengan orang-orang yang ingin berproses denganku. Aku terlalu jatuh hati dengan kehidupanku sekarang. Aku mencintai setiap detiknya tanpa ingin melewatkan 1 moment pun bersama mereka.

Singkatnya, terbentuklah geng yang guru-guru beri nama sebagai "C cs" yang beranggotakan 10 orang termasuk aku. 1 di antara mereka adalah sahabatku. Percayalah, mereka semua sahabat baikku. Tentu saja! Tapi dengan 1 orang ini, aku mungkin lebih menggunakan feeling dan drama yang berbeda. Dia bernama imel. Beriringan dengan kisah pertemananku, aku juga menjalani hubungan cinta dengan vaelis.

Perfect! Hanya itu yang dapat kusampaikan. Bagaimana tidak, dalam satu waktu aku bisa merasakan 2 kebahagiaan sekaligus.

Hubunganku dan vaelis di mulai sejak 17 desember 2011. Aku masih ingat bagaimana saat itu ia dan teman-temanku yang lain menyanyikan lagu dari band "vierra" yang berjudul "terlalu lama". Aku benar-benar malu bagaimana harus bersikap. Sesekali aku hanya menatapnya lalu tertunduk. Singkatnya ketika bel pulang berbunyi, vaelis menyusulku di parkiran motor sekolah. Saat itu aku bergegas ingin pulang karena cuaca sedang terik-teriknya. Tanpa basa-basi, vaelis menyatakan cintanya di depan orang-orang yang sedang lewat. Tidak banyak berpikir, i say yes! Dan saat itu ia langsung berterimakasih padaku dan kami segera berlalu. Sungguh tidak ada hal yang romantis karena kita begitu malu untuk sekedar menatap satu sama lain.

Vaelis bukanlah teman dekatku sebelumnya. Bahkan seingatku, aku tidak menyukai vaelis ketika di awal kami saling tau nama masing-masing. Aku selalu risih jika ia membuat lelucon di kelas. Dari segi manapun vaelis bukanlah type-ku. Aku benar-benar tidak tertarik sama sekali. Lalu tiba-tiba kita menjadi akrab dalam sehari hanya karena ada adek tingkat yang menyukaiku saat itu. Tapi adek tingkatku itu justru berpikiran bahwa vaelis pacarku karena saat ujian di kelas, ia melihatku selalu menyontek jawaban vaelis dan vaelis tidak keberatan memberikan jawabannya.  Momen itu terjadi saat ulangan semester yang mengharuskan kami berbaur dengan adek tingkat. Aku duduk tepat di belakang vaelis dan tentu saja aku sebangku dengan adek tingkat. 

I'm not expect adek tingkatku akan mengatakan hal yang demikian. Lalu aku sampaikan pada vaelis bahwa kita berdua di sangka pacaran. Itu hal menggelikan yang pernah kudengar. Bagaimana mungkin seseorang bisa berpikiran hal sekonyol itu. Vaelis hanya tertawa mendengar ceritaku. Dan ketika malam hari, tiba-tiba masuk notif di fb ku. Untuk pertama kalinya vaelis chat se-awkward ini padaku. Ia hanya mengucapkan "selamat malam dan mimpi indah". Aku pun membalas dengan penuh rasa penasaran. Dan kami sempat membahas mengenai hal yang terjadi di sekolah tadi.

Keesokan harinya, vaelis sedikit terlihat malu daripada biasanya. Ia tetap memberiku contekan bahkan di saat aku tidak bertanya. Dan ketika malam hari, ia selalu ada di notif fb ku hanya untuk mengucapkan selamat tidur. Lalu, ia memberanikan diri meminta pin bbm. Aku memberikannya begitu saja karena kupikir ia adalah teman kelasku. Tidak ada prasangka apapun ketika itu, kubiarkan segalanya mengalir. Ternyata vaelis tidak seburuk apa yang ada di pikiranku. Kita juga bertukar cerita setiap kali chat-an.

Tepat seminggu kita kenal satu sama lain dan intens, pada 17 desember 2011 itulah kita resmi jadian. Hubunganku begitu di dukung oleh semua pihak. Aku dan vaelis punya selera humor yang sama dan menjadikan kita berdua sosok yang menyenangkan di mata teman-teman. Memasuki bulan awal sampai kelima, hubungan kita sangat baik-baik saja. Kita sama sekali tak pernah bersikap layaknya orang pacaran jika dikelas. Aku bahkan selalu mencaci maki vaelis saat kita sedang bergurau dengan teman-teman lain. Bahkan salah satu gengku sempat mengatakan bahwa ia iri dengan hubunganku dan vaelis karena selalu terlihat seru dan tanpa masalah. Aku memang merasakan apa yang di katakan temanku itu. Tak ada masalah yang berarti ketika dengan vaelis. Ia selalu membuatku tertawa. 

REVEALSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang