Bad Jealousy

38 1 0
                                    

Setelah sekian lama tak ada kabar dari moli, kini ia datang padaku membawa kabar bahagia sekaligus menyedihkan. Ia mengirim pesan melalui Instagram. Ketika itu, aku sudah mengganti nomor lamaku hingga tak ada satupun yang tau kecuali orang-orang terdekat saja. Aku hanya ingin mengeleminasi semua kontak kecuali yang ku inginkan. Lagipula aku selalu aktif di social media lain.

Saat notice dari moli ada di pemberitahuan, jujur saja aku masih merasakan jantung yang berdetak tak karuan. Aku khawatir untuk hal yang bahkan tak pernah terlintas di pikiran. Moli memberiku informasi mengenai kelanjutan hidupnya. Ya, dia akan menikah. Dia ingin menjadikanku bridesmaid di acara pentingnya. Namun sebelum itu, ia mengundangku di acara pertunangannya nanti. 

Lalu... tanpa aba-aba, air mataku berhasil lolos membasahi pipi. Aku tak bisa menahan perasaanku untuk moli. Ntah karena aku senang atau mungkin sebaliknya. Aku hanya tidak tau mengapa aku masih sanggup menangis dan berdebar hebat mendengar kabar ini. Aku tau, cepat atau lambat moli akan menikah. Begitupula denganku. Tapi, untuk sekarang rasanya tak ada kesiapan diriku mendengar apa-apa dari moli.

Cemburu? Kurasa bukan itu alasan di balik tangisku. Lebih ke perasaan cemas karena menikah bukan perihal mudah dan bisa di bercandakan. Aku ingin ini adalah keputusan yang moli buat dengan jernih. Aku pun lantas bertanya apakah ia yakin? Moli menjawab, iya. Dan di sertai alasan-alasan kenapa ia ingin menikah di usia sekarang. Aku menghembuskan nafas perlahan dan berdoa tulus untuk kebahagiaannya. Tanpa sadar percakapan kami kali ini adalah yang terbaik setelah beberapa tahun berlalu. Kami mensupport satu sama lain layaknya yang di lakukan sahabat di luar sana. Aku tak ragu mengatakan pada moli bahwa aku sedih mendengar ini. Moli pun merasakan hal yang sama dan ia juga sempat mengatakan rindu padaku. Ia ingin bertemu tapi... aku tidak menjawab pasti akan hal itu. Aku tidak bisa lagi menentukan jadwal untuk sebuah pertemuan. Aku hanya mengatakan bahwa "berikan aku kabar jika memang ingin. Instagramku akan selalu aktif". Dengan segala gengsi yang ada di diri moli, ia pun lantas mengatakan bahwa ia tidak tau kapan ingin bertemu dan memintaku yang memikirkan itu. Lagi lagi, aku tidak bisa menentukan sebuah pertemuan. Karena ku rasa, bertemu dengan moli secara tidak sengaja ntah di jalan atau sebuah caffe, itu sudah cukup membuatku tenang. Akhirnya di penutup percakapan, kami mengakui beberapa hal untuk satu sama lain.

1. Moli tidak akan pernah melupakanku. Ia bahkan masih berpikiran untuk bersahabat denganku hingga tua.

2. Ia merindukanku tapi tidak lebih banyak daripada aku merindukannya.

3. Aku akan terus ada untuk menjaga moli sebagai teman baikku terhitung dari 7 tahun lalu hingga dunia ini selesai dan untuk setelahnya.

Di segala bentuk kehidupan, jika tuhan memberiku kesempatan untuk di bersamakan dengan seorang teman yang ku inginkan, maka jawabanku masih akan sama. Yaitu moli. Namun, itu hanya berlaku jika aku adalah "C" yang ia kenal. Apabila aku terlahir kembali sebagai orang yang berbeda, maka moli adalah satu-satunya orang yang tak ingin ku nantikan keberadaannya. Lebih baik memang jika kita tidak pernah terlibat dalam kisah apapun.

Seusai berkirim pesan, aku melanjutkan lagi tangis yang tak kunjung berhenti ini. Aku menutup pintu kamarku untuk menikmati perasaan ini sendirian. Reaksi tubuhku benar-benar masih sama seperti dulu. Bahkan untuk berdiri pun, aku tidak kuat. Lututku lemas hingga membuatku terjatuh. Aku menghadap arah kiblat dan tertunduk memohon Tuhan memberiku kekuatan saja untuk kesedihan yang tak kunjung usai oleh orang yang sama. Aku menangis sejadi-jadinya. Mengeluarkan semua yang ada di pikiranku dan bicara pada sang pencipta. Aku berjanji bahwa hari ini aku hanya ingin menangis saja dan melanjutkan lagi hidupku pada hari esok dengan lebih baik.

Ada sakit yang tak bisa ku jelaskan. Seperti moli telah menguasai seluruh perasaan dan juga tubuhku. Lalu menggunakan remote control untuk mengatur segalanya dari jauh. Kenapa? Kenapa setelah bertahun-tahun caraku bersedih untuknya masih sama?!

REVEALSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang