Di sinilah aku berada sekarang. Kota pelajar, kota penuh kenangan. Mulanya, aku tidak langsung berada di satu kos dengan ayu dan kawan-kawan. Sementara, aku harus pisah tempat tinggal dengan teman-temanku untuk menghindari amarah moli. Aku bisa saja berbohong, tapi kurasa akan sulit jika terus menerus melakukan kebohongan itu pada seorang moli. Untuk sekitar 1 bulan lamanya, aku berada sedikit jauh dari kos teman-temanku. Ayu yang mengetahui dimana lokasiku, langsung segera menemuiku dan membawakan beberapa oleh-oleh dari kampung halamannya sebab ia juga baru kembali ke jogja. Ayu adalah candu. Aku tidak tahu kenapa setiap kali bersamanya, aku ingin selalu di sentuh olehnya. Sekedar di peluk ataupun ketika saat ia merekam semua aktivitasku. Ia selalu memperlakukanku dengan baik. Tentu saja aku merindukannya setelah cukup lama kita jauh. Kami menghabiskan waktu berdua. Bercerita tentang apa saja selama jauh, bernyanyi bersama dan caranya yang selalu mengganggu dan menggodaku menjadi keseruan tersendiri bagi kami. Ayu mengerti kenapa aku tidak ingin tinggal di kosannya untuk sementara waktu. Tak ada masalah untuk itu walaupun ia selalu memaksaku untuk kembali ke kosannya agar ia dengan mudah bisa menjagaku. Moli yang terus mengirim pesan padaku, sangat sangat menyulitkanku untuk terlalu banyak bicara atau sekedar bermain dengan ayu. Moli sangat menunjukkan perubahannya. Kita selalu berbalas pesan dari pagi hingga malam. Apapun yang kulakukan selama di jogja, ia selalu ingin tahu. Termasuk aku harus pap bagian-bagian penting tubuhku agar ia tahu tidak ada bercak merah yang tertinggal di sana. Jika aku telat membalas pesan satu menit saja, ia akan memarahiku dan menuduhku bertemu ayu. Jika aku membalas pesannya dengan sedikit singkat, ia juga akan menuduhku macam-macam. Aku memang di tuntut sempurna saat bersamanya, tak boleh ada cela.Ayu tau dengan siapa aku berbalas pesan. Lagi lagi itu tak masalah baginya. Ayu hanya membutuhkan diriku ada di dekatnya. Ia butuh tubuh dan aromaku ketika malam menjelang. Meskipun sesekali ayu menegur untuk tidak terlalu focus pada hp karena ada yang lebih nyata di depanku sekarang yaitu dirinya. Aku pun menatapnya dan hanya tersenyum lantas memeluknya. Tak banyak yang bisa kulakukan, aku tahu itu pasti menyakitinya secara tidak langsung tapi aku juga tak ingin hubunganku dan moli yang berjalan baik ini menjadi berakhir. Aku mengatakan apa saja yang ada di kepalaku pada ayu selagi kami berpelukan. Aku meminta banyak pengertian darinya jika menyangkut tentang moli. Ayu pun hanya bisa mengeratkan pelukannya sebagai tanda ia menyetujui itu semua sejak awal dekat denganku, namun ia begitu sadar bahwa sikapnya kali ini menunjukkan bahwa ia hanyalah manusia biasa yang bisa lemah atas apa yang tlah ia yakini sejak awal. Meskipun demikian, ia berjanji akan terus bersamaku, menjagaku, merawatku dan menerimaku di saat moli mungkin saja akan meninggalkanku lagi.
Tak terasa 1 bulan sudah aku di sini. Semua teman-teman memintaku untuk kembali ke kosan mereka dan menetap di sana. Akupun memutuskan untuk menyudahi tuntutan dari moli dan kembali pada teman-temanku. Jangan tanya bagaimana akhirnya, tentu saja kami bertengkar. Padahal ketika itu sudah mendekati hari ulang tahun moli. Aku tak kehabisan akal. Pertama-tama, aku harus membeli kado dan menyiapkan segalanya untuk moli terlebih dahulu. Aku meminta bantuan tari untuk membelikan birthday cake di sana dan mengirim kerumah moli dengan gojek. Sementara kado dan segala persiapan yang lain aku bisa kirim dari jogja. Sudah matang rencana kami menjelang H-2 ulang tahun moli. Saat aku ingin mengirim bingkisan untuk moli, ayu menawarkan bantuannya agar ia saja yang mengirim itu karena memang cuaca sedang tidak jelas maunya kemarau apa hujan. Ayu juga lah yang sebenarnya membungkus rapi kado-kado yang kuberikan karena aku tidak bisa melakukannya. Ayu memang serba bisa mengingat ia yang terbiasa mandiri sejak kecil. Akhirnya, ayu mencari beberapa kantor cabang ekspedisi yang buka sebab ini hari libur dan sulit menemukannya saat itu karena aku ingin di kirim secepatnya agar sampai tepat waktu. Setelah menemukan, ayu mengirim pesan padaku bahwa semua sudah beres. Ia sangat sangat mengeluh padaku saat itu, bagaimana mungkin ia melakukan hal ini untuk rivalnya? Ia sama sekali tidak ingin!! Tapi ia juga tidak mau melihatku sulit. Ia benar-benar melawan egonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVEALS
FantasyBERDASARKAN KISAH NYATA!!! -NO ONE HAS THE ABILITY TO DO SOMETHING PERFECT. BUT EACH PERSON IS GIVEN A LOT OF OPPORTUNITY TO DO SOMETHING RIGHT -IN THE WORLD FULL OF LIES, MY ONLY TRUTH IS YOU...