Happy reading
Entah sudah berapa kali Mean menatap jam tangan nya,pemuda itu merasa gelisah Memikirkan Plan sudah hampir jam 10 malam dan Mean masih berkutat dengan kertas-kertas di mejanya.
Pesan yang dikirimkan nya kepada Plan tidak satu pun yang mendapat balasan.
Entah sudah berpa kali juga Mean menelpon Plan tapi tidak mendapat kan jawaban.Masalah dikantor nya entah kenapa begitu banyak sehingga membuat Mean terpaksa lembur.
Karena terus menerus gelisah Mean memutuskan untuk meninggalkan perusahan nya.
Mean berlari menuju mobil nya berharap tidak terjadi sesuatu yang buruk terhadap Plan.
"Sial...." umpat Mean saat melihat ban mobilnya kempes.
"Kenapa disaat seperti ini tuhan"
Mean mercoba menghubungi Mark,namun tidak juga mendapat jawaban.
"Ya tuhan..." Mean merasa panik
Seingatnya ban mobil nya masih baik-baik saja tapi kenapa sekarang ke empat roda mobilnya kempes."Semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk tuhan.." perasaan Mean semakin tidak karuan.
Mean harus kembali kerumah dengan segera karena perasaan nya semakin tidak karuan, karena sampai saat ini tidak ada satu orang pun dirumah nya yang mengangkat telpon nya.
"Ada yang bisa saya bantu pak? Tanya park "sepertinya anda sangat kebingungan"
Park adalah ob di perusahaan Mean mean seperti kebingungan Park mengehentikan motornya.
"Park bisa kah aku meminjam motor mu, ban mobil ku kempes"
"Tentu saja boleh pak,kebetulan rumah saya tidak jauh dari sini" park turun dari atas motor.
"Nanti aku akan menghubungi mobil derek untuk mengangkut mobil anda pak"
"Terimakasih Park kebaikan mu hari ini tidak akan aku lupakan " teriak Mean sambil berlalu meninggal kan Park.
"Sama-sama Pak anda juga bos yang baik untuk Kami" teriak Park saat Mean sudah mulai menghilang.
Mean membawa motor Park seperti orang gila dia bahkan tidak memperdulikan lampu merah yang ada di kepala nya hanya bagaimana caranya agar bisa sampai kerumah.
Khawatir an nya semakin menjadi mana kala dia melihat pintu gerbang rumah nya terbuka lebar.
Secepat kilat Mean turun dari atas motor dilihat nya penjaga dan pengawal sudah terbujur kaku.
"Bangsat..." teriak Mean saat dirinya melihat mark diikat dan tidak sadarkan diri.
"Plan.." seru Mean sembari berlari kedalam mencari keberadaan Plan.
Seluruh ruangan diperiksa Mean namun pemuda itu tetap tidak menemukan Plan.
"Sepertinya ada yang ingin main-main dengan ku, jika sedikit saja dia menyakiti Plan aku pastikan dia akan mati"
Mean mengehela nafas mencoba untuk tenang dan berfikir.
Hal pertama yang harus dilakukan nya adalah menyadarkan para penjaga dan mark.******
Mean membuka rekaman CCTV dan apa yang dilihat nya membuat darahnya mendidih
Bagaimana Tin membuat para penjaga rumahnya pingsan dan apa yang dilihat selanjutnya membuat Mean semakin murka.
Adegan demi adegan terlihat jelas didepan Mean,bagaimana Tin mencoba menyentuh Plan dan menculiknya.
Saat sedang serius melihat rekaman CCTV tiba-tiba Sebuah panggilang masuk di ponsel Mean, pemuda itu langsung mengakat nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/210579975-288-k125325.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja (Meanplan)
FanfictionPlan seorang remaja polos,baik hati dan melakukan apa pun demi kebaikan orang yang disayang Mean pemuda angkuh dan sombong,hidup nya hanya penuh dengan uang dan kekuasaan tidak pernah mengenal cinta Mampukah Plan masuk ke dunia Mean atau sebaliknya...