Cap 9

2.6K 179 13
                                    

Waring cerita ini mendung unsur Bl/Mpreg/homofobik hus hus sanahh...
Ada adegan ena-ena bijak lah memilih bacaan.tidak dianjurkan untuk yang dibawah umur.




Happy reading






Seminggu sudah berlalu sejak kejadian itu,namun Plan tetap tidak bisa melupakan semuanya
Plan terus melamun dan menyesali diri,bayangan perlakuan Tin terus menghantui nya.

Disekolah pun Plan hanya melamun membuat Perth dan saint heran sekaligus khawatir.

Keduanya mencoba mencari tahu namun tidak juga menemukan jawaban.

Plan seperti terpuruk,dia menjadi takut berhadapan dengan orang.
Terutama saat melihat Mean.

Hatinya menjadi takut,saat melihat Mean,dirinya seperti melihat Tin.
Plan mulai menghindari Mean.

Mean menyadari hal itu dan dia tidak ingin tinggal diam,Mean harus melakukan sesuatu.

Plan sangat takut,seberapa pun dia mencoba tetap saja tidak bisa wajah Mean dan Tin sama,bila melihat Mean Plan selalu terbayang akan pelecehan yang dilakukan Tin.

Plan melangkah gontai memasuki mansion Mean

Tidak biasanya Mansion itu sepi, seperti tidak ada orang,Hari ini pun Mark sangat aneh mengajak Plan berkeliling entah kemna Hingga sore hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak biasanya Mansion itu sepi, seperti tidak ada orang,
Hari ini pun Mark sangat aneh mengajak Plan berkeliling entah kemna Hingga sore hari.

Plan juga tidak melihat Nena sejak tadi.
Plan menggeleng kan kepalanya membuang jauh " pikiran itu.

Plan memutuskan masuk ke dalam kamar dan apa yang dilihat nya membuat Plan terpana


Kamar nya dipenuhi lilin dan taburan bunga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar nya dipenuhi lilin dan taburan bunga.

"Apa kau suka Plan" bisik Mean seduktif sembari memeluk Plan dari belakang

Plan meremang dia mencoba mengindari Mean, Plan melepaskan pelukan Mean.

"Suka Tuan ...aku suka"jawab Plan terbata.

"Kenapa kau mengindari Ku Plan"tanya  Mean lembut "apa kau membenci ku"Mean menatap Plan

"Tidak..tidak tuan "Plan gugup "aku tidak membenci anda " Plan menunduk tidak berani menatap Mean.

Senja (Meanplan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang