cap 3

3.2K 289 33
                                    

Maaf klo banyak typo
Ini pengalaman pertama ku nulis

Waring cerita ini mengandung Bl, Mpreg,kehaluan







Happy reading

Plan memasuki plat kecilnya dengan perasaan kesal,bagaimana tidak bos nya sungguh kurang ajar berani sekali melecehkannya.

Entah sudah berapa kali Plan mengumpat memaki Mean.
Ingin rasanya Plan menendang wajah dingin dan datar mantan Bos nya.

Sumpah demi apapaun Plan masih suka wanita berdada besar berkulit putih mulus,

"Dimana aku bisa mendapatkan pekerjaan baru" gumam Plan sembari menjatuhkan bokong montoknya di atas kasur miliknya.

"Aku tidak mungkin kembali kesana,membayangkan nya saja membuat ku merinding"

"Dia pasti sudah gila"

"Aghhhhjh.... Aku bisa gila"
Plan bergulingan dikasur pikiran dan tubuh nya sungguh lelah hingga tanpa sadar Plan sudah tertidur terbawa ke alam mimpi.

Sementara itu di waktu yang sama namun ditempat yang berbeda,
Disana Mean sedang memegangi pipinya mentap pantulan wajahnya dicerimin.

Dipandinginya pipinya yang tampak memerah,seumur hidupnya baru kali ini Medan di tampar.

Plan harus membayar tamparan ini dengan harga yang mahal,
Mean akan menghancurkan Plan hingga Plan memohon ampun padanya.

Plan tidak mungkin bisa berhenti karena Plan masih memiliki hutang di perusahaan
Mean tersenyum penuh kemenangan.


........ ...... ......




Plan terbangun dari tidur tampan nya karena sejak tadi handphone nya berbunyi.

Entah siapa yang berani mengganggu tidur tampan nya,

baru saja Plan ingin memaki siapa yang mengganggu nyaa,

Namun suara di seberang sana menyandarkan dirinya,

" sudah jam berapa ini bocah" maki Alin
"Jika kau tidak datang dalam 15 menit aku akan memukul bokong mu itu"

"Tapi lin"

" tidak ada tapi-tapi an kau harus datang jika kau masih menganggap ku kakak mu"

Sambungan telpon terputus, Plan tidak bisa menolak perintah Alin ,

Biar bagaimana pun Alin sudah terlalu berjasa dalam hidupnya.

Dengan kecepatan melebihi hokage ke 4 , (naruto kali ahh)

plan bangun dan langsung menuju kamar mandi. Dan secepat kilat dia pergi

Persetan dengan bos nya kemarahan Alin jauh lebih menyeramkan.

Dan berakhir lah Plan di sini, di tempat kemarin dirinya dilecehkan

Dengan perasaan ragu Plan memasuki ruangan Mean.

Disana Plan melihat Mean sedang menatap dirinya dengan tatapan lapar.

Plan sedikit takut namun dia mencoba memberanikan diri mengahadap Mean.

"Tuan soal pengunduran diri saya..."

" Kau tidak bisa berhenti dengan mudah Plan,kau harus membayar seluruh hutang mu pada perusahaan"
Mean memotong perkataan Plan

"tapi tuan saya..." Plan gugup Mean mentap nya dengan tatapan lapar
"Saya janji akan berusaha untuk melunasi hutang saya"

" Plan gugup Mean mentap nya dengan tatapan lapar"Saya janji akan berusaha untuk melunasi hutang saya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senja (Meanplan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang