cap 2

3.4K 286 9
                                    

Senja

..
..
..

Happy reading

Mean Phiravich tidak akan pernah percaya semua hal tentang cinta.


Dengan semua kekuasaan yang dirinya miliki tentu sangat mudah baginya mendapatkan pria atau pun wanita manapun.

Tapi entah apa yang ada dalam pikiran nya hanya karena sekali pertemuan dengan Plan,
Mean menjadi terobsesi dengan remaja itu.

Mean bahakan memerintahkan Earth menyelidikinya,

Plan hanya lah seorang pemuda miskin,dia kehilangan kedua orang tuanya 5 tahun lalu,

Bukan meninggalkan harta warisan ayah Plan meninggalkan hutang dimana-mana.

Plan terpaksa menjual rumah peninggalan kedua orang tuanya untuk menutupi hutang-hutang itu

Karena keadaan ekonomi plan terpaksa berhenti di sekolah menengah atas.

Mean tersenyum miris saat membaca data diri Plan.
Mean tidak habis pikir dengan pikirannya,

Mean sedikit tertarik dengan bocah miskin seperti Plan.

Tok..tok..tok

Suara ketukan pintu menyadarkan Mean dari pantasi liarnya

"Masuk" Perintah Mean sedikit kesal

Mean ingin memaki siapa pun yang mengganggu khayalan nya

Namun lidah nya mendadak kelu saat melihat siapa yang masuk ke ruangan nya.

"Permisi tuan,saya ingin mengantarkan kopi" Kata Plan sopanDengan senyuman yang mampu membuat jantung Mean berdegup kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Permisi tuan,saya ingin mengantarkan kopi" Kata Plan sopan
Dengan senyuman yang mampu membuat jantung Mean berdegup kencang

"Hemb..." gumam Mean mencoba bersikap biasa

Plan menelan air liurnya dengan berat dan perlahan melangkah mendekat kearah Meja Bos nya.

Meletakan secangkir kopi tanpa gula diatas meja Mean,

"Dimana Alin,mengapa kamu yang mengantarkan nya"

Mean mentap Plan dari atas sampai ujung kaki,
Plan memiliki tubuh yang mungil untuk ukuran laki-laki.

Kulitnya putih bersih dengan bokong yang padat berisi dan salahkan bibir Plan yang begitu menggoda,
Memikirkan nya membuat sesuatu diantara paha Mean mengeras

"Ibu Alin mendadak sakit perut dan beliau harus ke tolilet" jawab Plan pelan

Plan gugup dia merasa Bos nya sedang menatap nya seolah olah ingin memakan nya hidup-hidup.

"Apa kau yakin.." selidik Mean sembari bangun dari kursinya mendekati Plan

Plan mundur perlahan entah mengapa perasaan nya menjadi tidak enak

Senja (Meanplan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang