Cap 14

2.2K 156 29
                                    



Sorry for typo....






Happy reading





Plan merasakan sakit teramat pada hatinya dengan mata kepala nya sendiri dia melihat bagaimana kekasih nya bermesraan dengan orang lain.

Plan hancur harus nya dia tidak boleh mempercayai Mean,harus nya Plan tidak boleh bermimpi,mana mungkin Mean bisa mencintai nya.

Plan berlari tanpa tau arah tujuan,Plan ingin pergi kemana pun asal tidak bertemu Mean.hatinya sakit teramat sakit.

"Plan.....berhenti ...."teriak Mean
"Kumohon dengarkan penjelasan ku Plan"

Mean mencoba mengejar Plan,namun Plan seolah menulikan pendengaran nya Plan terus berlari.

"Plan aku mohon....berhenti ..."

"Tolong Plan berhenti..." pinta Mean putus asa
"Aku mencintaimu Plan...jika kau tidak berhenti kau akan melihat ku Mati" teriak Mean

Seketika Plan berhenti di tempat.namun tetap tidak ingin menoleh.

"Pergilah ....jika kau ingin melihat ku mati" lirih Mean..

Mean terduduk dia menangis,pemuda itu tidak bisa membayangkan hidup nya tanpa Plan.
Mean sudah kehilangan kedua orang tuanya,Phi nya dan hatinya tidak siap jika harus kehilangan Plan.
Siapa pun yang melihat Mean saat ini pasti tidak akan percaya,seorang Mean bisa memohon dan parah nya menangis untuk seseorang.

"Maaf kan aku....aku mohon.."pinta Mean
"Wanita itu gila..dia yang menggoda ku"

Plan berbalik melangkah mendekati Mean,jujur hati nya sangat sakit tapi melihat Mean yang menangis dan memohon padanya hatinya sedikit tersentuh.

"Bangun lah Phi...."Pinta Plan "jangan seperti ini..."

Melihat tubuh ramping Plan dengan cepat Mean bangun dan memeluk Plan.

"Maaf ...maaf kan aku...kau harus percaya pada ku Plan"

Plan tidak menjawab dia diam tanpa ada niat membalas pelukan Mean,pikiran nya melayang saat dirinya melihat bagaimana Mean bersama wanita itu.

Plan melepaskan pelukan nya.

"Aku sudah memaafkan mu Phi...mungkin ini jalan yang terbaik untuk kita...aku mengalah Phi..aku pergi"

"Tidak....tidak Plan kumohon jangan.. jangan tinggalkan aku.." mean menangis

"Aku tidak bisa Phi.... kau lebih pantas bersanding dengan perempuan cantik seperti dia"

"Jangan tinggal kan aku Plan....aku mohon"

Mean ingin memeluk Plan tapi pemuda cantik itu menolak.
Plan mundur dua langkah

''Aku tidak bisa Phi..bayangan kau bersama wanita itu terus berputar di kepala ku" Plan terisak sungguh hatinya sakit

"Demi Tuhan Plan...dia menjebak ku...
Kau harus percaya pada ku ...." pinta Mean.

"Aku hanya mencintai mu Plan..."

"Bisakah kita pulang Phi..." kata Plan lemah dia sudah tidak bisa berpikir jernih lagi.
"Aku lelah...."

"Baiklah kita pulang Plan..."

Keduanya kembali menuju kediaman Mean,Plan yang masih kesal engan untuk duduk di samping Mean
Dia lebih memilih untuk di kursi belakang.

Mean hanya bisa memandang pantulan bayangan Plan di kaca spion.

Tanpa sepengetahuan Plan
Mean mengirim kan pesan kepada anak buahnya.

Senja (Meanplan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang