Cap 11

2.5K 193 21
                                    

.
.
.
.
.

Happy reading

Plan terbangun saat sinar mentari mengenai wajah nya.Plan meringis merasakan sakit di bagian bawah nya.

Mean begitu tangguh diranjang,bahakan entah berapa kali dia melengurkan nya didalam Plan,meraka melakukan malam panas hingga dini hari.

Membayangkan nya saja membuat Plan merasa malu.
Plan mencoba bangun dengan badan yang terasa remuk Plan berusaha duduk.

Plan menatap sekeliling dia tidak menemukan Mean.
Ada rasa kecewa dihati Plan saat tidak mendapati Mean disamping nya.

Plan ingin menangis,dirinya merasa seperti jalang yang di tinggalkan setelah selesai bercinta.

Tok..tok..tok

Suara ketika pintu membuyarkan lamunan Plan.

Plan panik dia mencoba merapihkan diri,tapi Plan bernafas lega saat tau dia sudah berpakaian lengkap dan rapih.Mean Pasti membersihkan dan memakaikan nya pakaian.

"Permisi Tuan,apa Tuan sudah bangun"tanya Nena di balik pintu

"Masuk lah bi,aku sudah bangun" suara Plan gugup.

Nena muncul dengan nampan berisi kan makanan.
Nena berjalan mendekati Plan.,menaruh nampan berisi makanan itu di atas meja.

" apa tidur anda nyenyak Tuan?" tanya Nena lembut

Plan tersenyum ramah sebagai balasan.

"Tuan Mean berpesan anda harus makan sarapan nya,dan harus beristirahat "

"tapi bi aku harus sekolah"

Nena terkek geli mendengar jawaban Plan.
"Kenapa bibi tertawa?"tanya Plan bingung.

" karena ini sudah jam 10 pagi tuan"

Mendengar itu sontak membuat Plan membelakan matanya.membuat wajah Plan bertambah imut.

"Astaga bi,aku terlambat sekolah " plan panik

Nena mencubit Pipi Plan.

"Tenang lah Tuan,Tuan Mean sudah meminta ijin kepada pihak sekolah Tuan"

"Bibi jangan panggil aku tuan,aku tidak suka itu"

" tapi tuan "

"Tidak ada tapi -tapi" potong Plan "panggil aku Planie saja na"

Nena tersenyum "baik Planie "
Nena mengerti mengapa Tuan nya bisa sangat mencintai pemuda cantik ini.

"Bi bisa kah bibi membantu aku?"Tanya Plan lembut.

"Tentu saja ,apa itu Planie"

Plan tersenyum lebar menampilkan deretan giginya yang putih.

Dengan bantuan Nena Plan menyiapa kan makan siang untuk Mean.
Plan ingin membuat kejutan untuk Mean.
Dan berakhirlah Plan disini di depan gedung pencakar langit dimana dulu dia sempat bekerja.

Plan masuk kedalam dan langsung disambut hangat oleh pegawai lain.

"Dasar anak kurang ajar, kau begitu sombong ketika menjadi orang kaya,kau lupa pada kakak mu ini"teriak Alin yang mampu memekakan telinga.

Plan memeluk Alin.

"Maaf kan Aku na...aku sibuk Phi..,apalagi sebentar lagi aku lulus na"

"Alasan saja ,bilang saja kau sudah lupa pada ku"Alin melepaskan pelukan nya
Alin kesal karena sudah beberapa bulan ini Plan seolah menghilang.

Senja (Meanplan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang