Cap 8

2.6K 193 16
                                    





Happy reading


Plan rathavit tidak pernah menyangka nasib nya akan berakhir seperti ini hidup nya akan sepahit ini.

Bagaimana tidak dia yang seorang laki-laki tulen di lecehkan oleh lelaki lain.
Plan berharap Mae dan Pho nya menjemput nya sekarang juga.

Rintihan dan tangisan nya tidak didengar sama sekali,Tin seolah menutup rapat telinga nya,jeritan dan tangisan Plan seolah menjadi melodi yang indah untuk Tin.

Kedua tangan Plan terikat di sisi ranjang dengan tubuh terentang.

Kondisi Plan saat ini sangat memperhatinkan,tubuh nya neked tanpa sehelai benang pun dengan wajah dan tubuh dipenuhi lebam.
Mungin ini adalah akhir dari segalanya.

Plan lelah berharap Karena sangat tidak mungkin Mean menemukan nya.

Tin mencabut kejantanya saat disadari nya Plan sudah tidak berdaya,
"Cukup.. Bersiap lah untuk tujuan utama nyaa"

Plan mentap nanar kearah tin yang kini sedang membuka lebar kedua Paha Plan

"Kumohon jangan" pinta Plan menyayat hati

"Kau sungguh indah Plan"Tin menelan air liurnya lagi melihat Hole Plan yang berwarna Pink,
"Aku ingin merasakan bagaimana berada didalam mu"

Tin begitu asik dengan dunia nya hingga dia tidak sadar jika Mean dan anak buah nya sudah masuk kedalam rumah nya ,

"Tuan serahkan ini pada kami,temukan dan selamatkan Tuan Plan Saja tuan" Pinta Mark yang saat ini sedang menghadapi anak buah Tin.

Mean mengguk paham dia masuk kedalam rumah mendobrak satu persatu pintu yang ada dirumah itu untuk mencari Plan namun hasil nya nihil.

Mean mendengar isak tangis dari Lantai Dua.
Mean berlari keatas dan dengan seluruh kekuatan tenaganya dia mendobrak Pintu itu.

Dan apa yang dilihat Mean membuat darahnya mendidih.

Tubuh Plan yang tanpa busana tengah   dipermainkan oleh orang yang paling Mean hormati.
Mean berteriak nyaring sambil meloncat dengan satu pukulan keras

"Bangsat !!!!lepaskan !!"

Pukulan yang kuat dan disertai Amarah yang meluap - luap sungguh dasyat akibatnya,
Tubuh Tin terdorong jatuh mengahantam Lantai.

"Tuan Mean " gumam Plan pelan
Hati Plan merasa senang melihat Mean, tapi disi lain Plan merasa sangat malu melihat kondisi tubuh nya seperti ini.

Dengan tubuh neked dan kedua tangan terikat disisi ranjang,Plan tak berdaya bahkan untuk menutupi tubuh nya saja Plan tidak bisa.

Plan bisa melihat jelas kemarahan Tuan nya.
Mean menyeret tubuh tin memaksanya untuk bangkit dan mengarahkan tinju nya ke perut Tin.

Tin meringis sakit dia menyeringai
Membuat amarah Mean semakin memuncak.

Mean meluapkan amarah nya mengahajar Tin membabi buta bahkan Mean melupakan bahawa yang sedang dia hajar adalah kakak kembarnya

"Kenapa kau lakukan ini pada Dia Phi" mean memukul wajah Tin lagi mengahantam nya lebih kuat lagi

"kenapa bangsat!!!!"

Mean mencekik Leher Tin,wajah Tin sudah dipenuhi luka darah segar mengalir dari sudut bibir dan hidung nya

Tin tertawa nyaring mengusap darah yang keluar dari hidung nya.

"Karena aku membenci mu Mean"

Tin terhuyun kearah laci mengambil sebuah pistol

Senja (Meanplan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang