Cap 17

2.2K 149 20
                                    





Happy reading ...



Plan tidak tau apa yang diberikan Tin pada tubuh nya.
Plan merasa tubuh nya sangat Panas dan sangat ingin disentuh.
Dan Plan menginginkan Mean.
Meskipun wajah keduanya sama namun tetap saja keduanya orang yang berbeda.

"Ahhhh Phi....." desah Plan saat Plan saat Tin memberikan tanda kemerahan di lehernya.

"Kau sungguh indah Plan..."

"Kumohon jangan Phi.... Jangan lakukan itu.."Plan terisak
Plan tidak ingin orang lain menyentuhnya selain Mean.

Tapi tubuh nya seolah menikmati sentuhan Tin.

"Hiks...Hiks.... Jangan Phi...aku mohon" sekuat tenaga Plan mendorong tubuh Tin plan bersingut mundur.

"Kamu jahat Phi...apa salah Ku pada mu..hiks ...hiks" plan menangis

" apa dosa ku pada mu Phi.....Hiks....Hiks kenapa kau lakukan ini"

Plan putus asa tubuhnya semakin panas Plan membutuhkan Mean.
Dia ingin disentuh lubang anal nya semakin gatal.

Tapi Plan terus bertahan,dia tidak akan pernah mau disentuh Tin.

"Aku mencintai mu Plan..aku tidak tau perasaan ini datang sejak kapan tapi kau membuat ku tergila-gila padamu"

"Tidak Phi...kau tidak pernah mencintai ku kau ..hiksss...hikssss hanya terobsesi pada ku" lirih Plan

"Mencintai seseorang itu tanpa syarat Phi..,mencintai seseorang itu akan melakukan apapun demi orang itu..selalu ingin membuat dia bahagia bukan seperti ini Phi ..." Plan terduduk lemas di lantai tubuh nya seperti terbakar.

"Aku hanya ingin memiliki cinta dalam hidup ku Plan dan itu kamu" tutur Tin lembut.

"Aku tidak bisa mencintai orang lain selain Phi Mean Phi ...hiks...hikss...
Dia adalah segalanya untuk ku,
Dia adalah alasan mengapa aku Hidup Phi...."

"Mean ...mean ...mean kenapa harus Mean" teriak Tin sambil melempar vas bunga tepat disamping Plan.

Tubuh Plan mematung saat vas bungaa itu hancur berkeping"

"Kenpa selalu Mean..  Kenpa.....ibu ku sendiri bahkan membuang ku dan sekarang ketika aku jatuh cinta ..Mean kembali mengacaukan nya"

"Kenapa...hah..Kenapa" teriak Tin seperti orang kesetanan

"Mengapa kalian semua tidak ada yang memikirkan perasaan ku"

"Kau salah Phi...Phi mean sangat menyayangi mu dia sangat menghormati mu Phi.."

"Hormat kata mu hah...."Tin mendekati Plan dan menarik tubuh ringkih Plan lalu mendorong nya ke ranjang.

"Agghhhh" ringis Plan saat merasakan sakit pada bagian perut nya.
Tubuh Plan jatuh tengkurap di atas kasur.

"Jangan bicara seolah kau sangat memahami Mean" Tin menindih Plan dari belakang

"Kau hanya pelacur rendahan ,tugas mu hanya memuaskan nafsu para Phiravich" Tin menjambak rambut Plan hingga kepala Plan mendongak keatas.

Dengan rakus Tin mencium leher Plan,
Sementara tangan nya yang lain meremas bokong montok Plan.

"Tidak Phi..Jangan.."Plan berusaha berontak Plan bergerak kesana kemari mencoba lepas dari kukungan
Tin.

"Tidak Phi... Jangan seperti ini aku mohon"

"Terus lah memohon karena itu membuat ku semakin bergairah"

Senja (Meanplan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang