Cap 19

2.3K 154 16
                                    

Warning cerita ini mengandung boys love/mpreg halu nya mimin

Bijak lah dalam memilih bacaan
Dosa ditunggung masing-masing

Happy reading


Suasana kamar rawat Plan begitu sunyi dan hening.

Sejak kepergian Dokter dan perawat kamar itu lebih suram.
Plan merasa sangat canggung dengan suasana itu.

Plan sudah mulai membaik,selang infusnya nya pun sudah dilepas.
Pemuda cantik itu duduk bersandar di ranjang rumah sakit.

"Phi...."panggil Plan lembut

"Ya/hemb"jawab keduanya secara bersamaan.

"Apa ada yang sakit Plan"Tanya Mean

"Apa perlu aku panggil kan dokter"sahut  Tin

Plan tidak menjawab dirinya  tersenyum tulus

"Apa Phi Mean sungguh mencintai ku?"tanya Plan

"Pertanyaan bodo macam apa itu Plan,kau sangat tau syang apa jawaban nya ,bukan cuma mencintai tapi kau adalah hidup ku Plan,kau nafasku"Mean mendekati Plan dan mengecup dengan lembut dahi Plan.

Tin menatap miris adegan mesra didepan nya hati nya terasa sakit.

"Jika Phi benar mencintai ku,mau kah Phi mengabulkan satu permintaan ku"

"Jangan kan satu Phi berjanji akan mengabulkan apa pun yang kamu minta"

"Apa Phi yakin..."

"Apa pun untuk mu plan"

"Aku tidak ingin apa pun Phi aku hanya ingin Phi dan Phi Tin berdamai,aku hanya ingin kalian hidup rukun sebagai saudara.

"Tidak" jawab keduanya bersamaan.

"Itu tidak akan pernah terjadi"Mean menatap bengis kearah Tin

Mean heran mengapa Plan meminta hal seperti itu.

"Phi pembohong ..Phi sudah berjanji pada Ku" lirih Plan

"phi bilang apa pun yang aku ingin kan akan Phi kabulkan tapi kenyataan nya Phi berbohong"
Plan berpura-pura sedih Dia mengeluarkan jurus andalan nya.

"Phi tidak sayang Pada ku"Plan mulai menitihkan air mata palsu.

Plan sangat yakin rencananya pasti berhasil.

dan tepat sasaran
Mean langsung panik,Mean mendekati Plan.

"Jangan menangis Plan karena itu membuat hati ku sakit"

"Phi jahat .. Hiks...Phi pembohong"

"Demi Tuhan Plan kau bisa minta apaa pun asal jangan hal konyol itu"

"Kalau begitu mari berpisah"

"Tidak.." jawab Mean "apa yang kau  katakan Plan sampai kapan pun itu tidak akan terjadi"Mean memeluk tubuh Plan.

"Aku sangat mencintai mu Plan"

"Hiks...hikss Phi bohong,Phi bahkan tidak bisa mengabulkan keinginan sederhana ku."
Plan melepaskan pelukan Mean

Adegan itu tidak luput dari pandangan mata Tin.dia sangat tau jika Plan hanya berpura-pura.
Yang membuat Tin heran mengapa Plan melakukan nya.

"Mengapa Plan"ucap Tin pelan namun masih bisa didengar keduanya

"Mengapa kau lakukan ini pada orang yang jelas-jelas sudah menyakiti mu"

Plan tersenyum senyum yang mampu meluluhkan kedua saudara kembar itu.
Tin membuang pandangan kesamping,dia tidak boleh melihat nya.

Senja (Meanplan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang