4.Dekat?

277 88 11
                                    


Saat ini Alfin sedang berbincang dengan Wanita yang sudah terlihat tidak terlalu muda tetapi masih cantik dengan perut yang berisi. Seperti janjinya semalam Alfin akan menjemput syakila di rumah nya. Sekarang dia sedang menunggu wanita itu bersiap-siap karena saat dia datang Ibunya bilang Syakila baru selesai mandi. Tak lama syakila turun dari tangga menuju kearah nya dengan senyum yang hangat dan manis. Awal yang baik!

"Yuk Sarapan dulu mumpung ada calon menantu" Ujar sang bunda melirik asya. Alfin yang mendengar itu tersenyum dan mengikuti langkah wanita di depan nya ini dengan syakila yang berada di samping nya.

"Alfin tinggal dimana?" tanya sang bunda ingin mengetahui lebih dalam tentang Alfin.
"Gak jauh ko tante hanya beberapa menit dari sini" Jawab alfin
"panggil aja bunda"
"Uhuk uhuk" Syakila yang mendengar itu tiba-tiba tenggorokan nya langsung tercekat. Dia menatap bundanya lekat, Alfin yang melihat itu hanya tersenyum kikuk, dalam hati ia sangat senang karena sudah di beri lampu hijau oleh calon mertua. Asikkkk
"Iya bunda " Ujar alfin sambil memakan sarapan nya.

Alfin dan Syakila berpamitan kepada ibunya setelah keduanya mencium tangan sang bunda.  Kedua nya langsung berangkat menuju sekolah.

suara deru Motor  terdengar saat dua remaja  memasuki gerbang sekolah , semua memperhatikan itu bukan karena motor nya yang bagus dan mengkilap tetapi karena dua orang yang baru saja turun dari motor tersebut.
Syakila dan Alfin sama-sama dikenal dengan prestasi yang mereka miliki, kini keduanya menjadi pusat perhatian Sma tunas bangsa bahkan mungkin ini akan menjadi gosip hangat di sekolahnya.

"WAITTTTTTTT GAESSSS!!" Ujar Ara kepada Lutfi dan Ryska yang baru saja melihat sahabat nya datang bersama Seorang lelaki yang di kenal sebagai Kapten Futsal.

"Apasi ra ,pagi pagi kuping gw udah dikasih pemanasan kaya gini" protes ryska yang terganggu dengan suara melengking dari Ara. Yang sabar ya ika

"Tuh liat Neng Kila lagi ehem-ehem sama Pacar barunya" Ara menunjuk Ke arah Syakila yang sedang berjalan bersama Alfin di sebelah nya.

"WAW akhirnya gw percaya kalau Kila ga lesbi" Ujar lutfi dengan senyum menghiasa wajah nya.

"Dan Akhirnya gw bisa ngeliat sahabat gw jalan sama cowo" timpal Ryska dengan tangan bertumpu depan dada.

Mereka Menghampiri Killa dengan senyum yang sulit di artikan ,Kila yang melihat ketiga sahabat nya berjalan menghampiri dengan senyum yang mereka berikan merasa sedikit risih , karena tidak biasanya ia mendapatkan senyuman di pagi hari dari sahabatnya terlebih senyuman itu terlihat seperti bukan senyuman tulus melainkan senyuman yang memiliki arti lain.

"Fin gw duluan ya bye" pamit kila kepada alfin
"Oke hati-hati ,nanti pulang nya gw anter ya!" Kila membalas dengan senyuman

"EKHEEEMMMMM EKHEEEEMMM TELINGA DE ARA KEJEPIT NIH" Ujar Ara saat dirinya bertemu dengan kila
"EKHEM EKHEM MATA GW CONGEAN NIH" Ryska ikut bersuara
"EKH-"
"Apa lo mau ngomong apa lo fi hm apa?" belum sempat lutfi mengeluarkan suara sudah di potong saja oleh neng Killa ini haduhhh.
"Hehe ngga kil ,lupa" balas Lutfi dengan cengiran nya.
"Kenapa lo pada? Kerasukan Jin tomang pagi pagi udah sakit" tanya kila kepada sahabatnya ,walaupun dia sudah tau jawaban nya. Yaitu Alfin
"Kill lo udah sadar?" tanya ryska dengan punggung tangannya yang di tempelkan di kening Syakila. Tidak panas itu berarti sehat.
"Kapan gw sakit?" bukan nya menjawab Syakila malah bertanya balik.
"Abaikan pertanyaan ga penting dari ryska , mending jawab pertanyaann gw" kata lutfi dengan menarik dagu Killa agar menatap nya.
"Ada hubungan apa lo sama si kapten futsal?" tanya lutfi dengan serius.
"Gak ada" jwab kila cepat. Ia serasa di introgasi oleh polisi
"Sejak kapan lo deket sama dia?"

"Kemarin"

"Apa yang udah lo berdua lakuin?"

"Ga ad- eh lu kira gw apaan ,nanya yang masuk akal dikit deh" Syakila menoyor kepala Lutfi kesal. Mereka berjalan menuju kelas nya dengan Syakila yang terus di serbu pertanyaan oleh ketiga sahabat nya ,tetapi syakila bukan nya menjawab malah memasang kan headshet ke telinga nya dan memutar lagi Memoris- maroon 5. dengan volume yang cukup besar agar ia tidak mendengar ocehan dari sahabat sahabat nya.

ALFINO SENJAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang