Happy readinggggg
****
Syakilla merasa ada yang kurang menengok kebelakang dan "RYSKAAAAA ARAAAAAAAAA" Teriak nya memanggil kedua temannya.
"Astagfirullah" ucap Ara kaget mendengar teriakan syakilla karena dirinya sedang berselfi dengan ryska di sampingnya
"CEPETAN BANTUIN CARI KAYU BAKAR, ATAU HP LO YANG GUE BAKAR NANTI" Teriak syakilla menggebu-gebu karena kesal terhadap dua bocah tersebut.
"ASHIIIAAAPPPPP" Balas Ara dan ryska yang ikut teriak. Mereka segera berlari menyusul syakilla dan Fika yang sedang mencari kayu bakar.
"Kalo ngebunuh ga dosa udah gue bunuh itu dua bocah" gumam syakilla sambil mengambil ranting pohon yang sudah kering
••••
"Bim, bantuin napa sih berat nih" ujar Fikri membawa setumpukan kayu bakar di tangannya
"Suruh siapa lo bawa banyak banget, gue bilang juga apa kita cari tiga ranting aja cukup gausah banyak-banyak yang lain juga kan lagi nyari jadi nanti pasti udah banyak kayu bakar nya" ujar Bima yang hanya menenteng ranting kecil di tangan kirinya
"Lu apa-apaan bawa itu doang hah?" Ujar Stefan yang datang bersama Alfin dengan beberapa ranting kecil di pangkuannya
"Ya buat pencitraan doang biar gue keliatan nyari kayu bakar juga" ucap bima enteng menarik turunkan alisnya
"Bacot lo, udah cepet nih bawa, enak aja lo cuma bawa satu doang mana kecil lagi" Cerocos Alfin memberikan ranting yang dibawanya begitupun dengan fikri dan Stefan.
"Eh eh apa apaan nih ko jadi gue yang bawa" Protes bima memangku tumpukan kayu bakar tersebut
"Udah cepet jalan, balik ke tenda keburu siang" Ujar Alfin meninggalkan Bima di ikuti Stefan dan Fikri dibelakangnya yang sudah tertawa meledek Bima
"YA ALLAH DOSA APA HAMBA SEHINGGA ENGKAU TEGA MENISTA HAMBA YANG GANTENG INI YA ALLAH" ujar Bima dramatis.
Dengan terpaksa ia berjalan menyusul Alfin, Fikri, dan Stefan tak lupa dengan Tumpukan kayu bakar yang berada di pangkuannya hingga sampai menutupi wajahnya."BIM! AYO CEPETAN NANTI PAS UDAH DEKET TENDA BARU KITA AMBIL RANTING ITU BALIK" Teriak Stefan saat melihat Bima yang berada jauh di belakang.
"Bim iyi cipitin ninti pis idh dikit tindi biri kiti imbil rinting iti bilik" ujar bima menye-menye
••••
Saat ini semua tengah sibuk dengan kegiatannya yaitu memasak. Ya kali ini mereka diberikan tantangan memasak oleh ketua pelaksana, Mereka mengadakan lomba memasak dengan tantangan nya adalah memasak apapun dengan bahan dasar telur, mie instan, sosis, dan sayuran. Mereka di beri waktu 45 menit untuk memasak
30 menit telah mereka lewati yang artinya 15 menit lagi waktu mereka sudah habis untuk memasak.
Alfin dan ketiga temannya memasak nasi goreng dipadukan dengan telur, sosis dan sayuran. Sedangkan mie instan mereka buat Pizza Kw yaitu mie instan yang dicampur dengan telur setelah itu di goreng.
Alfin mencicipi nasi goreng nya dan menimang-nimang apa ada rasa yang kurang "kurang apeye" gumamnya saat merasakan nasi goreng tersebut.
Sedangkan Bima dan Fikri sedang membuat Pizza kw. Biarlah apa jadinya jika mereka memasak yang terpenting mereka sudah mengikuti kegiatan yang semestinya.
"Fin, lo nyicip apa makan?" ucap Stefan yang sedari tadi tengah memotong tomat untuk hiasan nasi goreng nya.
Alfin menyengir "nyicip" ucapnya.
"Yang namanya nyicip itu cuma dikit Alfino Senjaya! Lo dari tadi udah makan 5 sendok itu nasi goreng." ujar Stefan kesal
"Ya sori fan, sumpah ini enak gue jadi ga ikhlas kalo ini dijadiin buat lomba" ujar alfin menatap nasi gorengnya dengan sendu.
"Namanya juga lomba, ya harus gitulah. Kalau yang enak mereka ambil dan yang ga enak mereka kasih balik" Ujar Stefan menjelaskan.
"Nah fan gimana kalau kita buat nasi goreng ini jadi ga enak, biar nanti nasi goreng ini balik lagi ke kita gimana?" Alfin menaik turunkan alisnya mencoba bernegosiasi dengan Stefan
Stefan menghela nafas pelan dan memejamkan matanya sejenak, sepertinya diantara mereka berempat hanya dirinya yang waras. ia kira Alfin tidak sama seperti bima dan Fikri yang otaknya entah mereka Ambil dimana saat pembagian otak dulu. Nyatanya Alfin sama saja seperti mereka meskipun Alfin tidak terlalu menyebalkan dibandingkan dengan kedua bocah itu. Setidaknya Alfin masih bisa berfikir sedikit waras walaupun itu terjadi sangat langka.
"Lo kalau mau bikin itu nasi goreng jadi ga enak, emang lo mau makan?! Ngga kan? Jadi Percuma!" Kesal Stefan dan menatap Alfin tajam
"Iya juga ya ko gue baru kepikiran" gumam Alfin pada dirinya sendiri, Stefan yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas.
Semua makanan dari masing-masing kelompok sudah di kumpulkan dan sedang di cicipi oleh beberapa juri yang tak lain adalah guru-guru yang ikut camping.
Setelah dicicipi dan menilai masakan tersebut Salah satu guru mengumumkan juaranya. saat guru memberitahu pemenangnya, Alfin langsung bersorak senang. Bukan karena dia menang tetapi Alfin bersyukur karena dia kalah dan bisa menikmati nasi goreng yang enak yang dia buat dengan tangannya sendiri. Alfin dan ketiga temannya segera mengambil kembali makanan mereka dan menyantapnya sampai habis.
Setelah kegiatan masak-memasak selesai mereka harus membereskan kembali peralatan yang mereka pakai setelah itu mereka disuruh kumpul di tengah lapangan untuk kegiatan berikutnya.
Semua murid telah berkumpul di lapangan untuk menunggu instruksi selanjutnya yang diberikan oleh pak Agus
"Baik anak-anak kita sudah melakukan dua kegiatan hari ini dan acara selanjutnya adalah Menjelajah. bapa akan membagi kelompoknya, satu kelompok terdiri dari 8 orang" Pak Agus menjelaskan kepada seluruh siswa dan setelah itu mereka dibagi dalam kelompok.
Alfin, syakilla dan teman-temannya satu kelompok. itu semua rencana bima yang tadi ia lakukan saat disuruh membatu membagi kelompok, lumayan katanya sekalian bisa modus dikit. Dan rencana itu tentu saja disetujui oleh teman-temannya tanpa sepengetahuan syakilla serta ketiga temannya.
"Dari sekian banyaknya siswa kelas 11, kenapa harus sama mereka sih kelompoknya?" gerutu Fika saat mengetahui ia sekelompok dengan 4serangkai yang sangat menyebalkan apalagi saat melihat Stefan yang omongan ya selalu asal ceplos namun mampu menusuk hati.
"Itu namanya jodoh, gak bisa di tolak" Ujar Stefan datar, entahlah saat bersama lutfika ia berusaha menurunkan sedikit demi sedikit gengsinya. Dan sifat menyebalkan ketiga temannya sepertinya mulai menular pada dirinya
Fika mengepalkan tangan ke udara dan menggigit bibir bawahnya greget.
#####
STAY SAFE.
JGN LUPA VOTE AND COMMEEENTTTTT
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFINO SENJAYA
Fiksi RemajaJANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MASUK KEDUNIA KHAYALAN!<3 BRUK Tiba-tiba ada suara benda jatuh dari arah lain, membuat Alfin dan syakilla mengalihkan perhatiannya dan menatap penuh tanya. "Ssssttt." Alfin menaruh jari di bibirny...