Happy readinggggg--
Syakila dan Devan sudah berada di rumahnya. Devan yang masih nampak kesal sedari tadi terus mengumpat dalam hati sedangkan Syakila hanya tertawa melihat nasib Devan yang harus membawa samsat yang tadi Asya beli menuju ke atas rumahnya.tempat latihan asya.
"BANGGGG! JANGAN LUPA SEKALIAN PASANGINNNN NANGGUNG!" teriak asya dari bawah. Devan semakin kesal lalu menendang samsat sialan itu dengan kakinya.
"ck Bener bener sialan lo!" decak Devan sambil memasangkan samsat.
Huh! Akhirnya selesai sudah penderitaan nya malam ini.Angin yang membelai tubuh devan membuat bulu kuduk cowo ini merinding segera ia berlari menuruni anak tangga dan berlari ke kamar nya. Serem!.
•••
Hari minggu adalah hari yang sangat dinanti oleh semua orang hari itu adalah hari yang pas untuk bersantai dan berjalan-jalan termasuk untuk Alfin.
Alfin sudah bersiap-siap dengan pakaian yang melekat ditubuhnya dibaluti jaket hitam dengan kaos putih di dalamnya jangan lupakan celana jeans dan sepatu converse.
Ia merapihkan kembali rambut nya di depan kaca dan menyemprotkan minyak wangi ke area tubuhnya.
"Oke , semua sudah siap saat nya let's go!" Ujar Alfin kepada dirinya sendiri.
Alfin berjalan keluar dari kamarnya dan menuju ke ruang keluarga dimana sudah ada Papah dan mamahnya yang sedang menonton TV.
"Mau kemana Fin?" Tanya Kirana yang melihat putranya sudah rapih. Alfin tersenyum dan duduk di sofa samping ibunya.
"Urusan anak muda mah biasa" jawab Alfin dengan bangga. Kirana hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Putra sulung nya yang kini sudah beranjak dewasa. Rasanya baru kemarin Kirana mengganti popok dan baju nya.
"Ekhem" Rizal, papah alfin berdehem sepertinya mereka melupakan keberadaan dirinya. Maklum sudah terbiasa tanpa Sosok Rizal yang berada di dalam rumah wkwkwk:v
"Eh Papah , kenapa pah?" tanya Alfin dengan cengiran nya.
"Kemana?" tanya Rizal dengan suara tegasnya. Ah Jangan lupa Alfin ayahmu sekarang sudah menjabat menjadi jendral. Jadi tidak heran jika sikap tegas dan angkuh nya terbawa hingga kerumah.
"SIAP! JALAN JALAN KELUAR PAH!" Jawab Alfin lantang dengan posisi sudah hormat. Kirana hanya terkekeh melihat sikap Alfin yang sepertinya sedang menyindir Rizal.
"Kamu ini! Seperti seorang prajurit yang di introgasi oleh atasan" Ujar Rizal dengan kekehannya. Sebegitu berpengaruhkah Pekerjaan nya?.
"Kan Anak jendral juga harus bisa seperti Ayah nya dong!" ujar Alfin bangga.
"Yasudah sana pergi, ingat! Jangan-
"Jangan pulang kelamaan ya Alfin dan jangan membuat ulah" Alfin yang sudah tau apa yang akan Ayahnya katakan langsung menyaut sebelum ayahnya terlebih dahulu mengucapkan kata kata andalannya. Sudah seperti anak kemarin sore saja Alfin terus di peringati seperti itu.
Alfin pamit untuk pergi untuk kembali eaaaaa udah kaya lagu ria ricis sayaaa pamit untuk kembaliiii bukan untuk pergiii. setelah mendapatkan ijin dari kedua orangtuanya Alfin mengambil kunci mobil yang berada di gantungan khusus kunci segala kunci. Njir
Yap! Seperti janjinya yang ia katakan beberapa hari yang lalu kepada syakila, ia akan mengajak syakila jalan-jalan tetapi ia tidak tau akan jalan-jalan kemana karena dirinya memutuskan agar syakila sendiri yang menentukan. Toh lelaki hanya mengikut saja kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFINO SENJAYA
Teen FictionJANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MASUK KEDUNIA KHAYALAN!<3 BRUK Tiba-tiba ada suara benda jatuh dari arah lain, membuat Alfin dan syakilla mengalihkan perhatiannya dan menatap penuh tanya. "Ssssttt." Alfin menaruh jari di bibirny...