JELANG PERNIKAHANSelepas Daniel menyelesaikan meeting besarnya, dan mendapat tender besar, Hasratnya terpuaskan, Oscar melihat kinerja Daniel semakin membaik, pantas sekali Daddy bangga padanya, dia seimbangkan ego Oscar, dengan baik. Para client sudah keluar dari ruangan meeting di kantor Daniel, kini tersisa hanya Ayahnya, Daniel, dan Oscar. Mereka membereskan berkas bekas presentasi.
"Kau sudah semakin matang, Daniel! Daddy bangga sekali Padamu, begitupun dengan mu Oscar." Ucap daddy penuh kebanggaan. Oscar hanya tersenyum, begitu dengan Daniel. "Oscar, minggu ini Mommy sudah siapkan pernikahanmu, kuharap kau sudah bersiap untuk semuanya, termasuk tanggung jawabmu."
Daniel melirik pada Oscar, Oscar mengangguk setuju tanpa menolak sama sekali.
Bahkan dia tak memiliki pertahanan, mana kata cinta itu Oscar?! Kau hanya sebatas main-main dengan Ilona! Batin Daniel kesal.
"Bagaimana denganmu Daniel?" Tanya Daddy. Daniel melirik pada Daddynya. Kemudian tersenyum, seraya menutup berkasnya.
"Aku masih begini saja, aku menunggu seseorang move on Dadd, kurasa aku akan membutuhkan waktu cukup panjang." Jawab Daniel seraya melirik Oscar.
Oscar mengerti arti dari ucapan Daniel, ia mengepalkan tangannya dan menggebrak meja meeting.
BRAAAK!!!
"Jangan bilang kau-,""Oscar!! Kenapa kau?" Tanya Daddy segera. Daniel tersenyum puas, kemudian ia bangkit dan pamit.
"Dadd, aku ada di ruanganku.." ucapnya seraya berlalu. Oscar tidak tinggal diam.
"Kau akan berhadapan denganku Daniel!!" Teriak Oscar. Adam melirik Oscar, ia tak biasanya se kesal itu pada Daniel, sekalipun mereka tidak akur, Oscar selalu diam dan menjaga amarahnya.
"Ada apa? Apa yang tak aku tahu, kalian kenapa?" Tanya Adam. Oscar mengatur napasnya, Daddynya tak boleh tahu mengenai hal ini.
"Tidak ada apa-apa, Dadd. Aku hanya sedang kesal pada Daniel, beberapa hari ini." Adam menepuk bahu Daniel. Dan menenangkannya.
"Kalian putraku, tidak seharusnya kalian berselisih, kuharap segera selesaikan masalah kalian, tentu dengan kepala dingin." Ucap Adam dengan bijaksana. Oscar hanya mengangguk, Adam mulai berkemas, ia pun akan segera meninggalkan ruangan meeting.
Oscar bersandar di kursinya, ia memijat keningnya yang sedikit pusing akibat pikiran buruknya terhadap Daniel. Belum lagi ia memikirkan bagaimana dan dimana Ilona berada, sungguh ia benar-benar mengkhawatirkannya.
Sebuah pesan masuk di ponsel Oscar. Terlihat dari layar pesan itu dari Viona.
-Viona-
Jangan lupa makan siangmu...pesan yang sangat manis itu hanya di baca saja oleh Oscar, Viona tahu Oscar tak akan pernah membalas pesannya, Oscar mungkin tak menyukainya karena pengakuannya tentang dirinya yang hamil, belum lagi keluarganya mendesak, pernikahan harus di percepat tanpa memikirkan bagaimana nasib hubungan Oscar dan Ilona.
Namun beberapa saat kemudian, sebuah pesan datang dari Oscar ke ponsel Viona.
-Oscar-
Kau juga, makanlah lebih banyak dari biasanya, agar asupan untuk mereka cukup.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARD LOVE (End Of Love)
Storie d'amorePeringkat 1 kategori akhir #1 Akhir Ikatan yang terjadi bukan perkara yang mudah, keduanya berharap akan akhir hubungan yang indah, namun kenyataannya adalah... semua berakhir dengan pengkhianatan yang membuat luka cukup dalam. Akankah perasaan y...