Selamat membaca
Terkadang memuai kata tak seindah percakapan hati..
"Kenapa sih dekat dekat kek gini" ucap revo kesal
"Nggak ada cuman pengen temenan, piss✌"
"Berani dekat dekat lagi lihat aja nanti apa yang terjadi"
"Nggak takut😋"
"Aku pengen nanya tentang kertas itu"
"Penting banget?"
"Sangat"
"Emang kamu siapa ha? cewe aneh"
"Daripada kamu cowo berdarah dingin"
"O"
Revo pergi meninggalkan mita yang sedikit kesal. Revo tau apa maksud dari mita, pasti tentang kertas itu.
Dilain sisi mita merasa sedikit berbeda saat dekat revo, ada yang mengganjal. Apalagi saat lizara mendekati revo terlihat ingin marah tapi untuk apa? siapa dia?
Keesokan harinya hasil ulangan dibagikan dan kalian tau siapa yang dapat nilai terbaik? ya sudah pasti Mita lagi, tapi tak sangka sekarang yang menggantikan posisi itu adalah Revo anak baru yang terlihat biasa saja ternyata pintar:).
"Hae mita noh liat siapa yang gantiin posisi kamu" ejek lizara
"Biarin nanti aku bakal kembali lagi ke posisi semula"
Sebenarnya tak masalah bagi mita, yang penting ia masih yang terbaik.
Hari ini entah kenapa tiba tiba hujan padahal tadi pagi cuaca tidak mendung. Mita jadi teringat saat ia melihat cowo yang mengibaskan rambut basah didepannya.
Dia orang yang tiba tiba datang
Seperti takdir dari alam
Takdir untuk mengenal
Seperti lilin yang perlu api
Tak ingin tau
Akan menjadi tau meski memaksa
Dan akhirnya merasakan sesuatu
Yang berbeda
Hingga terbiasa
Bertegur sapa dalam kehangatanEh kenapa aku nulis ini.Spontan lagi ah sadar mita dia bukan siapa siapa
||Revo POV||
Revo merenungi kertas itu, kenapa mita sangat penasaran. Apa perlu ia jelasi kertas itu? atau aku kasih tau siapa aku?
Yasudah nanti saja memberitahu nya, juga kenapa aku memikirkan dia.Hujan masih mengguyur deras untung aku bawa mobil, cuaca dikelas sangat mendukung kesejukan, keheningan hanya suara tetesan air yang terdengar berisik. Apalagi ditambah jamkos huu kenikmatan yang langka.
"Mikel mau main gitar nggak"
"Ayo mumpung kita jamkos kuylah, mau nyanyi apa?"
"Menepi, yuk mulai 1..2.."
"Eh tunggu bentar boleh gabung kek nya seru" ajak Viya dan diikuti Lizara
"Apa yang nggak buat kamu ahaha"
"Udah..mulai 1 2 3"
"Mencintai dalam sepi dan rasa sabar mana lagi" Revo menyanyikan sangat dalam
Mita yang mendengar lagu kesukaannya langsung spontan melihat, suara itu sangat bagus. Pengen nyanyi juga tapi malu ah mana ada cowok dingin itu. Mita melihat mereka dari kejauhan, sebenarnya bukan mereka sih tapi Revo.
Revo yang tersadar ada yang memperhatikannya langsung menatap mita masih dengan bernyanyi.Ehh mati aku dia lihat ketahuan dah, pura pura nggak tau aja
Mita ngelak dengan melihat sahabatnya. Revo tau mita hanya berpura pura tidak melihat. Viya tak sengaja melihat Revo yang mengarah ke Mita, oh ya inikan lagu kesukaan mita pantas ia ingin melihat.
"Mita"
"Hadirr kenapa vi?"
"Sini gabung ayok, mau nyanyi nggak ini lagu kesukaan kamu loh"
"Hmm nggak ah kalian aja"
"Nggak usah malu malu, malu sama Revo?"
"Apaansih li"
Dasar teman jahat buat malu aku
"Ayok sini"
"Kalo mau gabung, gabung aja nggak usah sok malu" ucap Revo ketus
"Siapa yang sok malu, nih udah gabung"
Mita tak ingin menghancurkan mood nya demi permasalahan kecil ini. Mereka melanjutkan nyanyian yang dilihat oleh teman sekelasnya. Kebersamaan yang ingin selalu ada sampai akhirnya terpisah dengan kebahagiaan yang abadi.
Hujan pun berhenti seusai mereka menyanyi dan bel pulang pun berbunyi. Sorakan kesenangan sambil bergegas pulang.
Sorry kalo ceritanya agak gak nyambung.
Bantu vote dan follow makasih🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pandangan Kedua🖤 [SLOW UPDATE]
RomanceJatuh cinta? Mita tak pernah bercampur tangan dengan urusan itu, yang dia tahu hanya puisi puisi dan puisi. Sampai tiba saatnya mereka dipertemukan pandangan pertama dan bertatap lagi pada pandangan kedua dibawah gedung saat hujan. Tapi ada kesalah...